Lapar, lapar dan lapar. Aku ingin makan tapi nyatanya mendapat makanan tak semudah yang dibayangkan. Mengingat di desaku sedang terjadi bencana kelaparan. Bukan hanya di desaku tapi hampir seluruh desa di Pulau Yegu mengalami hal serupa. Berpuluh-puluh orang meninggal karena kelaparan. Adikku menjadi salah satunya. Sedih? Tentu saja. Tapi aku tak mau berakhir seperti itu. Aku harus hidup meski kini hanya paman satu-satunya keluargaku yang tersisa di dunia ini.
Saat ini aku tengah mencari sumber makanan di dalam hutan bersama paman. Mata kami menatap jeli daerah sekitar kami berjalan. Berharap ada sembur pangan walau hanya secuil.
"Paman, lihat itu!" pekikku senang ketika mataku akhirnya menemukan sebuah pohon umbi kayu. "Ayo kita ambil," lanjutku sembari melangkah mendekati pohon umbi kayu itu.
"Aku harap kali ini tidak mengecewakan." Paman berucap sembari bersiap mencabut pohon umbi kayu itu. Tak tinggal diam aku pun ikut membantunya untuk menarik pohon umbi itu agar umbi di dalam tanah dapat dikeluarkan.
Senyumku memudar ketika pohon umbi kayu itu berhasil kami cabut dari tanah dan memperlihatkan isinya. Aku melirik paman yang tampaknya juga kecewa dengan hasil yang kita dapatkan.
Paman tampak mengela napas. "Ayo kita cari lagi. Pasti ada sesuatu yang bisa kita makan."
Aku menganggukkan kepala lalu mengikuti langkah beliau. Tepat pada langkah ketiga, mataku melirik pada pohon umbi kayu yang umbinya berupa emas. Aku benci ketika semua sumber pangan berubah menjadi emas. Bahkan hewan ternak juga mengalami hal serupa. Aku butuh makan bukan emas! Ini semua karena Pohon Sihir Gila di tengah kota!
_____________________________________________
Fantasy Story
Written by : AmeliaRO_Copyright@2021 Fantascroller
KAMU SEDANG MEMBACA
FABULA MIXTA
Historia Corta[Fantasy x Sci-fi x Horror x Thriller] Sebuah kapal asing berlayar di lautan Storia. Entah siapakah awak kapal dan nahkodanya. Setiap pulau yang telah dilaluinya, selalu ditandai dengan patung kristal bintang laut raksasa. Sejak saat itu pula, para...