Prolog

202 24 21
                                    


Alana Myesha Faranisa. Gadis dengan baju tidur yang masih melekat ditubuhnya itu terlihat tengah sibuk melakukan sesuatu. Dia sedang merapihkan rumah pohon yang sudah seminggu ini tak dijamah. Dia terlalu sibuk dan lebih sering menghabiskan waktunya di sekolah. Jadi, mumpung ini hari minggu, dia menyempatkan untuk mengunjungi rumah pohon yang terletak di halaman samping kiri rumahnya itu. Rumah pohon yang sudah dianggap seperti rumah keduanya. Dia pergi ke sana tanpa mandi terlebih dahulu, bahkan dia baru saja bangun dari tidurnya kurang dari satu jam yang lalu. Alana memang seperti itu, jarang mandi saat hari libur. Mungkin sore nanti dia baru mandi.

Sekarang dia sedang menata ulang koleksi novelnya yang sengaja disimpan di sini. Alana memang sering sekali menghabiskan waktu senggangnya untuk membaca novel di rumah pohon ini, karena menurutnya lebih nyaman dan tenang. Dia bisa merasakan sentuhan lembut angin yang berhembus melalui jendela yang terbuka, juga hangatnya sinar matahari yang menembus dedaunan.

"Finish!!" Sorak Alana saat melihat semua novelnya sudah tertata rapi. Meregangkan sesaat tubuhnya yang terasa pegal. Dia melihat ke sekeliling, semua debu-debu sudah dia bersihkan. Lalu Alana meraih ponselnya untuk melihat jam dan juga membalas beberapa chat personal dari teman-teman kelasnya. Chat grup? Dia abaikan. Ternyata sudah dua jam berlalu. Alana memang sudah di sana sejak pukul satu siang, tepat setelah makan siang bersama Ayah, Bunda, dan juga kedua adiknya.

Alana merebahkan dirinya, mengistirahatkan punggungnya yang masih terasa pegal, efek terlalu lama duduk. Dia membuka room chat-nya dengan Jelita, tetangga jarak tujuh rumah dari rumahnya, sekaligus sahabat kecilnya.

Jelita

Jeleeeekkk.. Main sini lo. Di rumah pohon..

Mager, Lan. Lo aja lah yang ke sini. Gue lagi bener-bener males ngapa-ngapain, masih selimutan malah ini.

Dih! Mager gue jalan, Jel

Mending gue baca novel

Novel teroooosss! Cari cowok aja sana, Lan. Biar nggak jomblo teruss..

Dih, kayak lo udah laku aja

Pedes banget tuh mulut.

Eh, gue belum cerita ya ke lo?

Cerita apaan?

Gue udah nggak jomblo, Lan. Kemaren banget gue jadian sama si Rangga. Anak IPA 2

Oh

Sumpah oh doang?

Trus? Gue harus bilang WOW gitu?

Nggak ada ucapan nih buat gue?

Nggak. Males.

Ya Allah, Lan. Sabar banget gue punya sahabat kayak lo.

Alhamdulillah..

Dah lah! Nggak seru lo mah, Lan.

Padahal udah berharap banget gue dapet ucapan selamat dari lo, Lan.

Alana & Adrian [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang