Part 8

19.6K 841 25
                                    

(WARNING!!!
ADEGAN KEKERASAN DAN KATA-KATA KASAR. TIDAK UNTUK DITIRU!)

Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu, saat ini aca dengan ke7 abangnya sedang makan direstoran terdekat. Mereka sepertinya lupa bahwa ada Aksa yang menunggu Eca dimarkas.

Entah sampai kapan aca yang akan mengendalikan tubuh Eca, tapi mereka mencoba mengulur waktu untuk sampai kemarkas, karena tidak ingin terjadi sesuatu apalagi dengan adanya orang asing bagi aca, yaitu Aksa.

Masih dengan bergelayut dilengan Vito aca sudah ingin pulang, dia ingin istirahat tapi mereka selalu mengalihkan pembicaraan "Abangg.... Ayo pulang ih aca nggak laper...aca pengen istirahaaattt...." Pintanya pada Vito.

Mendengar itu Vito menghela nafas, bingung akan melakukan apa. "Yaudah tapi inget ca jangan bikin masalah dimarkas nanti." Tegasnya pada aca, entahlah feelingnya tidak enak sedari tadi.

Aca mengangguk dengan semangat kemudian langsung berdiri diikuti mereka "Ayo pulang!" Ucapnya semangat.

______
Sedangkan dimarkas Aksa sudah menunggu Eca 1 jam sebelum jam pulang Eca setelah sebelumnya bertanya pada fajar kapan biasanya Eca pulang. Meskipun kepalanya sakit sedari tadi, tapi ia tetap tahan. Dia menunggu Eca untuk meminta tidur siang. Kalian tahu kan Aksa butuh Eca setiap akan tidur, bukan cuma butuh nen-nya aja.

Pintu terbuka menampilkan Eca yang bergelayut dilengan Vito, dengan cepat Aksa menghampirinya dan segera memeluk Eca, dia belum tau saja kalau sekarang itu aca, bukan Eca, dia akan bertindak kejam pada orang yang belum dikenalnya.

"Akhirnya Eca pulang, pusing. Aksa pusing Eca... Aksa mau bobo...." Pintanya pada aca dengan masih memeluknya.

Aca menegang merasakan tubuhnya dipeluk orang asing. "SIALAN! SIAPA LO ANJING!" bentaknya pada Aksa lalu mendorong kuat Aksa membuat Aksa terbentur dinding.

"ACA!" Teriak ke7 abangnya.

"Berani-beraninya Lo meluk gue! Sini Lo!" Geram Eca tidak memperdulikan mereka yang menahannya.

Aca menarik rambut Aksa yang hanya bisa menangis, membenturkannya ke tembok, lalu menonjok dada Aksa.
"Akhhh....ecaa..sakithh....Aksa nggak nakal....ampun aaarrghh...hah....hah...." Aksa memohon pada Eca. Dia tidak tau apa salahnya hingga Eca memukulnya, bayangan kejadian 12 tahun lalu mulai melintas di pikirannya, membuat trauma dan asmanya kembali.

Vito melototkan matanya melihat itu dengan segera dia menggendong aca karna dia sudah lepas kendali. Melihat keadaan Aksa dia sendiri jadi tidak tega. Ah jangan lupakan nafas Aksa yang tersendat-sendat karena asmanya kambuh akibat menangis dan pukulan aca yang tidak main- main pada dadanya.

"Urus dia! Panggil Nicole cepat!!" Perintahnya pada Keenan sambil menggendong aca kekamar menjauhkannya dari Aksa.

Sesampainya di kamar Vito langsung membanting tubuh aca ke ranjang
"Lo keterlaluan aca! Sekarang udah cukup! Biarin Eca balik lagi ketubuhnya! Dan sebagai hukumannya, nggak usah muncul lagi selama sebulan!" Tegas Vito pada aca. Entahlah, ada rasa tidak terima dalam dirinya melihat Aksa kesakitan seperti itu.

Aca hanya diam menunduk dan memainkan jarinya.

"ACA!!" bentak Vito pada aca.

"Enggak! Aca masih mau disini!" Tolak eca membuat Vito geram.

"Kalo gitu nggausah nemuin Abang lagi, jauh-jauh dari yang lain, ngerti!" Tak ada pilihan lain selain mengancam aca.

"Hiks enggak Abang maaf, aca nggak mau hiks... Dia meluk aca tadi, aca nggak suka." Kata aca menangis sambil memeluk Vito.

Sial, kenapa harus nangis sih. batin Vito.

Tangis Eca maupun aca. Itu adalah kelemahannya, mau bagaimanapun sedari mereka kecil, mereka sudah selalu bersama.
"Hufttt....Aca tau kan, kalau berani berbuat itu berani bertanggung jawab. Sekarang Abang hukum aca, biarin Eca balik lagi ke tubuhnya."
Vito berkata dengan melembutkan nada bicaranya agar tidak memperpanjang perdebatan ini.

ECHA MY COLD ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang