Part 6

22K 927 1
                                    

"udah bang kita berangkat aja" bukannya menjawab pertanyaan Vito, Eca mengalihkan pembicaraan.

Mereka hanya menghela nafas pasrah. Sedangkan Aksa sedari tadi terus menunduk, dia memikirkan akan dengan siapa dia disini.

"Bang Candra titip Aksa ya, kalau dia nakal usir aja dia dari sini." Pinta Eca pada seorang anggota mahasiswa yang kebetulan sedang tidak ada jadwal kuliah jadi seperti biasa dia akan menetap disini dengan yang lainnya.

"Tenang aja ca Abang jagain boyfie kamu." Goda candra sambil menarik turunkan alisnya, namun Eca hanya menatapnya datar seperti biasa.

Beralih menatap Aksa yang sedari tadi terus menunduk, Eca menarik Aksa menuju Candra, bermaksud agar Aksa beradaptasi dengan yang lain juga.

"Sini, ini bang Candra, Lo harus nurut sama dia. Kalo butuh apapun bilang sama dia, mana inhaler Lo?!" Kata Eca beruntun.

"Emmhh iya Eca.... Ini inhalernya ada di tas aksa." Jawab Aksa sambil menunjukkan letak inhalernya.

Eca hanya mengangguk sebagai jawaban. "gue berangkat." Pamit Eca singkat kemudian berjalan keluar lebih dulu diikuti para abangnya dibelakangnya.

Aksa memandang Eca yang melangkah kian menjauh. Rasa takut mulai menyerang dirinya, dia takut disini tanpa eca. Traumanya kembali dan itu mengakibatkan asmanya sedikit kambuh. Dengan segera Aksa mengobrak-abrik tasnya mencari inhaler, setelah menemukannya dia segera menghisapnya.

Candra mendekat kemudian menyentuh pundak Aksa "kenapa?" Tanyanya karena melihat Aksa menghisap inhalernya dengan sebelah tangan yang memegang dadanya.

Aksa tersentak, baru kali ini ada yang mau mengajaknya berbicara baik-baik tentunya selain ibunya, Bu marti, dan Eca.

Menggelengkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan Candra "emm Aksa mau bobo bang" ucap Aksa.

Candra mengangguk kemudian mengantarkan Aksa ke kamar Eca, sesuai kemauan Aksa setelah mendengar bahwa kemarin dia juga tidur disini.

"Kalo butuh apa-apa turun aja kebawah, kalo ngga nemuin Abang ya bilang aja ke yang lain oke?!" Ucap Candra yang hanya diangguki oleh aksa.

Sedangkan disisi lain Eca sedang muak dengan kelakuan lelaki yang ada didepannya ini, James. Salah satu wostwanted di sekolahnya yang terobsesi pada Eca sejak SMP bahkan sampai SMA pun dia mengikuti Eca, meskipun semua tindakannya tak mendapat respon dari Eca sama sekali.

"Ca nanti pulang sekolah ke mall yuk gue traktir sepuasnya, Eca mau apapun biar James yang bayarin." Ucapnya dengan percaya diri seolah-olah Eca akan menerima ajakannya.

Haidar yang berada dibelakang Eca sangat muak dengan kelakuan James, padahal sudah jelas-jelas Eca tidak menyukainya. Ya memang memperjuangkan itu tidak salah sih, tapi kalau bertahun-tahun memperjuangkan tetap diabaikan? Ya kalau haidar si mending tinggalkan.

"Minggir anjing kita mau bolos nih, kalo sampe gara-gara Lo kita ketauan pak Jono ga masuk kelas. Gue hajar lo!" Kesal Haidar.

"Apaansi Lo! Gue tuh ngajak Eca! Kalo Lo pada mau pergi ya pergi aja sana, ga penting juga!" Jawab James tak tau diri.

"Satu sekolah, bahkan satu dunia ini juga mungkin tau kalo kita itu abangnya Eca! Jadi apapun yang menyangkut Eca itu urusan kita juga. Apalagi urusannya sama Lo!" Keenan yang mulai jengah akhirnya mengeluarkan kata-kata pedasnya.

Kenan memang jarang bicara sama seperti fernan tapi jika menyangkut Eca mereka akan menjadi benteng terdepan untuk princessnya itu.

"Minggir!" Kata Eca tiba-tiba karena malas mendengarkan perdebatan tidak penting ini.

"Tapi ca! Lo mau kan jalan sama gue pulang sekolah nanti?" Sergah James tak putus asa.

"James, lihat ke belakang Lo! Jangan mengejar apa yang terus berlari menjauh darimu tanpa henti. James, jangan karna obsesi Lo, lo jadi bikin gue malah pengen semakin jauh dari Lo. Kita masih bisa Deket tapi sebagai teman. semoga Lo ngerti James." Kata Eca sembari berlalu setelah menepuk 2 kali pundak James yang terdiam kaku.

Setelah kejadian membosankan tadi, Eca dan para abangnya berlalu ke rooftoop. Sesampainya di rooftoop Eca langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa yang ada disana, disusul Vito yang duduk disampingnya kemudian mengelus rambutnya.

"Kenapa ca?" Tanya Vito lembut.

"Enggak papa bang." Jawab Eca berbohong.

Setelah itu mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Eca yang merasa bosan, kemudian mengambil bungkus rokok milik yanuar mereka yang melihat itu hanya menatap eca yang sudah menyulut rokok yang terapit dijarinya.

"1 aja ca jangan banyak-banyak." Kata gleo sambil mengambil bungkus rokok yang Eca letakkan didekatnya seolah setelah ini akan mengambilnya lagi.

Sebenarnya mereka sudah berusaha melarang keras Eca untuk merokok dan meminum alkohol. Tapi, jika mereka kekeh melarangnya maka Eca akan menjauhi mereka secara perlahan seperti kejadian 1 tahun yang lalu, dimana mereka pertama kali memergoki Eca sedang mabuk dan merokok mereka langsung membuang itu semua, akibatnya Eca mendiami mereka bahkan menghilang selama satu bulan tanpa mereka tau keberadaan.

Ingatkan mereka, Eca itu tidak suka dilarang.

Tiba-tiba Eca memikirkan Aksa, apa dia baik-baik saja. Kemudian beralih menatap satu persatu abangnya. Mungkin ini saat yang pas untuk memberitahu mereka.

"Gue suka Aksa." Katanya tiba-tiba membuat mereka menatapnya kaget karena selama ini Eca tidak pernah berpacaran, atau bahkan sekedar dekat dengan lelaki lain sebagai pasangan.

"Kamu yakin ca?" Tanya fernan

"Memangnya kenapa bang?" Bukannya menjawab Eca malah bertanya kembali.

"Hufttt..... Kita semua bakal percayain kamu sama lelaki yang bisa jaga kamu nglebihin kita ca. tapi kalo Aksa, Abang liat kayaknya bakal kamu yang jaga dia." Jelas fernan yang diangguki yang lain.

Eca hanya mengangguk setelah itu kembali menghisap rokoknya. 5 menit semuanya terdiam mereka kembali pasrah mendengar keputusan Eca.

"Pokoknya Aksa punya gue bang kalo sampe ada yang ambil dia dari gue," Eca memang tak melanjutkan ucapannya melainkan hanya mengeluarkan smirk andalannya.

"Ca, gimana kalo aca yang lagi ngambil alih tubuh kamu? Dia kan bakal.." belum sempat Vito menyelesaikan ucapannya Eca memotong perkataannya dengan yakin mengatakan seolah-olah sudah memikirkan semuanya.

"Eca tau bang, tolong control Eca kalo lepas kendali." Jawab Eca memejamkan mata lalu menyenderkan kepalanya kepundak gleo, yang di sambut elusan pada kepalanya.


Jangan lupa vote and comment!

Happy reading guyss!!>3

ECHA MY COLD ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang