Bian
" Ra, ini salah kamu harus perbaiki " ucapku
" Katanya bapak mau bantu " ucapnya
" Kan sudah saya bantu koreksi Ra " ucapku
" Kalau cuma koreksi itu mah nggak bantu pak " ucapnya cemberut
" Mau lulus dengan nilai bagus nggak " ucapku
" Ya mau lah pak " ucapnya
" Nah, makanya cepat perbaiki dan tunjukan ke saya lagi " ucapku
" Iya pak dosen " ucapnya sambil nyengir dan kembali cemberut
Aku mengacak rambutnya karena gemas
Jam menunjukkan pukul 3 sore. Sesi bimbingan sudah selesai.
" Akhirnya selesai sudah " ucap Nara sambil meregangkan otot
" Sini deh " aku memanggilnya
Nara duduk di sofa dan pahanya aku beri bantal untuk memberingkan kepalaku.
" Kok tidur di sini sih pak " ucapnya
" Emang nggak boleh ya sama pacarnya sendiri " ucapku
Nara
Akhirnya selesai sudah bimbingan hari ini. Aku merenggangkan otot.
" Sini deh " ucap pak Bian
Aku pun menurut untuk duduk di sofa. Ternyata dia menaruh bantal di pahaku dan menidurkan kelapanya.
" Kan ada tempat tidur pak " ucapku
" Sebentar saja, aku capek " ucapnya dan wajahnya sudah menghadap perutku.
Pak Bian melingkarkan tangannya di pinggangku. Nafasnya sudah teratur, sepertinya dia tertidur. Aku membelai kepalanya. Kulihat wajahnya sangat tampan jika tidur.
Ponselku berbunyi
" Hallo " sapaku
" Nara kamu ada di mana " tanya tanteku
" Nara lagi bimbingan kuliah tan " ucapku dengan nada lirih agar pak Bian tidak bangun
" Malam ini tante tidak pulang, tante mau menyusul om kamu ke Singapura " ucapnya
" Iya tante, Nara baik-baik aja kok " ucapku
" Kamu jangan pulang malam-malam. Kalau malam kunci semua pintu " ucap tante
" Iya tante " ucapku
" Ya sudah, tante mau masuk ke pesawat " ucap tante
" Iya tante, hati-hati " ucapku
Tanpa sengaja tanganku mengenai lengan pak Bian.
" Lho pak, kebangun ya! Maaf ya pak, tadi ada telfon dari tante " ucapku
Pak Bian bangun dan duduk di sampingku
" Memangnya tante kamu kenapa " tanyanya
" Oh, tante hari ini nggak pulang. Dia pergi ke Singapur "
" Emmm " angguknya
" Pak, tadi tante saya pesan pulangnya jangan malam-malam. Makanya anterin aku pulang " ucapku
" Mau pulang sekarang " tanyanya
" Hu um " anggukku
" Baiklah, aku ganti baju dulu ya " ucapnya
Tanpa sengaja dia mengecup bibirku sekilas dan langsung lari.
" Pak Biannnn " teriakku
Sekarang aku berada di mobilnya pak Bian
" Kamu tidak apa-apa di rumah sendirian " tanyanya
" Ya ndak apa lah pak, masa saya kayak anak kecil " ucapku
" Bukan itu, mau saya temani nginap di sana" ucapnya
" Pak, kita belum resmi. Mana tinggal bareng, bisa-bisa satu complek ngusir kita " ucapku
" Makanya itu, kita harus cepat meresmikan di pemerintah " ucapnya
" Bicaranya ngawur " ucapku sambil memukul lengannya
" Aduhhh .... sakit Ra " ucapnya sambil mengelus lengannya
" Fokus nyetir pak " ucapku tanpa melirik
Sesampai di rumah tante aku turun dari mobil. Pak Bian pun ikut turun mobil.
" Bener nggak mau di temani " tanyanya
" Nara bukan anak kecil pak " ucapku
Pak Bian mengacak rambutku dan mencium keningku.
" Jika butuh apa-apa telfon saya " ucapnya
" Iya pak " ucapku
" Masuklah dulu " ucapnya
Aku pun melangkah masuk ke rumah sambil melambaikan tangan. Pak Bian membalasnya dengan senyuman.
Setalah pak Bian pulang aku langsung masuk ke kamar meletakkan tasku.
Ting ting ting tong
" Kenapa pak Bian kembali lagi " ucapku
Aku berjalan ke arah pintu dan membukanya. Kulihat ternyata bukan pak Bian.
" Maaf cari siap " tanyaku
Tidak ada jawaban kedua laki-laki itu mendorongku sampai aku terjatuh membentur lantai.
" Auwwww " rintihku
" CEPATTT serahkan perhiasanmu " ucap laki-laki itu
Ternyata mereka pencuri
" Aku tidak punya apa-apa " ucapku takut
Pencuri itu menodongkan senjata tajam ke arahku.
" Cepat bangun " ucap pencuri itu mengangkat badanku
" Lepaskan " aku berontak sekuat tenaga
Namun pencuri itu memukul wajahku sehingga darah segar keluar dari sudut bibirku.
" Bodoh cepat geledah rumah ini " ucap pencuri itu ke temannya
Siapa pun tolong aku!!!!!!!!!
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Bian ( Tamat )
Romance" Dosen yang aneh " ucap Nara " Pasti dia akan menjadi milikku " ucap Bian