[Fantasy x Sci-fi x Horror x Thriller]
Sebuah kapal asing berlayar di lautan Storia. Entah siapakah awak kapal dan nahkodanya. Setiap pulau yang telah dilaluinya, selalu ditandai dengan patung kristal bintang laut raksasa.
Sejak saat itu pula, para...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau tahu? Ada sebuah kisah tersembunyi tentang gerhana bulan yang jarang orang ketahui."
Bocah laki-laki itu menatapku penasaran. "Apa itu, Kak? Ayo cerita!"
"Ada salah satu mitos melegenda yang pernah mengguncangkan dunia. Mitos tersebut mengatakan jika kau memanjatkan harapan di malam gerhana bulan, maka doamu akan terkabul."
"Cerita itu tak sepenuhnya salah, namun kau akan menyesal jika tidak mendengar kisahnya lebih jauh mengenai harapan di malam gerhana. Maka dari itu aku akan menceritakannya untukmu, Vain."
"Di suatu desa, hiduplah seorang Ibu yang tinggal bersama anak perempuannya. Ibu selalu bilang, jangan keluar rumah saat gerhana jika tidak mau hal buruk terjadi. Gadis itu pun menurut dan duduk tenang di rumah. Ia tak berani melawan, karena baginya peringatan ibu tidak lebih seram daripada sesosok mahluk yang kerap datang menjumpainya di depan rumah setiap malam gerhana datang."
"Sosok hitam besar dengan sepasang manik merah yang menatapnya tajam dari balik jendela. Gadis tersebut sangat takut hingga tidak berani menceritakan pada ibunya karena menganggap itu adalah salahnya. Salahnya karena pernah meminta hal-hal aneh di malam gerhana."
Vain mengerutkan keningnya, "Apa sebenarnya kita tidak boleh memanjatkan harapan saat malam gerhana?"
Aku tersenyum, lanjut bercerita, "Sang ibu merasa bersalah pada anaknya karena tidak pernah melihat gerhana bersama di luar. Maka suatu hari, saat gerhana bulan kembali datang. Ibu mengajak anak perempuannya yang sudah besar untuk pergi melihat gerhana bulan bersama di luar."
"Namun, bukan itu yang seharusnya dikhawatirkan. Karena sosok yang selalu datang tiap malam gerhana sejak anak itu memanjatkan harapannya tersenyum puas hendak menagih janji."
