Part 21

15.1K 618 13
                                    

Pagi ini Eca diributkan dengan Aksa yang akan kembali masuk sekolah karna luka-lukanya sudah sembuh dan hanya tinggal menghilangkan bekasnya saja.

Entah kemana hilangnya beberapa buku Aksa, mengingat ia sangat teledor jika sedang belajar atau mengerjakan PR maka Aksa akan lupa untuk membereskannya membuat Eca mendengus kesal.

"Ih gimana dong nanti Aksa dimarahinnn...." Kesalnya.

"Yaudah." Sahut Eca tak peduli.

"Jahat banget sih." Dumel Aksa.

Mau tak mau Aksa akhirnya hanya memasukkan buku kosong untuk hari ini, ia siap dengan hukuman apapun itu.

Setelah bersiap kini keduanya sedang dalam perjalanan menuju sekolah karna mereka sudah telat dan sudah dipastikan Vito dan yang lainnya pun sudah berangkat.

"Emm eca....pulang sekolah jalan-jalan yah." Pinta aksa dengan menatap Eca penuh binar.

Sementara Eca tak menjawab, ia tak bisa memberikan Aksa harapan palsu dan tak mau membuat Aksa sedih karena ia menolaknya. Tapi mau bagaimana lagi, hari ini ia ada rapat penting di kantornya, bahkan ia yang meminta untuk mengundurkan jadwal agar bisa ia kerjakan setelah pulang sekolah dan kliennya menyetujuinya maka dari itu Eca tidak enak kalau harus mengundurkan jadwal lagi demi kepentingan pribadi.

"Nanti weekend aja ya." Jawab Eca menoleh sesaat.

Aksa menunduk, menurutnya Eca terlalu sibuk hingga tak punya waktu bermain atau sekedar mendengarkan ceritanya. Setiap pagi ia dan Eca akan berangkat kesekolah, setelah pulang Eca akan kekantor sampai malam, bahkan tak jarang Aksa ketiduran menunggunya dimarkas, karena ia takut sendirian diapart.

"Minggu, kita ke pantai." Kata Eca mencoba menghibur Aksa setelah melihat raut wajahnya yang murung. Perkataannya membuat Aksa mendongakkan kepala kemudian mengangguk dengan senyum merekah.

"Janji?" Jawabnya dengan menyodorkan jari kelingkingnya.

Bukannya menautkan jari Aksa dengan jarinya. Eca malah menggenggam tangan Aksa lalu menciumnya membuat pipi Aksa bersemu merah.

Cup....

"Ih jangan cium-cium, Aksa maluuuuuu....." Katanya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Beberapa menit kemudian keduanya sampai di sekolah. Eca langsung mengantarkan Aksa ke kelasnya.

Sesampainya didepan kelas Aksa keduanya berhenti sebelum Aksa masuk.
"Belajar yang bener, jangan bikin gue malu karna punya pacar gobl*k." Sarkas Eca membuat Aksa mengerucutkan bibirnya namun tak urung ia mengangguk lalu tersenyum lebar.

Aksa memberi hormat pada Eca "Siap Eca! Aksa bakal jadi orang pinter biar bisa gantian ngajarin bang daniel! Daaah mwaaah." Katanya dengan semangat lalu berlari memasuki kelas yang sedang free setelah mencuri satu kecupan pada bibir Eca.

Lo benar-benar udah jadi anak nakal aksara Gibran, kayaknya gue harus hukum Lo!. Batin eca tersenyum licik.

Setelah mengantarkan Aksa, Eca bukannya masuk kekelasnya ia dengan santai berjalan menuju rooftoop. sesampainya disana ternyata sepi, rupanya semua abangnya masuk kelas hari ini. Baiklah sepertinya ia akan menikmati kesendirian ini dengan beberapa batang rokok.

15 menit sebelum bel istirahat, Eca sudah berencana menjemput Aksa untuk ke kantin bersamanya. Eca memejamkan matanya mencoba menikmati sesapan terakhir pada putung rokoknya sampai ia tak menyadari jika ada seseorang yang masuk ke rooftoop secara diam-diam.

Ia berencana mengejutkan Eca dengan menciumnya. ya dia aksa, ia mendekatkan wajahnya secara perlahan belum sempat ia mencium Eca, ia terkejut dengan kepulan asap yang dikeluarkan eca membuatnya merasa sesak Secara tiba-tiba.

ECHA MY COLD ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang