Part 23

13.2K 630 15
                                    


Kini Aksa dan Eca sudah sampai di kantor, keduanya turun dari mobil dan langsung menuju ke ruangan Eca.
Semua yang karyawan ada di kantor langsung menghentikan aktivitasnya sekejap untuk menyapa bos mudanya itu.

"Selamat siang nona." Sapa sang reseptionis yang bernama rara.

Eca hanya mengangguk sebagai jawaban dengan tetap melanjutkan langkahnya. Sementara Aksa menunduk dengan tangan yang memegang ujung jaket jeans Eca.

(Outfit Eca saat mau kekantor, tetep aja gayanya ada unsur tomboynya ya guys wkwkwk)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Outfit Eca saat mau kekantor, tetep aja gayanya ada unsur tomboynya ya guys wkwkwk)

Mereka semua dibuat heran dengan kedatangan Eca yang membawa seorang remaja lelaki seumuran dengannya, mau berpikir bahwa itu pacar Eca pun mereka tidak yakin sebab kelihatannya malah ia seperti adik atau keponakan yang menguntiti Eca.

Saat berada di lift Aksa menghela nafas kemudian menarik-narik ujung jaket jeans Eca membuat sang empu menoleh kepadanya.

"Kenapa?" Tanya Eca.

"Kenapa? Kok tadi pada liatin Aksa semua?!" Tanya balik Aksa.

"Karna Lo jelek!" Jawab Eca ketus tanpa memperdulikan perasaan Aksa.

Kata bang Daniel aja Aksa imut kok huuu dasar Eca emang suka nakalin Aksa. Batin aksa dengan mata yang melirik sinis Eca.

Kini keduanya sudah sampai dilantai 12 dimana ruangan Eca berada, dan saat ini mereka berdiri disamping meja sekretaris eca, yang bernama kia wanita dengan usia 30 tahun.

"Selamat siang nona, meeting akan dilaksanakan setengah jam lagi." Jelasnya.

Eca mengangguk kemudian berdehem dengan atensi yang mengarah ke Aksa yang berada dibelakangnya dan entah sedang menghitung apa dengan jarinya itu.

"Ehem, kia. Perkenalkan dia Aksa, aksara Gibran, pacar gue." Ucapnya menarik tangan Aksa untuk berdiri sejajar disampingnya.

Sementara kia sedikit melebarkan matanya mendengar bahwa lelaki disamping atasannya itu adalah kekasihnya, namun ia coba untuk mengontrol ekspresi wajahnya itu.

"Ah iyakah nona, baiklah selamat datang tuan, perkenalkan nama saya Kiara Anita." Jawab kia sopan dan ramah dengan sedikit membungkukkan tubuhnya.

Aksa dengan cepat mengulurkan tangan kanannya kearah kia "hay Tante! Namaku Aksa! Aksara Gibran hehe." Jawabnya dengan nada antusias setelah kia menyambut uluran tangannya.

"Ck, lepas!" Tegas Eca menyadarkan keduanya.

"Ah maaf nona." Ucap kia merasa bersalah.

Eca tak memperdulikan itu, ia hanya melangkah memasuki ruangannya diikuti Aksa dibelakangnya.

Saat masuk mulut Aksa langsung menganga lebar melihatnya, bagaimana bisa ruangan kerja Eca sangat luas dan nyaman, lihatlah rak-rak buku itu pasti asik kalau memainkan mobil-mobilan disana, pikirnya.

ECHA MY COLD ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang