Part 38

13.3K 651 23
                                    

Hari ini adalah hari pertama Aksa home schooling. Untuk hari pertama Eca membujuk Aksa agar belajar diapart dulu demi kenyamanan belajarnya dan penyesuaian dirinya.

"Eca seragam Aksa mana?" Tanyanya.

"Lo kan home schooling, jadi nggausah pake seragam." Jawab Eca tanpa mengalihkan pandangannya pada ponselnya.

"Ish ngga asik banget." gerutu Aksa pelan.

Beberapa menit kemudian bel pintu apart berbunyi membuat Eca bergegas turun. Ia tau itu guru private yang ia bayar untuk mengajari Aksa berbagai hal layaknya disekolah.

"Selamat pagi nona Carlton." Sapa guru laki-laki berusia setengah paruh baya itu dengan ramah.

"Pagi pak. Masuk."

"Sebelumnya saya mohon untuk sistem pembelajarannya tidak terlalu memberatkan dia. Semoga anda paham bagaimana kondisinya seperti yang sudah saya jelaskan melalui e-mail." Jelas Eca membuat sang guru mengangguk mengerti.

Sebelumnya memang Eca sudah memberi tahu guru yang bernama Dedi Wiguna itu untuk sesabar mungkin mengajari Aksa yang sebenarnya mempunyai IQ cukup tinggi namun terhalang oleh sifatnya yang kekanak-kanakan membuat pak Dedi hanya tersenyum maklum dan menyanggupi permintaan Eca.

"Saya mengerti nona, saya tidak akan memberatkannya dalam mengerjakan materi yang saya ajarkan." Ujarnya tersenyum lembut.

Inilah sebabnya Eca memilih pak Dedi sebagai guru private Aksa, sebab Eca juga sudah tau latar belakang dan pengalaman mengajarnya yang tak pernah mendapat complain dari para muridnya.

"Silahkan dimulai pak, saya akan ke kantor sebentar dan kembali setelah jam makan siang." Kata Eca.

Sebelum keluar apartemen, Eca menyempatkan diri untuk memanggil Aksa yang sebenarnya masih takut dengan guru barunya, tapi karena Eca menjelaskan jika gurunya baik dan tak membawa penggaris kayu panjang yang akan memukulnya seperti yang ditakutinya, dengan segera ia turun ke bawah untuk memulai proses perkenalan diri.

"Selamat pagi pak." Ucap Aksa pelan dengan kepala menunduk.

"Selamat pagi nak Aksa, ayo duduk dulu."

"Perkenalkan nama bapak adalah Dedi Wiguna. Jangan takut, disini tidak akan ada hukuman berat seperti disekolahmu jika kamu berbuat kesalahan." Lanjutnya menjelaskan dengan ramah.

Aksa mendongak lalu tersenyum mendengar ternyata guru ini tidaklah ketus dan galak apalagi membawa penggaris panjang untuk memilikinya seperti pengalaman sekolahnya yang sebelum-sebelumnya.

"Oke kita sudahi perkenalannya. Sekarang kita mulai materi, kita akan mengulanginya mulai dari materi kelas 1 SMA. Bagaimana?" Tanyanya.

"Kalo Aksa sih maunya dari kelas 1 SMP juga nggapapa soalnya materi sari SMP aja Aksa nggatau hehe." Jawab Aksa terkekeh.

Sang guru hanya menggelengkan kepalanya, sepertinya mulai hari iniia akan mengonsumsi mentimun setiap hari karena takut darahnya naik.

"Oke, jadi kita mulai dari.............."

Selesai menjelaskan semuanya kini Aksa mengeluh lapar pada pak Dedi, membuat pembelajaran dihentikan sementara dengan Aksa yang menyantap pizza yang ia hangatkan dioven lalu menyajikannya dimeja dimana ia dan pak Dedi belajar, merekapun makan bersama diselingi
Candaan ringan. Saking asiknya mereka sampai tak menyadari jika Eca datang membawa 3 paket McD kesukaan aksa, rencananya ia akan memberikannya pada pak Dedi juga untuk makan siang bersama.

"Asik banget kayaknya." Celetuk Eca membuat keduanya menoleh.

"Eca!!" Pekik Aksa girang.

"Wahh McD....." Lanjutnya menatap penuh binar bingkisan ditangan Eca.

"Ini, makan kalo masih laper. Gue mandi dulu. Pak, makan aja." Ucapnya kemudian berlalu menuju kamar untuk membersihkan diri.




__________________
10 bulan berlalu........

Aksa sudah melewati homeschoolingnya dengan baik selama 8 bulan, bahkan ia sudah seperti siswa berprestasi pada umumnya. Hanya saja ia masih saja bersifat kekanakan apalagi jika dengan Eca.

Selain itu, Aksa juga sudah mulai mengerti apa itu cemburu, selingkuh, bahkan ia juga tau semua yang berbau sex, itu karena guru privatenya itu yang mengajarkan sistem reproduksi, lalu dengan polosnya Aksa saat itu bertanya 'berarti kalo titit dimasukin ke pepek cewe itu bisa menghasilkan Dede bayi?' tanyanya dengan wajah sok serius. Pak Dedi pun menganggukkan kepalanya dan memberi arahan pada Aksa bahwa ia tak boleh melakukannya sebelum menikah dengan seorang gadis, dan Aksa pun mengerti setelah memberikan pertanyaan seperti apa bedanya gadis dan wanita yang dengan sabar dijelaskan oleh pak dedi.

Jangan lupakan postur tubuhnya yang juga berubah bahkan perutnya sudah seperti manurios saat ini. Itu karena ia teringat kata-kata Eca yang ingin punya pacar dengan perut kotak-kotak. Setelahnya ia meminta bantuan vito untuk bagaimana membuat perutnya kotak-kotak. Vito pun menjawab dia harus rajin berolahraga dan ngeGym, lalu push up, sit up dan sebagainya. Dengan telaten Aksa lakukan itu setiap hari, kecuali ngeGym yang ia lakukan 3 hari sekali.

Kalian tahu? Sebelum itu semua terjadi, Eca pernah dibuat tertawa ngakak pada malam hari saat ia pulang kerja. Bagaimana tidak? Saat sampai dikamar apart, Aksa dengan wajah berserinya menarik Eca untuk segera masuk ke kamar. Lalu ia melepas kaosnya memperlihatkan sesuatu diperutnya dengan semangat ia berkata "Eca lihat!!! Perut Aksa udah kotak-kotak kan?! Baguss.....jadi Eca nggak perlu cari cowo lain lagi. Iyakan??" Tanyanya dengan semangat, Eca langsung tertawa ngakak dibuatnya, apalagi melihat beberapa gambar kotak-kotak diperut Aksa yang mungkin digambar menggunakan spidol hitam. Ia langsung menjawab pertanyaan Aksa dengan mengatakan kalau ia hanya bercanda soal mencari cowok lain yang lebih hot darinya, dan ia juga mengatakan jika memang Aksa ingin mempunyai perut kotak-kotak maka tanyakan saja pada Vito. Begitulah awal mula Aksa menjadi giat berolahraga untuk membentuk tubuhnya.

Sekarang kegiatan Aksa adalah mengikuti Eca ke kantor, setelah sebelumnya ia merengek ingin berlatih bekerja, seperti yang dikatakan pak Dedi, bahwa lelaki harus memiliki pekerjaan jika mau menikah, itu semua untuk menafkahi keluarganya nanti, sedetail itu pak Dedi menjelaskannya bahkan sampai ke hal-hal pribadi sekalipun ia menjelaskannya dengan sabar.

Malam ini Eca dan aksa pulang ke apartemen dengan raut lelahnya, sebab hari ini banyak pekerjaan menumpuk karena Eca sempat ketiduran setelah menyusui Aksa yang merengek ingin tidur siang dikantor.

"Capeeekk......." Keluh Aksa sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa ruang tengah.

Eca hanya tersenyum kecil melihatnya, ia tau Aksa belum terbiasa seperti ini, tapi ia juga memberikan support pada apa yang akan dilakukan aksa. Apalagi ini alasannya untuk menafkahinya nanti, membuat Eca tak bisa menahan senyum saat Aksa mengatakannya.

"Capek?" Tanya Eca.

Aksa mengangguk kemudian menyenderkan kepalanya dibahu Eca.
"Nikah yuk. Aksa kan udah kerja." Celetuknya tiba-tiba.

Astaga, baru juga kerja 2 bulan Aksa sudah mengajaknya menikah, lagipula Aksa kerjapun dikantornya yang berarti masih ia yang menggajihnya. Memikirkan itu membuat Eca mendengus kesal kemudian bangkit dari duduknya seolah melupakan Aksa yang masih bersandar dipundaknya hal itu membuat Aksa jatuh kesambing membuat kepalanya terantuk sudut sofa.

"Ish ecaa jahat bangettttttttt...." Pekiknya.

NIH DOUBLE UP!

THANKS YANG UDAH MAU NGAWAL ECHA MY COLD ANGEL SAMPE SINI, UGH SAYANG KLEAN.

HAPPY END?

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, AND COMMENT!!!

ECHA MY COLD ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang