Part 36

13.6K 729 48
                                    

Setelah menjelaskan apa itu toxic atau tokisik seperti yang Aksa maksud. Eca mendadak seperti terserang struck sebab ia menjelaskannya secara detail apa itu toxic dan Aksa hanya menjawabnya dengan malah mengatakan bahwa ia ingin pipis.

Kini, masih dengan posisi duduk di sofa, hanya saja Aksa menyusu pada eca. Sepertinya mereka melupakan sesuatu hal. Tak mungkin sebenarnya mereka melakukan ini dengan tenang saat berada dirumah sakit. Tapi saking fokus dengan e-mail diponselnya, Eca membiarkan Aksa berbuat sesuka hati asal tidak rewel saja.

Beberapa menit menyusu, Aksa menyusupkan tangannya memeluk Eca dari samping masih dengan menyusu padanya. Sayup-sayup matanya mengantuk kemudian ia mulai memejamkan matanya.

Belum sempat sepenuhnya terlelap Aksa dibuat tersedak saat mendengar pekikan dan dobrakan pintu yang berasal dari Daniel.

Brakkkk......

"Selamat siang eperybodehhhh...hah!....what the fuckkk!" Pekiknya terkejut melihat Aksa yang sedang menyusu pada Eca.

Dengan segera ia membalikkan badan, lalu keluar dan menutup pintunya kembali, mencoba menghalangi yang lain agar tak masuk lebih dulu.

"Demi apa woy sumpah.... sumpah....gue ngga liat anjirrrr ngempotnya kenceng banget....." Hebohnya pada teman-temannya yang lain.

"Ck apaan sih Lo!" Decak Vito mencoba menyingkirkan Daniel yang berjingkrak dan memekik heboh seperti orang gila.

"Eiiittssss bang Vito.....tunggu dulu ya....Dede Aksa lagi nen sama mommy Eca ....ngga boleh masuk anjing!" Kata Daniel dengan nada yang terdengar menjijikan ditelinga mereka.

Mereka yang memahami situasi pun duduk didepan ruang rawat aksa. Menunggu waktu yang tepat.

Sedangkan disisi lain Aksa sedang terisak sebab ia kaget karna tidurnya yang baru 2 menit itu terganggu.
"Udah ayo bangun. Pindah di tempat tidur aja ya." Bujuk Eca.

"Hiks....mau bobo......"

"Ssshuuutt iya nanti bobo lagi. Tapi pindah dulu biar nyaman Bobonya." Jawab Eca dengan mengelus lembut mata aksa.

Aksa mengangguk kemudian berjalan pelan menuju brangkar dibantu Eca.
Setelahnya ia merebahkan diri secara perlahan, meski ia masih mengantuk tapi tetap saja ia tak bisa tidur, sebab ia tetap harus menyusu saat tidur. You know lah.

"Ayo katanya mau bobo." Tanya Eca yang melihat Aksa gak kunjung menutup matanya.

Aksa menggeleng pelan, ia tetap terdiam menatap Eca dengan air mata yang masih keluar dari pelupuk matanya.

"Kenapa nangis? Bobo aja ya. Atau ada yang sakit?" Tanya Eca lembut. Entahlah setan apa yang sedang merasukinya, mungkin karena merasa hari ini cukup memperlakukan Aksa secara kasar. Dan lagi, cukup juga untuk Aksa banyak menangis seharian ini.

"Hiks....mau nen Eca..." Jawabnya.

"Nggaboleh.....diluar ada abang-abang pada jenguk Lo. Kalo nen nanti mereka liat nen Eca dong." Jelasnya.

Aksa mengangguk mengiyakan. sebab eca pernah memberitahunya jika nen-nya hanya untuknya saja.

Eca beranjak untuk menemui mereka yang ingin menjenguk Aksa. Tidak enak kan kalau sudah tidak melakukan hal yang mengharuskan mereka tidak masuk malah didiamkan saja. Lebih baik mereka masuk saja.

"Masuk aja." Kata Eca membuat mereka yang tadinya sibuk dengan kegiatan masing-masing langsung menoleh kearahnya.

Saat masuk, Daniel langsung memekik histeris memeluk Aksa.

"Yaallah bocil gue......lu bolak-balik rumah sakit Mulu ngga cape apa....." Pekiknya sambil memeluk gemas Aksa yang masih terbaring lemah dibrangkar.

"Ih Abang lepasshhh....sesak nih....." Pekik Aksa memberontak.

"Hehe sorry...... ngomong-ngomong gimana? Nen Eca enak ngga?" Tanya Daniel kepo dengan berbisik.

Aksa diam beberapa saat, kemudian ia melihat Eca yang tampak fokus dengan ponselnya, Lalu menoleh kearah Daniel yang masih menampakkan wajah keponya.

"Ngga enak si....nggaada susunya....tapi jangan bilang-bilang yaa.....Aksa cume suka....kenyel-kenyel..... Hehe." Jawab Aksa cengengesan.

Daniel yang mendengar itu menelan ludahnya kasar. Sudah dibilang kan kalo dia ini mesum maksimal.

"Kalo gitu Lo harus paksa Eca suntik hormon biar nen-nya ada susunya." Hasut daniel.

"Emang bisa?" Tanya Aksa tertarik dengan apa yang Daniel katakan.

"Goblok ya bisa lah....." Maki Daniel menoyor pelan kepala aksa.

Fernan yang mendapati Daniel dan Aksa berbisik serius pun curiga, sebab muka-muka seperti Daniel tidak dapat dipercaya menurutnya.

"Jangan kotori otak Aksa." Kata fernan tegas memperingati Daniel.

Daniel gelagapan dibuatnya. Apalagi melihat tatapan mereka semua yang mengarah ke arahnya dengan tajam. Sungguh sedikit menyesal ia memberi tahu Aksa segala hal yang ingin ia ajarkan agar Aksa tetap menjadi partner nobarnya, sekaligus murid satu-satunya.

"Gimana? Ada yang sakit?" Tanya vito mendekat kearah Aksa.

"Enggak. Mana bang?" Jawab Aksa lalu menyodorkan tangannya.

Vito mengangkat sebelah alisnya tak mengerti apa maksud Aksa.
"Apa?" Tanyanya.

"Ish itu emm.... milkshake yang kata Abang mau beliin. Mana?" Jelas Aksa menagih janji Vito.

"Ooh....Abang bawain tadi pagi....itu ada dilaci....mau diminum sekarang?" Tanya Vito lembut.

"Iyalah.....soalnya tadi nen sama Eca ngga keluar susunya." Jawabnya enteng tak memperdulikan tatapan cengo mereka semua.

Jangan lupakan Eca yang sudah memalingkan wajahnya dengan kondisi memerah.

'anjjjjiiiingggg. Batin eca.


Hatcihhhh.......

Bersin Haidar tiba-tiba seolah memberi sindiran pada Aksa dan Eca.

"Yaelah dar.....kalo iri mah bilang aja kali." Ucap Daniel merespon tindakan Haidar.

Haidar hanya memelototi Daniel sebagai respon. Kemudian atensinya beralih ke Aksa yang sedang meminum milkshake yang diberikan vito.

"Kalo nen Eca ngga keluar susu. Ya Lo ngga usah nen sama Eca aja. Tapi buat susu di botol dot." Kata Haidar sambil menatap aksa.

"Kalo botol dot itu ngga bisa buat main-main bang. Kalo nen Eca enak, Yang satu bisa buat nen Aksa yang satu lagi buat Aksa mainin. Remas-remas hehe....." Jawab Aksa cengengesan dan lagi-lagi membuat mereka semua cengo dan jangan lupakan Vito yang sudah melototkan matanya.

"polos-polos bangsat." Gumam Haidar pelan.











DANIEL BE LIKE : ALHAMDULILLAH ADA KEMAJUAN.

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT GUYS!


ECHA MY COLD ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang