Jaman sekarang, ingin menikahi seorang istri saja sulit !
Wu He Lian baru ini memahami arti kalimat ini, perjalanan lamaran pernikahan dapat dikatakan penuh lika-liku.
Karena lamaran sebelumnya terlalu santai, Wu He Lian menyiapkannya dengan sungguh-sungguh kali ini. Ia mengenakan jas dan dasi, memegang buket mawar, secara khusus memilih cincin berlian pergi mencari Gu Xiao Chen. Begitu pintu apartemen terbuka, ia yang awalnya penuh harapan, belum melihat Gu Xiao Chen sudah dihalangi oleh dua wanita, Yu Mei dan Yao Yong Xin sama sekali tak membiarkannya masuk, malah benar-benar diejek oleh kedua wanita ini.
“ Siapa yang Tuan Wu cari ? ” Suara wanita Yu Mei terdengar.
" Mei, tentu saja Tuan Wu datang menemui Xiao Chen. " Yao Yong Xin menjawab sambil tersenyum.
" Ada apa Tuan Wu mencari Xiao Chen ? "
" Sepertinya datang untuk melamar. "
" Oh, kemeja putihnya tidak terlalu ceria. Selain itu, ekspresi Tuan Wu tidak terlalu lembut dan penuh cinta."
" Cincin berlian sudah ketinggalan zaman sekarang. Mawar agak norak. "
" Tuan Wu pulanglah dan pikirkan baik-baik, tidak antar ahh. "
" Bye bye. "
Kekompakan antara Yu Mei dan Yao Yong Xin luar biasa. Kau sepatah aku sekata, bekerja sama dengan sempurna. Tidak menunggu Wu He Lian berbicara, langsung membanting pintu dan meninggalkannya di luar. Gu Xiao Chen duduk di ruang tamu menonton TV, menggelengkan kepalanya dan tersenyum tak berdaya, jelas kedua saudari itu nakal tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
" Mei, apakah kau melihat wajah Lian sudah menghijau. "
" Ini lebih dari hijau, ku lihat sudah ungu. "
" Kau baru saja mengatakan ekspresinya tidak cukup lembut dan penuh cinta, matanya sepertinya akan membunuhmu. "
" Yong Xin, nyali ku sangat kecil, aku sangat takut. "
Yu Mei dan Yao Yong Xin duduk malas di samping Gu Xiao Chen, berdiskusi dengan penuh minat. Kedua wanita itu sungguh terlambat bertemu satu sama lain, bersatu menyerang Wu He Lian dengan suara bulat. Mereka mencari banyak alasan untuk menolaknya mewakili Gu Xiao Chen, bahkan sangat menikmatinya.
Ponsel siapa yang tiba-tiba berdering, Yao Yong Xin meliriknya, menolak panggilan tanpa peduli. Yu Mei bergumam, " Penggemar mu ? "
" Bos ku. "
" Kau juga menutup telepon bosmu ? "
“ Aku sudah mengambil cuti tahunan, sedang istirahat sekarang, jadi berhak tidak menjawab telepon dari bos. ” Yao Yong Xin menjawab dengan sangat resmi.
Yao Yong Xin baru saja menutup telepon seseorang. Ponsel Gu Xiao Chen berdering lagi. Ketika menjawab panggilan itu, mendengar seseorang berteriak, " suruh Yao Yong Xin angkat " di sisi lain telepon. Gu Xiao Chen menjawab dengan kata " Oke. " Menyerahkan ponsel ke Yao Yong Xin, berkata dengan geli, " Bos mu menelepon. "
Yao Yong Xin mengambil ponsel, menekannya lagi untuk menutup telepon, bahkan menarik nomornya ke daftar hitam, " Begitu cukup tenang. "
“ Kau cukup kejam ! ” Yu Mei mengacungkan jempol, menunjukkan kekaguman.
Kedua wanita itu berdiskusi dengan antusias lagi, Yao Yong Xin melihat waktunya hampir habis, kemudian mengucapkan selamat tinggal, " Aku akan pergi dulu, Mei, Xiao Chen, sampai jumpa besok sore. "
Yao Yong Xin sebenarnya punya janji dengan mama Yao, tapi begitu keluar dari pemukiman, ia melihat Wu Hao Yang bergegas ke arahnya dengan langkah meteor. Ia tidak terkejut, menghadapinya dengan tenang.
“ Mengapa kau menutup teleponku ?” Wu Hao Yang bergegas ke arahnya dan bertanya dengan suara yang dalam.
“ Oh, yang satu tidak sengaja salah menekan. ” Yao Yong Xin berkata dengan santai, dengan nada ringan.
Wu Hao Yang mengejarnya lagi,
" Sekali tidak sengaja, kedua kalinya juga tidak sengaja ? "“ Baiklah, kalau begitu aku sengaja melakukannya. ” Yao Yong Xin tidak repot-repot mencari alasan.
" Cincin berlian sudah ketinggalan zaman ? Mawar sangat norak ? Kau yang bilang begitu ? Siapa yang bilang tanpa cincin berlian dan bunga tidak ada ketulusan dalam melamar ? " Wu Hao Yang mengejarnya sampai ke mobil sport pinggir jalan, harus tahu yang memesan bunga adalah dirinya, ia juga yang menemani Wu He Lian memilih cincin berlian.
Yao Yong Xin membuka pintu mobil dan duduk. Ia hendak menutup pintu, tetapi dihentikan dengan seenaknya olehnya, " Aku sedang terburu-buru. "
" Terburu-buru apa ? Kau janjian dengan siapa ? "
“ Mama ku. ” Yao Yong Xin mendorongnya menjauh, menutup pintu dan menginjak pedal gas.
Wu Hao Yang sedikit tidak bisa percaya. Wanita ini benar-benar mengabaikan keberadaannya sekarang. Dia langsung berbicara dengan pak tua itu soal meminta cuti. Ia malah harus bertanya pada asistennya baru tahu, dia benar-benar sombong. Ia mengeluh dengan marah, masuk ke mobil dan menyusulnya.
Mengikuti sepanjang jalan, mobil Yao Yong Xin melaju kembali ke gedung tempat tinggalnya.
Wu Hao Yang duduk di dalam mobil, menyaksikan Yao Yong Xin menjemput mama Yao, ia merasa lega. Dan terus mengikuti, berniat untuk bertemu secara tak sengaja.
Yao Yong Xin membawa mama Yao ke pusat perbelanjaan besar, keduanya baru akan berjalan ke pintu putar ketika Wu Hao Yang datang dengan anggun dan berteriak kaget, " Mama Yao ? "
" Hao Yang ? Kenapa kau di sini ? "
" Aku hanya lewat, kalian ingin membeli sesuatu ? "
" Yong Xin dan aku datang datang untuk lihat-lihat. "
“ Kebetulan tidak ada kegiatan sore ini, biarkan aku menemani mama Yao. ” Kata Wu Hao Yang patuh, mama Yao dengan senang hati menerimanya.
Bagus sekarang, Wu Hao Yang merangkul mama Yao sepanjang jalan, dengan sabar menemaninya berbelanja di mal, memilih beberapa set pakaian, memuji mama Yao sampai sangat senang. Yao Yong Xin tidak banyak bereaksi. Melihatnya melawak, sepertinya sudah terbiasa. Dia memang bisa membuat orang terbang ke surga sekaligus, kemudian menjatuhkannya ke neraka sekaligus.
Setelah membeli pakaian dan pergi ke kafe untuk minum teh sore, mama Yao berkata, " Yong Xin, bukankah kau punya pacar ? Buatlah janji besok sore. Mama ingin bertemu dengannya. "
Yao Yong Xin tersenyum sedikit, " Ma, aku ada janji dengan Xiao Chen dan Mei besok sore, dia juga tidak di Hong Kong. Ketika dia kembali, aku akan membawanya menemui mama. "
“ Baiklah, toh ada kesempatan. ” Mama Yao dengan penuh semangat menantikannya.
Ternyata polisi itu tidak ada di Hong Kong !
Wu Hao Yang menyesap kopi dan bertanya dengan suara yang dalam,
" Kalian besok ingin melakukan apa ? Apakah berbelanja di mal juga ? Apakah kalian ingin aku membawakan belanjaan ? "“ Perusahaan seharusnya sangat sibuk. ” Yao Yong Xin tersenyum sopan dan mengingatkan dengan lembut.
Wu Hao Yang diam-diam tidak senang, ketiga wanita ini bersama sudah hampir menjadi iblis !
N hari kemudian, setelah lamaran pernikahan ke-101 yang gagal, Wu He Lian mengalami sakit kepala yang tidak biasa.
Jadi ia memutuskan mencari tentara penyelamat untuk membantu, Wu Hao Yang ditarik olehnya, ia bahkan menjerumuskan diri dan memasang posting di bbs Universitas Hong Kong untuk meminta bantuan. Para siswa sekolah sudah libur sejak lama, tapi ketika melihat posting ini, mereka menjawab, mengklaim bahwa mereka akan memberi dukungan penuh, menggunakan banyak trik.
Slogan pertempuran terpadu: Jika senior Lian belum bisa menikah, kami tidak akan menyerah !

KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl 《我的女孩》Penulis asli: 《拓拔瑞瑞》
RomanceSekuel dari cerita Boss Playboy. Di sini akan menceritakan perjuangan Lian dan Chen untuk mendapatkan restu dari papa Wu. Hubungan Hao Yang dan Yong Xin. Dan beberapa rahasia yang belum terungkap. Jadi biar nggak penasaran, ikutin ceritanya ya.......