Part 22

13.5K 646 27
                                    

Aksa menggeleng kuat mengingatnya, dengan cepat ia mengejar Eca.

________
Aksa berlari mencoba mencari kemana larinya Eca, ia sudah hampir menyerah nafasnya sudah memberat.

Saat tiba dibelokan koridor, Aksa terkejut karna tiba-tiba ada yang menarik seragamnya membuatnya terhuyung ke belakang, untung saja sipenarik langsung memeluk tubuhnya tapi itu membuat Aksa memberontak, ia sedang dalam masalah dan sekarang ia tak mau menambah masalah dengan membuat Eca bertambah marah padanya.

"Sayang, Lo diapain aja sama mereka bilang sama gue." Bisiknya lirih ditelinga Aksa.

Aksa yang mendengar suara yang sangat dikenalinya pun segera membalas pelukannya dan menangis histeris, sungguh ia harap ini hanya mimpi.

"Hiks hwaaaaaa jangan marahin Aksa hiks.....Aksa ngga selingkuh....hiks jahat... Mereka jahat Eca....tangan Aksa sakittt ......" Adunya pada Eca.

Ya dia adalah Eca. Dia tadi hanya berpura-pura kecewa pada apa yang ia lihat, agar sara percaya bahwa rencananya berhasil.

//Kalo kalian lupa Eca tuh bisa melihat apa yang akan terjadi (cuma beberapa hari kedepan) dan apa yang telah terjadi. Jangan mikir mana mungkin, karna ini wattpad jadi apa yang nggak mungkin jadi mungkin-mungkin aja.//

"Shuuttt, udah diem sekarang kita pulang." Ucapnya yang dibalas anggukan oleh Aksa.

Akhirnya keduanya memilih untuk membolos daripada melanjutkan pembelajaran karna mood mereka sudah hilang.

Kini aksa dan Eca telah sampai dimarkas, dengan Aksa yang setia menggenggam pergelangan tangan Eca. Sungguh ia masih merasa takut jika Eca marah padanya dan berakhir akan menghilang darinya.

Saat masuk kedalam kamar Aksa segera memeluk Eca, menyusupkan wajahnya keceruk leher gadis itu.

"Maafin Aksa, Aksa janji bakal jauhin sara...." Lirihnya.

"Udah, nggausah dipikirin. Inget kata-kata gue. Lo cuma harus nurut apa kata gue!" Peringat Eca pada Aksa yang diangguki mantap oleh sang empu.

"Lo mau homeschooling?" Tanyanya membuat Aksa mengernyitkan dahi.

"Homsecoli apa?" Tanya Aksa dengan raut wajah bingung.

Sedangkan Eca melotot mendengar perkataan Aksa. Meskipun ia tau Aksa memang tak bisa bahasa Inggris, tapi ia juga tetap merasa malu apabila perkataan Aksa meleset ke hal-hal yang berbau porn.

"M-maksudnya sekolah dirumah." Jelas Eca gugup.

Aksa yang mendengar itu langsung merubah raut wajahnya menjadi murung. Salah satu tujuannya bersekolah adalah agar ia mendapatkan teman banyak. Jika ia sekolah dirumah itu sama saja ia tak mendapatkan teman.

"Gimana?" Tanya Eca lagi.

Aksa hanya menggeleng, ia sungguh tak mau sekolah dirumah, itu pasti sangat membosankan.
"Aksa kan sekolah juga mau cari temen Eca." Jawabnya lirih dengan kepala menunduk.

Sebenarnya ia tak enak mengatakan ini. Disekolahkan Eca saja ia sudah harus bersyukur, lalu ini. Dengan seenaknya ia menawar pendapat Eca.
Apalagi beberapa menit yang lalu Eca baru saja mengatakan kalau dia cukup menuruti apa katanya lalu sekarang ia sudah melanggarnya.

Eca menghembuskan nafasnya panjang. Aksa tidak mau homeschooling itu berarti ia harus tetap menjaga Aksa secara ekstra.
Bukan maksud Eca mengekang Aksa, hanya saja ini ia lakukan untuk menghindari hal-hal seperti tadi pagi.

"Yaudah, tapi Lo harus jauhin sara sama ketiga orang yang udah bully Lo digudang tadi pagi. Oke?!" Kata Eca membuat Aksa menatapnya dengan senyum manis.

ECHA MY COLD ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang