Bagian 21 : Malam Minggu

26 12 2
                                    

Malam ini adalah malam minggu. Seperti jomblo pada umumnya, yang dilakukan Alana sekarang ini adalah berdiam diri di kamarnya. Tidak ada kesibukan berarti yang dia lakukan malam ini. Bahkan keinginannya untuk membaca novel pun nihil. Dia terlalu malas untuk menggerakkan tubuhnya, berjalan menuju rumah pohon.

Jadi, yang dilakukan Alana hanyalah berbaring nyaman di ranjang empuknya, lalu memainkan ponselnya. Dia tengah berselancar ria di akun tiktoknya. Sesekali dia tertawa saat melihat video lucu yang lewat di fyp-nya. Bahkan Bunda sampai menegurnya karena tertawa terlalu kencang. Dia langsung diam saat Bunda menegur, tapi kemudian tertawa lagi. Lihatlah kebahagian jomblo satu ini. Sangat sederhana bukan?

Dan di tengah keasyikannya itu, tiba-tiba sebuah notifikasi WhatsApp masuk, menghentikan aktivitasnya. Tangannya dengan cepat membuka aplikasi chat itu. Dia melihat nama yang tertera di paling atas chatnya sekarang ini.

'Adrian? Ngapain?' gumamnya dalam hati.

Alana memang tidak langsung bisa melihat isi chat Adrian, karena ada dua buah pesan yang dikirimkan laki-laki itu. Jadilah Alana harus membukanya terlebih dulu, jika ingin tahu apa isi chatnya itu.

Awalnya Alana ragu, dan ingin mengabaikannya saja. Atau lebih tepatnya, dia akan membukanya nanti. Tapi, rasa penasarannya terlalu tinggi. Jadi, pada akhirnya dia membukanya.

Adrian

Lan

Lagi ngapain?

Alana tidak langsung membalas. Dia diam sebentar, memikirkan sesuatu. Akhir-akhir ini, Alana merasa Adrian sering sekali mengirimkan chat padanya. Dan selalu begini. Dia hanya menyapa dan menanyakan apa yang dia lakukan saat itu. Lalu setelah itu? Selesai. Tidak ada lagi obrolan lain.

Alana sampai heran, ada apa dengan laki-laki itu? Karena, jika sedang bertemu langsung, atau saat sedang berkumpul di kantin dengan yang lainnya, dia tidak berbicara apapun dengannya. Dia bahkan tidak banyak bicara. Dia hanya akan merespon saat mereka menanyainya. Dia lebih banyak menyimak, ketimbang bersuara. Hanya sesekali dia tertawa saat ada yang melucu.

Alana kembali menghidupkan layar ponselnya yang sudah tertidur beberapa detik lalu, kemudian membalas chat Adrian.

Adrian

Lan
19.24

Lagi ngapain?
19.25

Iya, Yan.

Nggak lagi ngapa-ngapain, cuman rebahan aja. Kenapa?

Nggak ada, sih, Lan. Cuman nanya aja.

Kan, benar apa yang Alana katakan. Selalu begitu jawaban Adrian.

Saat dia akan membalas chat Adrian lagi, tiba-tiba saja ponselnya terpleset jatuh dari tangannya. Alana bisa bernafas lega karena ponselnya itu tidak jatuh ke lantai, melainkan di atas kasur.

Akan tetapi, betapa terkejutnya dia saat melihat wajahnya terpampang jelas di layar ponselnya, lengkap dengan profil WhatsApp Adrian beserta nama dan keterangan memanggilnya. Berdering.

Sadar dengan apa yang terjadi, secepat kilat dia langsung mematikannya.

"Bisa-bisanya kepencet video call!?" Syoknya.

Alana kembali membuka kolom chat Adrian, dan mulai mengetikkan sesuatu di sana.

Adrian

Alana & Adrian [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang