Part 20

16.4K 733 19
                                    

"Bodoh! Lo bisa buka bokser Lo pas gue keluar Aksa! Bukan kayak.....aarrghhhhh" Eca tak mampu lagi melanjutkan kata-katanya karena respon Aksa hanya memandanginya dengan mata berkaca-kaca.

____________
Sungguh Aksa tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya. Memangnya kenapa, ini hanya Eca yang melihatnya. Ibunya dulu hanya bilang, jangan telanjang bulat didepan banyak orang, itu tidak baik.

Sekarang? Yang ia lakukan hanya pipis didepan Eca, bukan didepan banyak orang, lagipula ia tak sepenuhnya telanjang, ia masih memakai boxernya hanya saja kejantanannya sudah keluar saat ia buang air kecil menurutnya itu wajar.

Eca membasahi bibirnya dengan menjilat singkat , sungguh ia sangat malu meski Aksa tak tahu apa yang sedang terjadi sekarang.

Bahkan matanya dengan tak tau diri melirik ke arah selangkangan pria itu yang masih belum terbungkus boxer, astaga milik Aksa cukup tidak normal menurutnya, oh no! Ia jadi memikirkan yang tidak-tidak uh.

"Udah sekarang pake boxer Lo yang bener, dan inget! Jangan lakuin ini lagi! Jangan pipis didepan siapapun." Jelasnya dengan wajah memerah saat Aksa memasukkan kembali kejantanannya ke boxernya.

Aksa mengangguk kemudian kembali berjalan keluar kamar mandi dengan dibantu eca.

"Eca, Aksa laper...."

Eca mengangguk kemudian mendudukkan Aksa di kursi yang terletak dibalkon kamarnya, lalu ia turun untuk mengambil makanan.

Setelahnya ia selesai menyuapi Aksa, ia tidak membiarkan Aksa berbaring terlebih dahulu, melainkan berjemur dibalkon agar tubuhnya merasa lebih baik.

"Capekkk..... Mau senderan hufttttt......." Keluhnya.

Eca hanya geleng-geleng kepala melihat bagaimana Aksa yang aktif harus duduk tenang, tapi bagaimanapun ia juga memaklumi hal itu.

"Sini." Titahnya dengan menepuk pahanya.

Aksa yang mengira Eca menyuruhnya berbaring dengan pahanya sebagai bantalan, maka dari itu ia menggeleng, ia takut lukanya bergesekan dengan apapun itu.

"Enggak, nanti lukanya kesenggol." Ucapnya lirih.

"Gue janji nggak akan nyentuh punggung Lo,sini pangku bukan rebahan." Titahnya terkekeh karna ia tau apa yang ada dipikiran Aksa.

Aksapun mengangguk semangat dengan pelan ia mendekati Eca kemudian mulai duduk dipaha Eca dengan posisi saling berhadapan lalu ia sandarkan kepalanya pada dada eca.

"Emmm empuk..." Gumamnya dengan terus menduselkan wajahnya dibelahan dada Eca, membuat sang empu geleng-geleng melihatnya.

"Sorry, gara-gara gue Lo jadi gini." Ucap Eca tulus dengan tangannya yang membelai lembut pipi Aksa.

Aksa yang semula menyandarkan tubuhnya pada Eca langsung duduk tegak. Ia menggeleng tidak membenarkan bahwa apa yang dialaminya adalah karna eca, ini semua karna aca.

"Enggak! Ini tuh aca yang nakal, dia jahat. Makanya Eca jangan pergi-pergi biar aca ngga Dateng." Jawabnya sedikit ngegas membuat Eca mengulum senyum.

"Lo selingkuh kemaren." Kata Eca sambil memalingkan wajahnya lalu menyilangkan tangannya didepan dada.

Aksa menggeleng kuat, tangannya ia gunakan untuk menyingkirkan tangan Eca yang terletak menutupi dadanya, ia menduselkan wajahnya kembali dengan tangan yang melingkar erat dipinggang Eca.

"Sara ngga cantik kaya Eca, sara cuma nolongin Aksa. Aksa ngga enak kalo nolak itu namanya Aksa ngga tau diri." Jelasnya.

"Aksa juga ngga suka sara, Aksa ngga tau. Tapi Aksa sukanya sama Eca enggak sama yang lain. Soalnya mereka pasti nggak mau kasih nen sama Aksa hehe....." Lanjutnya diakhiri dengan nada cengengesan.

ECHA MY COLD ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang