Pamali : Petak Umpet

14 10 3
                                    

23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23...

24...

25...

"Aku mulai cari, ya!" Aku berteriak sambil mulai mencari teman-teman ku.

"Bima, kamu ketahuan!" Aku menepuk Bima yang sedang menongkrong di warung.

"Ih, aku kan lagi jajan. Kok dikenain sih?!"

"Dih, salah sendiri kenapa gak ngumpet. Jadinya dikenain, kan!" bantahku yang dibalas dengusan Bima.

Lanjut mencari, hampir semua sudah aku temukan. Sisa Dika dan Radit. Keduanya tak kunjung kutemukan. Aku pun meminta bantuan teman-temanku untuk mencari mereka.

"Radit! Dikaa! Keluar aja kalian! Gak bakal ucing kok!" Aku berteriak, berharap mereka segera keluar dan menyerah.

Tak lama, Radit keluar dari persembunyiannya sambil tertawa. "Ahahahaha! Gak ketahuan, wlee!"

"Eh, si Dika mana? Kok gak ada?" tanya Bima.

"Lah? Kirain cuma aku doang yang belum ketahuan," ucap Radit.

Semuanya kembali mencari Dika. Karena tak kunjung ditemukan, kami memutuskan untuk ke rumahnya. Siapa tahu dia bersembunyi di sana. Tapi saat bertanya kepada ibunya, ia malah menjawab, "Eh? Bukannya dia sedang bermain dengan kalian? Lagi pula ini sudah malam, kenapa kalian malah bermain petak umpet? Pamali." Setelah itu, ibunya ikut untuk mencari Dika.

Hari kian beranjak malam, Dika belum juga ditemukan. Membuat panik semua orang. Para warga mulai ikut mencarinya. Hingga salah satu warga menemukan Dika sedang berdiri di kebun belakang, dekat sawah. Dengan tatapan kosong, dan muka pucat pasi. 

_____________________________________________

Horror Story
Written by : anggiaagt

Copyright@2021 Fantascroller

FABULA MIXTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang