Part 17

15.4K 631 11
                                    

Kini keduanya sedang berada dikamar seperti biasa Aksa sedang menyusu pada eca, setelah tidur singkatnya tadi diruang tamu yang terganggu sekarang ia susah untuk tidur kembali, padahal jam sudah menunjukkan pukul 10.45.

"Tidur Aksa!" Ucap Eca kesal karena sedari tadi Aksa menyusu dengan tangan yang memainkan pusarnya membuatnya ikut tak bisa tidur.

Melepaskan putingnya Aksa menatap Eca dengan bibir mengerucut "Aksa gabisa bobo ih, siapa suruh tadi gangguin aksa pas udah bobo." Gerutungya sambil mencubit-cubit pelan perut Eca.

"Singkirkan tangan Lo!" kata Eca  sambil menatap datar Aksa membuatnya langsung menyingkirkan tangannya beralih memeluk eca lalu kembali menyesap puting Eca.

"Mmh etwaa." Panggil Aksa tanpa melepaskan nipple Eca dari mulutnya.

Eca menghela nafas kasar, padahal ia sedang berusaha untuk memejamkan matanya saat ini, tapi Aksa selalu saja mengganggunya.

"Apa lagi?!"

"Nen-nya ngga bisa keluar susu kaya punya mamanya Dede bayi ya?" Tanya aksa dengan menatap payudara Eca yang kini terpampang jelas didepannya.

Sebelah alis Eca terangkat mendengar pertanyaan Aksa, memangnya kenapa kalau payudaranya tak mengeluarkan ASI, bukannya selama ini Aksa tak pernah mempermasalahkannya.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Aksa pengen aja." Jawab Aksa ngasal, kemudian kembali melahap nen favoritnya.

_______
Eca mengerjap saat merasa silau karena cahaya yang menyorot matanya. Ia melirik Aksa yang masih terlelap menyusu sambil memeluknya erat.

Sial gue kesiangan!. Batin eca mengumpat.

Menarik putingnya yang sedang Aksa hisap, cara ampuh membangunkan Aksa tanpa harus bersusah payah.
"Bangun! Mandi!" Ucapnya setelah melihat aksa mulai membuka matanya.

"Nggak mauuuu....." Rengek aksa yang semakin menenggelamkan kepalanya ke bantal.

"oke gue tinggal!" Kata Eca sambil bangkit berlalu menuju kamar mandi, sedangkan Aksa masih setia pada posisinya saat ini.

1 detik...2 detik....3 det....

"Ihhh Aksa harus sekloaaaah....Eca gimana sih kenapa bangunin Aksa siang bangettt!!!" Pekik Aksa setelah tersadar bahwa ia sudah bersekolah mulai dari kemarin.

Ia segera bangkit menuju kamar mandi dengan sedikit tergesa. Tapi sayangnya Eca masih disana, membuatnya mau tak mau harus menuju kamar mandi dibawah.

Setelah selesai bersiap kini keduanya sedang berada didalam mobil dengan Aksa yang terus-terusan menghawatirkan keterlambatan mereka, apalagi dirinya murid baru, dan sudah membuat kesalahan.

"Aksa ngga bakal dipukul kan kalo telat? Nanti Aksa dihukum terus dipukul pake penggaris panjang gimana? Aksa ngga sekolah aja deh Eca....Aksa ke markas aja, disana sama bang faj...."

"Lo bacot terus mending turun!" Sarkas Eca memotong cerocosan Aksa.

Aksa langsung kicep mendengar sentakan Eca.

______
Setelah sampai Eca segera memarkirkan mobilnya, tidak sulit bagi Eca untuk masuk meskipun terlambat 2 jam sekalipun.

Saat ini keduanya berjalan menuju kelas, sekolah sudah sepi sebab jam pelajaran sudah dimulai 15 menit yang lalu.

"Hiks Aksa takut nanti dimarahin...." Isak lirih aksa dengan masih berjalan sambil memegang bagian belakang tas Eca.

"Jangan nangis!" Tegas Eca.

Aksa buru-buru menghapus air matanya, meskipun bibirnya masih melengkung ke bawah dan bergetar menahan tangisnya.

Sesampainya didepan kelas Aksa, pintunya sudah tertutup rapat tapi kemudian Eca mengetuknya sampai seorang wanita paruh baya membuka pintu.

ECHA MY COLD ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang