41

226 34 1
                                    

"(YYYY/NNNNN)!!!!!"

"Kyaaaaa!!"

"(Y/n) membeku!!!"

Aokiji berdiri dari posisi jongkoknya dan menengok ke arah (y/n) yang telah membeku total di tanah.

"Fuuuuuh...... kau menyebalkan sekali. Mungkin kau belum terkenal seperti kapten mu.... Tapi.... kau pasti juga berbahaya sepertinya" Ujar Aokiji pada (y/n) yang sudah membeku.

Aokiji mengangkat kakinya dan berancang-ancang untuk menghancurkan (y/n). Sebelum hal itu terjadi, Robin menghentikan pergerakan Aokiji dan membuat Aokiji kembali memperhatikannya.

"Ararara.... kau tak memanfaatkannya seperti partner-partner lamamu?" Tanya Aokiji

"Haah....haaa....haaah....haaah" Robin tak menjawab.

Tak mendapat jawaban, Aokiji pun menghampiri Robin. Sesampainya di depan Robin, ia pun merengkuhnya dan membuatnya membeku seperti (y/n).

"KAU!!" Teriak Luffy.

"Jangan teriak-teriak. Mereka masih bisa bertahan hidup kalau dicairkan secara hati-hati... Ah... mungkin tidak begitu untuk pria biru itu. Tubuh mereka sangat rapuh, jadi hati-hati. Kalau hancur, pasti mati. Contohnya..."

Aokiji berancang-ancang untuk memukul Robin dan membuat seluruh kru tersentak kaget. Ia langsung mengarahkan tinjunya guna menghancurkan tubuh es Robin itu. Sebelum kepalan tangannya berhasil menyentuh tubuh Robin, Luffy mengambilnya lebih dahulu dan menariknya kebawah guna terhindar dari pukulan Aokiji.

"...ha?" Heran Aokiji.

"Haah...... haaah..... hampir saja..... haaah.... haaah" Guman Luffy.

Aokiji menengok ke bawah dan menemukan Luffy yang tengah merengkuh tubuh Es Robin. Ia langsung mengangkat kakinya guna menginjak tubuh es Robin itu. Dan untuk kali ini, tubuh Robin kembali diselamatkan dari maut. Sebelum kaki Aokiji menginjak tubuh Robin, Ussop mengambilnya lebih dahulu dan membawanya menjauh dari Aokiji.

"Berhasil!!" Seru Nami.

"Kau hebat, Ussop!!" Puji Chopper.

"Ussop! Chopper! Bawa dia ke kapal! Rawat dan selamatkan nyawa Robin!!" Titah Luffy.

"Aku mengerti!!" Seru Ussop dan Chopper.

"Hentikan saja. Itu tindakan bodoh untuk menyelamatkan wanita itu" Ujar Aokiji yang menghampiri tubuh beku (y/n).

Sebelum Aokiji menghampiri tubuh (y/n), Nami menghadangnya dan mengacungkan senjatanya yaitu tongkat di depan wajah Aokiji. Aokiji menggenggam tongkat itu dan mengeluarkan aura intimidasi pada Nami.

"Lebih baik kau menyingkir" Ujar Aokiji dan menarik tongkat Nami dengan kasar.

Karena tarikannya sungguh kasar, Nami pun terjatuh. Sanji dan Zoro langsung menghampiri Aokiji dan berniat untuk menghajarnya. Namun, Luffy menghentikan mereka berdua.

"Tunggu, kalian berdua!!" Sorak Luffy.

Secara otomatis, Sanji dan Zoro berhenti dan menengok ke arah Luffy dengan tatapan tak mengerti.

"Kalian jangan ikut campur. Aku akan bertarung dengannya sendirian. Pertarungan ini.... kita akhiri dengan satu lawan satu" Seru Luffy.

"Tak masalah. Tapi... aku tak memiliki perahu untuk menangkap mu.... Jadi kau ku bunuh" Ujar Aokiji.

"Kalian, bawa (y/n) dan cairkan dia. Hati-hati dengan lengannya" Titah Luffy.

Sesuai perintah sang kapten, mereka membawa tubuh beku (y/n) dan pergi dari sana.

My Lovely Blondie (One Piece Reader Inside) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang