43

216 30 2
                                    

~malamnya~

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Langit yang tadinya biru cerah sekarang telah menjadi gelap yang menandakan kalau hari sudah malam. Pada malam hari itu, para penduduk Water Seven telah mengungsi ke tempat tertinggi. Hal ini dikarenakan bahwa tak lama lagi, kota ini akan dilanda gelombang tinggi yang terkenal dengan nama Aqua Laguna yang selalu muncul tiap tahunnya.

"Haah~ sepi sekali....haammm nyam nyam~"

Ditengah kesunyian kota bagian bawah, terlihat sesosok gadis rambut panjang berwarna Navy masih ada di area yang seharusnya tidak lagi ditempati. Sesosok gadis itu menggunakan topeng bernuansa hitam putih dengan bulu seperti pelangi dan terdapat bunga putih dengan berhiaskan permata biru di tengahnya. Dia itu adalah (y/n) yang menyamar sebagai seorang gadis di episode sebelumnya.

(Y/n) saat ini masih menyusuri jalan setapak di kota yang sedang sunyi itu sambil memakan cemilan yang ia beli sebelum pengungsian dilakukan.

"Hmm......Aqua Laguna... Haamm... Nyam... Nyamm.... Ussop dan Merry aman gak ya?" Guman (y/n) sambil mengunyah cemilannya.

'Perhatian kepada para penumpang sekalian, untuk penumpang kereta yang berangkat pada jam 11 malam untuk tujuan Enies Lobby....diharap bersiap di lantai 2 stasiun'

"Hm? Jam 11 malam?" Heran (y/n).

(Y/n) menengok ke jam yang terdapat pada suatu bangunan di water seven. Jam yang ia lihat menandakan kalau sekarang masih pukul 10 malam.

"Wah, ngaretnya kebalik ya. Bukannya telat, malah dipercepat" Ujar (y/n).

'Brengseek!! Lepaskan aku!!'

'Aargghh kenapa kalian membawa ku! Lepasin, sialan!!'

Dari tempat (y/n) berdiri, ia mendengar dua suara samar yang berteriak dilepaskan. Karena penasaran, ia mendekati sumber suara itu sambil mengendap-endap. Saat ia telah telah dekat dengan sumber suara, ia mengintip dari balik gedung dan melihat beberapa orang memakai pakaian serba hitam. Selain itu, salah satu dari mereka tengah membawa 2 orang manusia yang terbungkus layaknya ulat dan meronta-ronta untuk dilepaskan. Salah satu orang yang dibungkus layaknya ulat itu adalah Ussop, mantan krunya.

'Ussop? Kenapa dia dibawa?' batin (y/n).

Sambil mengendap-endap, ia mengikuti sekelompok orang yang membawa Ussop tadi. Orang berpakaian hitam itu ternyata masuk ke dalam stasiun kereta yang tadinya menginformasikan seluruh penumpang untuk bersiap-siap. Selain itu, stasiun kereta dipenuhi orang-orang berpakaian marinir dan juga berpakaian hitam yang sepertinya adalah agen marinir.

"Uwaah....ramai" Guman (y/n) yang mengintip dari balik gerbang stasiun.

Saat (y/n) masih mengamati para marinir dan orang-orang berbaju hitam tadi dari sana, tiba-tiba bahunya di tepuk oleh seseorang. Karena kaget, ia pun berniat menonjok orang yang mengagetkannya tadi. Saat ia ingin memukulnya, orang yang menepuk bahunya tadi langsung mengangkat tangannya dan mengatakan kalau ia tidak berniat buruk.

"Uwah tunggu, tunggu dulu Ojou-chan. Tenang lah. Maaf membuat mu terkejut, tapi... aku tidak bermaksud buruk kok terhadapmu. Hanya saja, ini terlalu malam untuk seorang gadis berkeliaran sendirian"

Ternyata, orang yang menepuk bahu (y/n) tadi adalah Sanji, mantan krunya. Sepertinya, Sanji tak menyadari penyamaran (y/n) dan mengira kalau (y/n) adalah salah satu penduduk Water Seven.

"....a?....ya....maafkan aku. Ku kira tadi kau penjahat yang mau menculik ku. Jadi aku reflek...hehe" Ujar (y/n) dengan suara seperti perempuan.

"Ah....tidak...tidak...itu salah ku karena asal menyentuh bahu mu. Ngomong-ngomong, ojou-chan. Kenapa kau ada disini? Bukannya para penduduk sudah mengungsi dari tadi? Apa kau tersesat?" Tanya Sanji.

My Lovely Blondie (One Piece Reader Inside) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang