27. Sejak kapan mulainya ?

217 40 0
                                    

Wu He Lian pergi ke apartemen Chun Guang Yuan tanpa menelepon sebelumnya, hanya ada Yu Mei di apartemen itu. Yu Mei sedang membuat kopi, udara penuh dengan aroma kopi yang kuat. Begitu pintu terbuka dan melihatnya, Yu Mei tertegun, berbalik dan berlari kembali ke dapur, berkata dengan santai, " Xiao Chen tidak ada di sini, dia dan temannya pergi minum teh sore. Kau tidak meneleponnya ? "

Wu He Lian mengganti sandalnya dan berjalan ke sofa di ruang tamu, meletakkan barang dengan santai. Ia ingat saat siang, dia mengatakan  mereka sudah membuat janji makan bersama, bertanya dengan curiga,
" Dia bukannya janji dengan mu ? "

" Ya, memang janjian dengan ku. Kami makan bersama dan pergi ke toko buku, tapi kemudian dia pergi minum teh sore dengan teman. Teman Xiao Chen bukan hanya aku saja, dia sangat populer. " Yu Mei mendengar dia bertanya, jadi menjelaskannya dengan ramah, tapi bagaimana pun semuanya terasa seperti sengaja membuatnya shock.

Wu Hel Lian merasa tertekan, alisnya yang tidak terentang berkerut lebih dekat.

Kopi akhirnya siap, Yu Mei mematikan api dan bertanya sambil tersenyum, " Apakah ingin secangkir kopi ? Tunggu sambil minum ? "

Wu He Lian tidak menjawab, tapi mengeluarkan ponsel dan menekan nomornya.

Tombol pintas nomor satu, itu adalah nomornya.

Telepon berdering sebentar dan akhirnya terhubung, suara wanita lembut Gu Xiao Chen datang, " A He,  kau sudah pulang kerja ? "

Suaranya terdengar bagus, dia tampak dalam suasana hati yang baik. Tapi siapa yang dia temui, dia bisa sangat senang ? Wu He Lian menebak secara diam-diam, berkata dengan suara yang dalam, " Aku di rumah mu. "

" Kenapa kau ada di rumahku ? Sekarang baru jam empat, pulang kerja se awal ini ? "

" Di mana kau ? " Tidak menjawab, malah bertanya balik.

" Di kedai teh. "

" Dengan siapa ? " Ia meremas ponsel, menggertakkan giginya.

“ Fang Sheng dan aku sedang minum teh sore. ” Gu Xiao Chen berkata dengan sungguh-sungguh, dan berpesan, “ Akan segera kembali. Kau  duduk dulu sebentar. ”

Tak menunggu ia bisa berbicara, dia langsung menutup telepon lagi.

Wu He Lian tercengang, dengan siapa dia ? Dengan Song Fang Sheng ?

Bagaimana mereka bisa bersama ?

Yu Mei membawakannya secangkir kopi, juga memegang secangkir untuk diminum. Baru kemudian ia menemukan barang di lantai, bertanya dengan heran, " Mengapa ada Jing Xin Kou Fu Ye di sini ? "

Wu He Lian wajahnya dingin, Yu Mei bertanya lagi, " Kau yang membawanya ? "

Wu He Lian menjawab dalam diam, anggap iya.

Yu Mei menatap obat itu sesaat dan berpikir, matanya yang indah melebar, berkata dengan tidak percaya, " Wu He Lian, kau membawa benda ini, kau memberikan pada Xiao Chen ? "

Wu He Lian terdiam lagi, Yu Mei hanya " Oh " saja dan dengan ramah mengingatkan, " Ku pikir dia seharusnya tidak membutuhkannya, juga tidak akan menyukainya. "

Wu He Lian mengangkat alisnya sedikit, tidak setuju.

Setelah sekitar setengah jam, Gu Xiao Chen akhirnya kembali.

Di sofa di ruang tamu, keduanya duduk dengan tenang. Yu Mei menguasai TV dan menonton drama Korea, Wu He Lian tetap diam. Kecuali suara berisik dari TV, hanya ada suara Yu Mei yang tertawa. Sampai Gu Xiao Chen kembali, Yu Mei segera berteriak, " Xiao Chen, seseorang memberimu hadiah ! "

“ Apa ? ” Gu Xiao Chen berdiri di pintu masuk, mengganti sandalnya.

Yu Mei sangat bersemangat, dapat dikatakan sengaja mengompori,
" Kemari dan lihatlah. "

Gu Xiao Chen datang ke ruang tamu, akhirnya melihat hadiah yang dikatakan Yu Mei. Kedua kotak itu diletakkan di kaki Wu He Lian, dia menatapnya dengan ekspresi dingin. Ia melihat lebih dekat dan melihat apa itu. Yu Mei tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata geli, " Jing Xin Kou Fu Ye, hadiah yang bagus loh ! Xiao Chen, sejak kapan kau menopause lebih awal ? Tapi kau bisa menyimpannya dulu, tapi masa expired juga tidak selama beberapa dekade, kan ? Tunggu kau berusia lima puluh tahun, itu sudah lama expired. "

“ Tiba-tiba memberimu Jing Xin Kou Fu Ye, itu benar-benar membuatku tertawa sampai mati. ” Yu Mei tertawa lepas tanpa memberi muka, sambil bangkit dan berjalan ke kamar mandi, sambil melepaskan ikat rambutnya untuk mencuci rambutnya.

Wu He Lian tampak serius, kemudian menyadari ia telah dibodohi oleh Yao Yong Xin. Ia tidak mengatakan apa-apa, meraih tali kotak itu, hendak pergi.

Tapi Gu Xiao Chen menghentikannya dan berkata dengan lembut, " Pergi ke mana ? "

" Pulang. " Dia bergumam.

“ Tinggal untuk makan malam ? Aku akan memasak hari ini. ” Gu Xiao Chen tersenyum dan menahannya, memegang lengannya untuk mencegahnya pergi.

Wu He Lian terdiam, "Aku akan membuang ini."

“ Jangan dibuang ! ” Gu Xiao Chen menghentikan lagi dan mengambil dua kotak obat itu dari tangannya. Tidak merasa itu konyol, malah ada rasa bahagia yang tak terucap, " Hadiah yang diberikan pada ku, maka sudah milikku, mana dibuang. ”

" Kau tidak membutuhkan ini. "

" Aku butuh. "

" Kau belum berusia lima puluh tahun. "

" Mungkin menopause ku lebih awal."

" Beberapa dekade lebih awal ? "

Wu He Lian berkata dengan marah. Gu Xiao Chen mengerutkan bibirnya dan tersenyum sambil memegang obat itu di tangannya. Ia maju selangkah dan memeluknya dengan tangan terbuka, berkata dengan serius, " Selama kau yang memberikannya, aku menyukainya. "

Yu Mei tiba-tiba membuka pintu kaca dan pergi ke balkon untuk mengambil handuk kering.

Gu Xiao Chen segera melepaskan tangannya, memasukkan obat itu ke dalam lemari dan melepas mantelnya lagi.

“ Mengapa kau dan Fang Sheng bisa bersama ? ” Wu He Lian bertanya perlahan, matanya selalu bergerak mengelilingnya.

Gu Xiao Chen mengenakan celemek, menoleh dan berkata, " Kebetulan ada waktu, jadi janjian untuk minum teh sore. "

" Apa yang kalian bicarakan ? "

" Kau sebelumnya mengatakan Fang Sheng menjadi guru balet di Amerika Serikat. Dia mengajar banyak anak di kelas menari dan memenangkan penghargaan. Ngomong-ngomong, A He, kau tahu ? Fang Sheng sudah menikah dan bayinya berusia satu tahun.... " Gu Xiao Chen berkata tanpa henti, sangat bersemangat.

Wu He Lian tidak menghubungi Song Fang Sheng dalam beberapa tahun terakhir. Setelah kembali dari Amerika Serikat tahun itu, dia berkata mereka jangan bertemu lagi. Jika masih bisa bertemu lagi, juga harus dirinya yang mencarinya. Kali ini pergi ke Amerika Serikat dan bertemu secara kebetulan. Ia tahu  dia sudah menikah, dia punya bayi, tahu dia hidup dengan baik.

" Aku melihat foto keluarga mereka bertiga. Bayi itu sangat lucu sangat manis. Anak laki-laki blasteran. Suaminya juga seorang diplomat, juga murid papanya... "

Wu He Lian diam-diam mendekati dapur dan bersandar di pintu untuk mendengarkan.

Gu Xiao Chen sedang mencuci tangan, suaranya disertai dengan suara air, ia bertanya dengan lembut, " A He, sejak kapan kau menyukaiku ? "




Coba tebak, kapan Lian mulai memperhatikan Chen dan mulai menyukai Chen ?

                     Vote  💝  Follow

My Girl 《我的女孩》Penulis asli: 《拓拔瑞瑞》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang