END

19.5K 648 8
                                    

11 bulan berlalu.......

Kini Eca sedang mengandung anak pertamanya dengan Aksa, dimana usia kandungannya sudah menginjak bulan ke-9 saat dinyatakan hamil setelah 2 bulan lebih pernikahannya.

Aksa dengan penuh perhatian dan kesabaran mengahadapi sikap Eca yang selalu berubah-ubah. Contohnya saat ia akan tugas diluar kota maka Eca akan nangis kejer minta ikut, jadi mau tak mau aksa harus dituntut dewasa dalam menyikapi istrinya yang sedang dalam masa kehamilan.

Disini, Aksa dan Eca seperti bertukar sifat dan sikap. Aksa yang selalu bertingkah layaknya lebih dewasa seperti Eca saat mereka belum menikah. Lalu Eca yang sangat childish seperti Aksa yang selalu cengeng saat dulu mereka baru pacaran.

Orang-orang sekitar mereka yang menjadi saksi perjalanan kisah mereka pun merasakan bahagia akhirnya mereka berdua bisa menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing sejauh ini. Apalagi Aksa yang patut mereka acungi jempol karena kesabarannya menghadapi bumil manja satu ini.

Seperti saat ini, Eca sedang mengalami kontraksi palsu yang ia rasakan selama satu Minggu terakhir. Dengan setia Aksa disampingnya, bahkan Aksa sudah mengambil cuti kerja selama 3 bulan penuh hanya untuk menemani istrinya dan menemani bulan-bulan awal pertumbuhan anaknya nanti. Ah romantis sekali.

"Masih sakit?" Tanya Aksa penuh perhatian dengan tangan yang mengelus lembut perut besar istrinya.

"Enggak, elus-elus terus ya......" Jawab Eca sambil menyenderkan kepanya di dada bidang Aksa.

Posisi mereka saat ini yaitu Eca yang duduk selonjoran didepan Aksa atau tepatnya ditengah-tengah paha lelaki itu yang sengaja dilebarkan untuk mempernyaman dirinya.

"Udah minum susunya belum?"

"Ngga suka ih...." Sahut eca dengan nada manjanya.

Aksa hanya tersenyum geli mendengarnya, ia merasa jika Eca terkena karma karna sering mengejeknya cengeng dulu.

'makasih anak daddy, Daddy jadi bisa ngeliat mommy kamu yang datar jadi manja kaya Daddy dulu hihi. Batin aksa terkikik geli.

"Akkhhh....sshhh sakitt...hiks...." Pekik Eca yang berhasil membuat Aksa terperanjat kaget dari lamunannya.

Dengan segera Aksa mengelus kembali perut istrinya itu, tapi bukannya merasa baikkan Eca justru semakin histeris karena tak dapat menahan rasa mulas diperutnya.

"Hikss...sakit bodoh!!! Lo ngapain ngelus-ngelus Mulu!" Omel Eca sambil terisak.

"Terus Aksa harus ngapain, tadi aja Aksa elus-elus kata Eca enakan kok." Jawab Aksa.

Eca tak lagi menjawab, ia hanya fokus dengan rasa mules diperutnya yang makin menjadi, ia rasanya ia seperti terhempas dari langit ke bumi, Badannya sakit semua. Ia segera meraih rambut Aksa, lalu menjambaknya kuat sebagai pelampiasan.

"Nggghhhhhh sak...itthhh.....hah...hah...." Racau Eca dengan memperkuat jambakannya.

Aksa hanya bisa meringis menahan sakit dikepalanya. Beberapa detik kemudian, netranya terfokus pada seprei yang basah tepat pada posisi dimana Eca duduk saat ini.

"Ishh..... Eca kalo mau pipis bilang dong!!! Kalo ngga kuat jalan bilang sama Aksa biar nanti Aksa gendong. Biasanya juga gitu kan...." Ujar Aksa kesal karna mengira Eca mengompol.

Eca yang mendengar itu makin mengeratkan jambakannya pada rambut suaminya itu, ia seakan tak perduli dengan dosa yang ia dapat karena melakukan kdrt dengan suaminya wkwkkw.

"Itu....hah...hah......ketuban sialan!!!" Umpat Eca pada Aksa.

Aksa melotot mendengar perkataan Eca, dengan segera ia berusaha melepaskan jambakan maut Eca dari kepalanya.

ECHA MY COLD ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang