part 11

3.3K 142 1
                                    

Bian

" Ra, ini salah kamu harus perbaiki " ucapku

" Katanya bapak mau bantu " ucapnya

" Kan sudah saya bantu koreksi Ra " ucapku

" Kalau cuma koreksi itu mah nggak bantu pak " ucapnya cemberut

" Mau lulus dengan nilai bagus nggak " ucapku

" Ya mau lah pak " ucapnya

" Nah, makanya cepat perbaiki dan tunjukan ke saya lagi " ucapku

" Iya pak dosen " ucapnya sambil nyengir dan kembali cemberut

Aku mengacak rambutnya karena gemas

Jam menunjukkan pukul 3 sore. Sesi bimbingan sudah selesai.

" Akhirnya selesai sudah " ucap Nara sambil meregangkan otot

" Sini deh " aku memanggilnya

Nara duduk di sofa dan pahanya aku beri bantal untuk memberingkan kepalaku.

" Kok tidur di sini sih pak " ucapnya

" Emang nggak boleh ya sama pacarnya sendiri " ucapku

Nara

Akhirnya selesai sudah bimbingan hari ini. Aku merenggangkan otot.

" Sini deh " ucap pak Bian

Aku pun menurut untuk duduk di sofa. Ternyata dia menaruh bantal di pahaku dan menidurkan kelapanya.

" Kan ada tempat tidur pak " ucapku

" Sebentar saja, aku capek " ucapnya dan wajahnya sudah menghadap perutku.

Pak Bian melingkarkan tangannya di pinggangku. Nafasnya sudah teratur, sepertinya dia tertidur. Aku membelai kepalanya. Kulihat wajahnya sangat tampan jika tidur.

Ponselku berbunyi

" Hallo " sapaku

" Nara kamu ada di mana " tanya tanteku

" Nara lagi bimbingan kuliah tan " ucapku dengan nada lirih agar pak Bian tidak bangun

" Malam ini tante tidak pulang, tante mau menyusul om kamu ke Singapura " ucapnya

" Iya tante, Nara baik-baik aja kok " ucapku

" Kamu jangan pulang malam-malam. Kalau malam kunci semua pintu " ucap tante

" Iya tante " ucapku

" Ya sudah, tante mau masuk ke pesawat " ucap tante

" Iya tante, hati-hati " ucapku

Tanpa sengaja tanganku mengenai lengan pak Bian.

" Lho pak, kebangun ya! Maaf ya pak, tadi ada telfon dari tante " ucapku

Pak Bian bangun dan duduk di sampingku

" Memangnya tante kamu kenapa " tanyanya

" Oh, tante hari ini nggak pulang. Dia pergi ke Singapur "

" Emmm " angguknya

" Pak, tadi tante saya pesan pulangnya jangan malam-malam. Makanya anterin aku pulang " ucapku

" Mau pulang sekarang " tanyanya

" Hu um " anggukku

" Baiklah, aku ganti baju dulu ya " ucapnya

Tanpa sengaja dia mengecup bibirku sekilas dan langsung lari.

" Pak Biannnn " teriakku

Sekarang aku berada di mobilnya pak Bian

" Kamu tidak apa-apa di rumah sendirian " tanyanya

" Ya ndak apa lah pak, masa saya kayak anak kecil " ucapku

" Bukan itu, mau saya temani nginap di sana" ucapnya

" Pak, kita belum resmi. Mana tinggal bareng, bisa-bisa satu complek ngusir kita " ucapku

" Makanya itu, kita harus cepat meresmikan di pemerintah " ucapnya

" Bicaranya ngawur " ucapku sambil memukul lengannya

" Aduhhh .... sakit Ra " ucapnya sambil mengelus lengannya

" Fokus nyetir pak " ucapku tanpa melirik

Sesampai di rumah tante aku turun dari mobil. Pak Bian pun ikut turun mobil.

" Bener nggak mau di temani " tanyanya

" Nara bukan anak kecil pak " ucapku

Pak Bian mengacak rambutku dan mencium keningku.

" Jika butuh apa-apa telfon saya " ucapnya

" Iya pak " ucapku

" Masuklah dulu " ucapnya

Aku pun melangkah masuk ke rumah sambil melambaikan tangan. Pak Bian membalasnya dengan senyuman.

Setalah pak Bian pulang aku langsung masuk ke kamar meletakkan tasku.

Ting ting ting tong

" Kenapa pak Bian kembali lagi " ucapku

Aku berjalan ke arah pintu dan membukanya. Kulihat ternyata bukan pak Bian.

" Maaf cari siap " tanyaku

Tidak ada jawaban kedua laki-laki itu mendorongku sampai aku terjatuh membentur lantai.

" Auwwww " rintihku

" CEPATTT serahkan perhiasanmu " ucap laki-laki itu

Ternyata mereka pencuri

" Aku tidak punya apa-apa " ucapku takut

Pencuri itu menodongkan senjata tajam ke arahku.

" Cepat bangun " ucap pencuri itu mengangkat badanku

" Lepaskan " aku berontak sekuat tenaga

Namun pencuri itu memukul wajahku sehingga darah segar keluar dari sudut bibirku.

" Bodoh cepat geledah rumah ini " ucap pencuri itu ke temannya

Siapa pun tolong aku!!!!!!!!!

Tbc

Pak Bian ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang