" Pertemuan selesai ! "
Mendengar perintah, semua orang bangkit dan meninggalkan aula konferensi.
Wu He Lian duduk tegak, tidak bergerak. Di sisi lain meja konferensi, Yao Yong Xin merapikan dokumen. Melihat Wu He Lian menatapnya diam-diam, juga tidak mengatakan apa-apa, langsung tahu pasti sesuatu terjadi padanya. Ia menyuruh asistennya, " pergi dulu ", lalu berpindah tangan dan menyerahkan dokumen itu ke pihak lain.
Ketika semua orang pergi, Yao Yong Xin berbalik untuk menatapnya, menunggu dia berbicara.
Mungkin terganggu oleh sesuatu, Wu He Lian mengerutkan kening. Setelah keheningan yang lama, ia berkata dengan lemah, " Kalian para wanita, biasanya memikirkan apa ? "
Eh ? Yao Yong Xin sedikit tercengang, sungguh tak menyangka dia akan tiba-tiba menanyakan pertanyaan ini.
Setelah tersadar kembali, ia bercanda, " Jika itu aku, biasanya memikirkan ingin makan apa hari ini, melihat-lihat trend pakaian terbaru. Orang selalu mengatakan wanita selalu kekurangan pakaian di lemari mereka. Ku pikir itu sangat beralasan. Kadang-kadang aku berpikir sudah sedikit berumur, harus menemukan seseorang untuk dinikahi, tapi merasa tidak mudah mencari seseorang untuk dinikahi ... "
Yao Yong Xin berbicara tentang apa yang ia pikirkan, Wu He Lian mendengarkan dengan tenang.
“ Aku biasanya memikirkan hal ini. ” Ia akhirnya diam, dia berkata, “ Oh ” antara mengerti dan tidak.
“ Mengapa tiba-tiba menanyakan ini ?” Yao Yong Xin melihat dia mendengarkan dengan sangat serius, jadi tidak berani tertawa terbahak-bahak pada saat ini.
Wu He Lian meletakkan tangan di depan dada, jari kirinya menitik tangan kanannya dari waktu ke waktu, wajahnya yang tampan tampak canggung, ia bertanya dengan suara yang dalam, " Kalian para wanita terkadang dingin dan kadang hangat, ini mengapa ? "
“ Siapa yang memperlakukanmu dengan kadang dingin kadang hangat ? Xiao Chen ya ? ” Yao Yong Xin memprovokasi.
“ Bagaimana mungkin ? ” Wu He Lian memasang wajah dingin, dengan arogan menyangkal, mendesak dengan suara yang dalam, “ Katakan dengan cepat, jangan menyela. ”
Yao Yong Xin mengangguk, " Hanya ada satu kemungkinan. "
" Apa ? "
" Ku pikir kau juga harusnya tahu, wanita selalu mengalami masalah selama beberapa hari. " ia berhenti sejenak sebelum berkata, " Bibi sudah datang. "
“ Hanya ada satu kemungkinan ? ” Wu He Lian bertanya dengan hati-hati.
" Jika bukan ini, itu mungkin menopause. " Yao Yong Xin menghela nafas dan menggelengkan kepalanya, " Hei, wanita yang berusia hampir 30 tahun selalu mudah marah. "
" Ada yang lain ? "
" Tidak ada. " Ia menjentikkan jarinya dan mengeluarkan dua kata.
Bibi sudah datang, ini mudah diselesaikan, tapi apa itu menopause ? Wu He Lian tidak tahu harus bertanya kepada siapa, jadi ia bertanya, " Apa yang harus di lakukan dengan menopause ? "
Yao Yong Xin tidak begitu mengerti. Sering ada iklan di TV. Ia berkata tanpa berpikir, " Minumlah Jing Xin Kou Fu Ye. "
Wu He Lian jawab " Oh " lagi dan berjalan keluar dari aula konferensi.
Yao Yong Xin mengulurkan tangan untuk menopang dahinya, sudah tertawa sampai tidak bisa membuka matanya.
Setelah kembali ke kantor, Wu He Lian tiba-tiba menjadi kesal dan memanggil Sekretaris Li untuk masuk. Sekretaris Li berjalan ke arahnya dan berteriak pelan,
" Presdir He. "
Wu He Lian mengangkat kepala dan menatapnya, bertanya dengan dingin, " Apakah tahu Jing Xin Kou Fu Ye ? "
“ Hah ? ” Sekretaris Li membuka mulutnya karena terkejut.
Sekretaris Li tidak menyangka Tuan muda Lian yang terkenal acuh tak acuh di perusahaan akan mengatakan hal seperti itu, apalagi menyuruhnya membeli Jing Xin Kou Fu Ye. Ia memang terkejut, tapi ia tetap setuju meski dengan menahan malu. Segera pergi ke supermarket terdekat untuk membelinya, menebak itu mungkin diberikan kepada mama. Lagi pula, minum obat semacam ini seharusnya wanita tua, wanita muda tidak membutuhkannya.
“ Presdir He, obat sudah siap. ” Sekretaris Li meletakkan dua kotak obat, Wu He Lian berkata dengan acuh tak acuh, “ Pergilah bekerja. ”
Ia menatap obat di atas meja, matanya berbinar curiga. Sedikit mengernyit, menundukkan kepala dan terus membenamkan dirinya dalam dokumen itu.
Ketika hampir pulang kerja, Wu He Lian dengan sengaja menghindari keramaian, membawa dua kotak obat dan berencana untuk meninggalkan perusahaan. Secara kebetulan, Yao Yong Xin datang untuk menyerahkan laporan yang sudah diselesaikan, bertemu langsung dengannya. Berhenti dengan tergesa-gesa, melihat ke bawah dari wajahnya yang tampan, berhenti pada apa yang dipegangnya. Dirinya langsung terkejut, kemudian baru melihat jelas benda apa itu.
Wu He Lian ekspresinya tampak alami dan berkata dengan suara yang dalam, " Kau letakkan dulu filenya, aku akan melihatnya besok. "
" Oh, tidak masalah. " Yao Yong Xin menjawab dengan santai, tapi lebih tertarik pada barang di tangannya,
" Lian, untuk siapa kau membeli ini ?"
Wu He Lian meliriknya dan mengucapkan kata, " Teman. "
Yao Yong Xin berbalik ke samping untuk memberi jalan, dia berjalan melewatinya perlahan. Begitu pintu ditutup, ia tidak bisa menahan diri lagi dan tertawa terbahak-bahak di kantor yang kosong.
Ya Tuhan, Lian benar-benar membeli barang ini !
Yao Yong Xin tersenyum sepanjang jalan kembali ke departemennya, mengatur berbagai hal dan berencana untuk pulang. Begitu membuka pintu, menemukan seorang pria sudah menduduki sarang murai nya, saat ia pergi. Hanya saja ia tidak ingin mempedulikannya, mengambil mantelnya dari lemari, memakainya dengan perlahan dan rapi, tapi ketika memikirkan Wu He Lian, ia tertawa tanpa sadar. Ini mungkin hal yang paling menarik baginya akhir-akhir ini.
“ Mengapa kau begitu bahagia ? ” Wu Hao Yang sedikit kesal, menatap wajahnya yang tersenyum dengan cermat.
" Tidak ada. " Yao Yong Xin berkata dengan acuh tak acuh, hendak pergi setelah membawa tasnya, " Sudah waktunya pulang kerja, selamat tinggal. "
" Kemana kau pergi ? "
" Pulang makan. "
“ Kebetulan sekali, aku juga akan pulang, ayo sama-sama ? ” Wu Hao Yang segera bangkit dan berjalan untuk menyusulnya.
Yao Yong Xin berkata dengan lembut, " Kita mengendarai mobil masing-masing, lagian tidak sejalan. "
“ Tidak apa-apa jika tidak sejalan, kita bisa makan bersama. ” Wu Hao Yang mengejarnya ke dalam lift, “ Kau baru saja mengatakan ingin pulang untuk makan, tak punya janji dengan orang hari ini kan ? Makan sendiri sangat membosankan, aku akan menemanimu ! "
" Presdir Yang benar-benar bersimpati pada bawahannya. "
" Biasa saja, biasa saja, kau tidak perlu terlalu terharu. " Ia berkata terus terang dan tidak tahu bagaimana menahan diri.
Yao Yong Xin berbalik untuk menatapnya dan tersenyum padanya, " Tidak perlu. "
Wu Hao Yang senyumnya hilang, dia berkata dengan santai, " Siapa bilang makan di rumah adalah sendirian ? "
“ Dengan siapa kau makan sepanjang hari ? Dengan polisi itu ? ” Wu Hao Yang marah dan meraih pergelangan tangannya.
Ketika lift mencapai lantai dasar, Yao Yong Xin mengangkat kakinya ke atas dan menginjak kakinya dengan kuat. Tumit sepatu hak tingginya membuatnya merasa sakit. Ia tersentak, pergelangan tangannya mengendur, dia melontarkan kata
" bye bye ", seperti kupu-kupu terbang keluar dengan ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl 《我的女孩》Penulis asli: 《拓拔瑞瑞》
Storie d'amoreSekuel dari cerita Boss Playboy. Di sini akan menceritakan perjuangan Lian dan Chen untuk mendapatkan restu dari papa Wu. Hubungan Hao Yang dan Yong Xin. Dan beberapa rahasia yang belum terungkap. Jadi biar nggak penasaran, ikutin ceritanya ya.......
