Bagian 26 : Rencana Liburan

15 4 0
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua siswa SMA Bhintara Jaya, khususnya kelas X dan XI. Karena mulai minggu depan, kelas XII akan melaksanakan UN, yang artinya mereka diliburkan.

"Yeay! Akhirnya libur jugaaa!!" Seru Jelita di tengah kesunyian kantin siang itu. Hal itu membuatnya menjadi pusat perhatian, karena suaranya yang tidak kecil.

"Apa lo pada liat-liat?"

"Udah, Jel. Jangan malu-maluin deh." Ucap Alana menenangkan Jelita.

"Ya mereka liatinnya gitu banget. Padahal juga dalam hati seneng tuh pasti." Ujar Jelita sebal.

"Ya udah, biarin aja mereka. Nih, minum." Rangga menyodorkan jus jeruk pesanan pacarnya itu.

"Makasih," ucap Jelita dengan senyum manisnya.

"Emang sok banget mereka." Ucap Lulu mengompori.

"Udah, dimakan dulu itu makanan, keburu dingin, ntar nggak enak. Baru nanti lanjut ngobrol." Sahut Irsyad menengahi.

Akhirnya mereka menikmati makanan masing-masing dalam diam. Baru setelahnya mereka mulai berbincang lagi.

"Eh, guys. Liburan ke mana gitu, yuk! Lumayan nih seminggu." Usul Miko memecah keheningan yang sempat tercipta. Semua yang ada di sana menoleh pada Miko.

"Kuy lah. Butuh refreshing nih gue." Sahut Irsyad semangat.

"Gue sih gass, kalo yang lain oke mah." Bima ikut bersuara.

"Gue ikut dong pastinya." Kata Lalita alias Ningsih, pacar Miko.

"Lo ikut kan, Lu?" Tanya Irsyad pada Lulu yang belum merespon.

"Mau ke mana dulu nih?" Balas Lulu bertanya.

"Pantai? Atau puncak?" Usul Miko.

"Gass lah." Ucap Lulu semangat.

"Sip. Gue juga ikut kalo gitu." Ujar Irsyad menatap Lulu genit.

"Gue ngikut suara terbanyak aja pokoknya." Ucap Bima.

"Lo berempat kenapa diem aja? Nggak ikut lo pada?" Tanya Miko menatap Alana, Adrian, Jelita, dan Rangga bergantian.

"Gue nggak ikut."

"Gue nggak ikut."
Sahut Alana dan Adrian bersamaan, membuat mereka saling tatap. Tapi tak berlangsung lama, karena Alana langsung memalingkan wajahnya.

"Gue juga enggak deh." Ujar Jelita lesu. Jika boleh jujur, dia ingin sekali ikut. Tapi, Rangga pasti-

"Gue nggak bisa ikut juga, guys. Gue harus kerja soalnya." Ucap Rangga.

Iya, Rangga pasti tidak akan ikut, karena dia harus kerja. Jadi, untuk apa Jelita ikut, kalau Rangga aja nggak ikit?

"Kalo Rangga sama Adrian, gue tau kalian nggak bakal ikut karena kerja. Lah lo berdua, kenapa nggak ikut? Terutama lo, Jel. Tadi yang semangat sampe teriak-teriak pas tau bakal libur siapa coba?" Tanya Bima pada Alana dan Jelita.

"Ya gue baru inget, kalo bebeb gue pasti sibuk dan nggak bakal ikut, jadi ngapain gue ikut coba?" Jelita mengatakan itu seraya menatap Rangga yang juga tengah menatapnya.

"Sorry, ya. Tapi nggak pa-pa kok, kalo kamu mau ikut. Kan masih ada yang lain." Ujar Rangga. Tangannya tergerak untuk menyelipkan anak rambut Jelita yang terlihat mengganggu ke belakang telinga.

"Nggak ah. Nggak seru kalo nggak ada kamu." Ucap Jelita cemberut.

"Hmm.. Susah kalo udah bucin gini. Trus lo kenapa nggak ikut, Lan? Ikut lah, yuk! Kan ada gue sama Bima." Sahut Lulu mencoba membujuk Alana.

Alana & Adrian [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang