Dia mengatakan ia imut seperti kadal !
Memangnya dirinya dan kadal itu sejenis ?
Yao Yong Xin masih marah, permintaan maafnya selalu tidak tulus, kemarahan di dadanya semakin menumpuk, memilih mengabaikannya. Wu Hao Yang seperti ekor kecil, dia akan mengikuti kemanapun ia pergi. Tapi tidak peduli seberapa besar keinginan Wu Hao Yang mendekat, ia mengabaikannya dan melihat pasar hewan peliharaan sendirian.
Gu Xiao Chen awalnya ingin membeli kelinci kecil untuk dipelihara, tapi Wu He Lian tidak setuju.
" Kenapa ? Mereka sangat imut ! ” Gu Xiao Chen tidak ingin melepaskannya.
Melihat betapa dia sangat menyukai kelinci, Wu He Lian berkata dengan suara dingin, " Duo Duo anjing, bisa menggigit kelinci. "
Tuhan tahu, seekor anjing saja sudah sangat dimanja, ditambah dua kelinci lagi, lalu dirinya urutan ke berapa ?
Yao Yong Xin mengambil dua kelinci kecil yang lucu dari Gu Xiao Chen, berkata sambil tersenyum, " Bagaimana kalau aku yang memelihara mereka ? "
“ Untuk apa pelihara kelinci ! Sulit dipelihara, lagipula sangat bau ! ” Wu Hao Yang tidak pernah menyukai hewan, berseru, “ Ku sarankan kau memelihara tanaman lebih baik ! ”
Yao Yong Xin bahkan tidak menatap lurus, berkata pada bos toko, " Bos, aku ingin dua kelinci ini. "
“ Berapa ? ” Wu Hao Yang duluan memberikan uang.
Yao Yong Xin berjalan ke toko dan membayar sendiri, " Aku bisa membeli barang-barang ku sendiri ! "
Dompet Wu Hao Yang baru setengah ambil, hanya bisa memasukkannya kembali. Dengan tak berdaya meliriknya, keluar dari toko untuk bernapas.
Gu Xiao Chen juga berbalik dan berjalan keluar dari toko, saat menoleh melihat Wu Hao Yang berdiri sendirian di sudut sambil merokok. Sosoknya yang tinggi, menonjol di antara kerumunan, wajahnya yang tampan sedikit muram. Menggelengkan kepala, mendekati Wu Hao Yang dan berkata dengan lembut, " Aku baru sadar sekarang kalian dua bersaudara benar-benar sama. "
" Apa yang sama ? "
" Sama-sama bermulut pedas dan keras kepala, juga gengsi. " Gu Xiao Chen berkata dengan singkat, mengingatkan, " Tidak boleh merokok di sini. "
Wu Hao Yang membeku sesaat, menjepit sebatang rokok dan berkata, " Ingin bagaimana terserah dia, aku tidak peduli lagi, aku juga malas mengurus ! "
" Seorang gadis itu perlu di layu. Jangan menyebut kadal itu, langsung saja puji dia imut, dia akan lebih senang. ” Gu Xiao Chen benar-benar ingin membantu mereka berdua, berkata dengan lembut, “ Kau mengalah lah padanya, toh tidak akan berkurang satu daging ! Dia tidak bahagia, kau juga tidak bisa bahagia ! Benar tidak ? "
Ketika Wu Hao Yang mendengarnya mengatakan ini, ia berpikir keras. Menatap perlahan, Yao Yong Xin keluar membawa kandang kelinci dan Wu He Lian berjalan di belakang. Matanya melirik papan reklame di mal, tiba-tiba memikirkan sesuatu, mengangkat sudut mulutnya dan berkata, " Gu Xiao Chen ! Kau ingin bermain skating ? Kalau begitu pergi !"
“ Xiao Chen, kau ingin bermain skating ? ” Yao Yong Xin bertanya.
Gu Xiao Chen tersenyum canggung,
" En, ya. "
“ Aku akan membawanya untukmu. ” Wu Hao Yang mengangguk puas, bergegas ke Yao Yong Xin secara aktif, berinisiatif membantunya membawa, tapi ditolak lagi, “ Tidak perlu ! ”
Wu He Lian meraih tangan Gu Xiao Chen dan bertanya, " Kau bisa skating ? "
Gu Xiao Chen mengerutkan kening karena sakit kepala, ia belum pernah skating sebelumnya !
Arena skating berada di tiga lantai teratas mal, tiga lantai seluruhnya adalah area skating. Arena skating yang ramai dipenuhi oleh pasangan yang datang untuk menghabiskan akhir pekan. Di antara mereka berempat kecuali Gu Xiao Chen, semua memiliki pengalaman skating. Meskipun sudah lama tidak melakukannya, sedikit latihan tidak akan terlalu buruk.
" Xiao Chen, aku akan pemanasan dulu. " Yao Yong Xin berseru setelah mengganti sepatu rodanya, Wu Hao Yang mengejarnya.
Gu Xiao Chen mencoba berdiri, tapi tidak berani, " A He, pergi dan bermainlah. Aku akan duduk sebentar. "
Wu He Lian hanya " en ", tapi tetap duduk diam di tempat istirahat.
“ Kenapa kau tidak pergi ? ” Gu Xiao Chen bertanya.
" Terlalu kekanak-kanakan. " Dia menggumamkan tiga kata.
Gu Xiao Chen terkekeh, dengan sengaja berkata,
" Ngomong-ngomong, seseorang sepertinya mengatakan tidak akan berbicara denganku hari ini. "
Wu He Lian mendengus dingin, tapi tidak mengatakan apa-apa.
Keduanya duduk dengan tenang sambil beristirahat, memandangi pria dan wanita di area skating.
Yao Yong Xin meluncur sangat cepat, namun Wu Hao Yang juga sangat cepat, dia selalu mengikutinya. Yao Yong Xin mengertakkan gigi, mempercepat dan mencoba menyingkirkannya. Dibelokkan tidak hati-hati, keseimbangan tubuhnya tidak stabil, tubuhnya condong ke depan. Untungnya, seseorang dengan penglihatan yang tajam buru-buru mengulurkan tangan dan memeluknya. Tangannya yang lain langsung meraih sandaran tangan, mereka berdua tidak jatuh.
Setelah terkejut, Yao Yong Xin menghela nafas lega.
Wu Hao Yang dengan hati-hati memeluknya, menundukkan kepala dan menatap wajahnya yang cantik, berkata dengan suara yang dalam,
" Xin Xin, jangan marah lagi ya ? "
Yao Yong Xin tidak berbicara, ia bertanya lagi, " Oke ? "
" Tidak ! Kau jangan ganggu aku ! " Dia menjawab, mendorongnya menjauh dan terus meluncur ke depan.
Wu Hao Yang menatapnya pergi, kali ini, ia tidak mengejar.
Yao Yong Xin tidak melihat ke belakang, tidak melihat dia mengejar setelah meluncur di tikungan. Akhirnya, dia melambat dan berhenti untuk beristirahat sambil bersandar pada sandaran tangan. Dia menunggu beberapa saat, masih tidak melihatnya, juga tidak bisa menjelaskan apa rasanya. Awalnya berpikir akan lega, tapi sebaliknya lebih kesepian.
Yao Yong Xin menjernihkan emosinya dan berencana mencari Gu Xiao Chen. Dia berbalik ke arah datang dan meluncur perlahan. Tetapi ketika meluncur ke tengah alun-alun, sesosok tiba-tiba muncul di depannya.
Memegang es krim di tangannya, Wu Hao Yang meluncur lurus ke arahnya dengan keren.
Ia tidak ingin bertemu dengannya, sekali lagi ingin berbalik, tapi dia berteriak, " Yao Yong Xin ! "
Wu Hao Yang tiba-tiba mengerem, langsung berlutut dengan satu lutut, dengan jarak lima meter darinya.
Yao Yong Xin membeku di tempat, tidak bisa bereaksi untuk sementara waktu.
Apa yang dia lakukan ?
Orang-orang yang berseluncur secara perlahan berkumpul, menyaksikan pemandangan ini dengan rasa ingin tahu.
Wu Hao Yang tampaknya sudah bertekad, mengangkat es krim kearahnya, berkata pelan, " Yao Yong Xin, tolong maafkan aku, jangan marah pada ku lagi. Jika kau bersedia menerima permintaan maaf ku, silakan cicipi es krim ku. Dan juga, kau yang paling imut di mataku. "
" Wow ! " Seseorang berteriak, siulan mulai terdengar.
Wu Hao Yang dengan sabar menunggu keputusannya, Yao Yong Xin berdiri di depannya, langsung bingung.
—————————————————————————————————
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl 《我的女孩》Penulis asli: 《拓拔瑞瑞》
Storie d'amoreSekuel dari cerita Boss Playboy. Di sini akan menceritakan perjuangan Lian dan Chen untuk mendapatkan restu dari papa Wu. Hubungan Hao Yang dan Yong Xin. Dan beberapa rahasia yang belum terungkap. Jadi biar nggak penasaran, ikutin ceritanya ya.......
