37. Tinggal atau tidak

211 37 1
                                    

Gu Xiao Chen sudah mengabaikan seseorang sejak tadi, hanya jawab
" Oh ", lalu bergegas ke sisi Wu Ji Zong dengan penuh semangat.

" Paman Wu, sekarang angin kencang, sebaiknya kau memakainya, hati-hati flu. "

“ Tubuh ku sangat sehat, tidak perlu !” Ekspresi keras kepala Wu Ji Zong seperti seseorang.

Ayah dan anak itu tampaknya memiliki tabiat yang sama, sepertinya apa sudah diputuskan tidak dapat diubah, masih bermulut keras tapi berhati lembut. Gu Xiao Chen berhenti bicara, berpikir untuk mengemasi barang-barang dengan cepat, agar tidak kedinginan setelah duduk di dalam mobil. Ia membantunya mengemasi alat-alat, menenteng sebagian, " Paman Wu, aku akan membantu mu membawanya. "

Wu Ji Zong hanya memberinya sesuatu ringan, berkata dengan suara yang dalam, " Wu Er, kau masih belum berkemas ? Berdiri di sana seperti batang kayu ! "

Wu He Lian merasa kesal, karena mengabaikan keberadaannya ?

Ia buru-buru mengemasi barang-barangnya, berbalik untuk mengejar mereka, tapi teriakan Nona Gu datang dari belakang " Lian ! Tolong aku ! "

" Wu Er, mengapa kau begitu tidak gentle sebagai seorang pria, apakah kau seorang pria ? " Wu Ji Zong berkata kembali.

Gu Xiao Chen juga berhenti dan berkata dengan lembut, " A He, kau bantulah Nona Gu. "

Sekarang Wu He Lian ada seratus alasan juga tidak ada gunanya, jadi terpaksa harus membantu Gu Qi membawa barang.

Angin dingin bertiup, Gu Qi menarik mantel karena takut kedinginan,
" Dingin,  tidak tahu apakah akan masuk angin. "

Kata-kata Gu Qi benar-benar menjadi kenyataan.

Kemarin masih membual dirinya sangat sehat, Wu Ji Zong tiba-tiba masuk angin dan demam di tengah malam, yang membuat Ny. Wu Ji Yue Hua takut dan segera mengantarnya ke rumah sakit. Ini juga mengejutkan Wu Hao Yang yang sedang tidur, juga Wu He Lian. Bergegas ke rumah sakit, dokter memeriksa gejala Wu Ji Zong, hanya masuk angin dan demam, tidak ada yang serius, semua orang lega. Setelah itu, Wu He Lian tinggal untuk menemani, Wu Hao Yang menemani Ji Yue Hua kembali untuk beristirahat.

Setelah infus semalaman, demam tinggi Wu Ji Zong akhirnya mereda.

Begitu Wu Ji Zong membuka matanya, ia melihat Wu He Lian duduk di kursi samping tempat tidur, tidur siang dengan mata tertutup. Melihat wajahnya yang tampan, bisa melihat bayangan wajah cantik lainnya dalam keadaan linglung. Wanita yang pergi dengan tegas mungkin adalah sengatan duri yang tidak akan pernah bisa dihilangkan dalam hidupnya, selalu merasa sedih setiap kali memikirkannya. Tidak tahu apakah dia akan kesepian di negara asing, ia menghela nafas.

Wu Ji Zong mengulurkan tangan dan menepuknya, Wu He Lian membuka matanya tiba-tiba, " Kau pulang tidur, aku sudah tidak apa-apa. "

Wu He Lian bertanya pada perawat Wu Ji Zong tentang kesehatannya. Demamnya mereda, dia baik-baik saja.

" Aku akan menunggu Bibi Hua datang dulu baru pergi. "

" Tinggalkan aku sekarang ! Aku juga tidak sendirian di sini ! Lagi pula, lihat dirimu, kusut sekali, jangan mempermalukan ku di sini, cepat pergi ! "

Wu Ji Zong memarahi dengan marah, Wu He Lian berdiri, berbalik dan pergi, " Aku akan datang lagi nanti. "

Mendengar dia mengatakan ini, wajah tegas Wu Ji Zong tidak bisa tidak meliriknya.

Setelah sekitar setengah jam, Wu Hao Yang bergegas datang. Selain Gu Xiao Chen, ada juga Gu Qi. Gu Xiao Chen sudah janjian dengan Wu Ji Zong  pergi ke klub catur keesokan paginya,  pergi ke rumah Wu tepat waktu, baru mengetahui bahwa dia sakit. Dan Gu Qi tidak tahu apa yang sedang terjadi dengannya, datang pagi-pagi sekali, mengatakan ingin mengundang dua tetua keluarga Wu untuk minum teh pagi.

Saat mendekati bangsal, Wu Hao Yang berkata, " Dokter berkata, pilek papa ku bukan flu biasa. Ini sebenarnya penyakit langka. Bahkan menular. Lebih baik kalian berdua tidak masuk ."

“ Penyakit langka apa ? Bagaimana bisa menular ? ” Gu Xiao Chen khawatir dan bertanya dengan mendesak.

Wu Hao Yang mana tahu hal ini,  hanya berkata dengan sembarangan, " Setelah terinfeksi, dia akan terus demam, tubuhnya akan merah dan bengkak, penuh dengan lepuh darah dan akan sangat gatal. Akan membusuk dalam kasus yang parah,  kemudian wajahnya sama sekali tidak dapat dikenali. "

Ketika Gu Qi mendengar kata-kata
" wajah tidak dapat dikenali ", wajahnya sedikit berubah, bersikeras berkata, " tidak apa-apa, ayo masuk. "

Gu Xiao Chen tidak menyangka akan  begitu serius, bahkan lebih khawatir lagi, " Hao Yang, bagaimana bisa begitu serius ? Aku ingin melihatnya !"

“ Kalau begitu hati-hati. ” Seru Wu Hao Yang sebelum membuka pintu bangsal.

Gu Xiao Chen tidak banyak berpikir dan terburu-buru masuk, Gu Qi mengambil langkah, tapi membeku lagi.

“ Nona Gu, apakah kau ingin masuk ?” Wu Hao Yang bertanya sambil tersenyum, matanya penuh dengan ketidaksabaran.

Gu Qi ragu-ragu dan tersenyum, " Aku tiba-tiba teringat ada urusan lain, kurasa lain kali, kau bantu aku menyapa paman. "

“ Aku pasti akan menyapanya atas namamu. ” Wu Hao Yang melihat senyum munafiknya, hanya merasa jijik.

Gu Qi tersenyum dan pergi dengan anggun, tapi langkah kakinya semakin cepat.

Di bangsal, Wu Ji Zong sedang berbaring di tempat tidur, menutup matanya dan beristirahat.

Melihatnya tertidur, Gu Xiao Chen mengira dia tidak sadar. Ia berlari ke tepi tempat tidur, tapi tidak berani membangunkannya, jadi dengan kesal berkata, " Ini semua salahku, jika aku tidak memakai mantel mu, kau tidak akan masuk angin, apalagi demam. "

Kata-katanya membuatnya merasa hangat dan nyaman, Wu Ji Zong membuka mata dan menatapnya, malah melihat matanya memerah. Oh betapa polosnya itu, seolah-olah ia telah melakukan sesuatu yang serius dan jahat. Ia mengerutkan kening dan bertanya dengan suara yang dalam,
" Mengapa kau menangis ? Aku kan belum mati ! "

" Pa, Nona Gu baru saja juga datang bersama. Aku mengatakan padanya bahwa penyakitmu bisa menular, dia langsung mengatakan ada urusan harus pergi, tapi dia menitipkan salam untuk mu. Gu Xiao Chen, ku pikir kau tidak boleh tinggal di sini lagi, hati-hati tertular " Wu Hao Yang juga berjalan ke bangsal, berbaik hati mengingatkan.

Gu Xiao Chen menggelengkan kepala, " Aku tidak akan pergi ! Aku ingin menemani Paman Wu ! "

Wu Ji Zong juga orang yang pintar, langsung mengerti dalam sekejap. Melihat Gu Xiao Chen dengan tatapan yang dalam dan rumit, ia bertanya dengan suara yang dalam, " Ini bisa menular, kau masih juga ingin tinggal ? "

" En ! " Gu Xiao Chen mengangguk dengan sungguh-sungguh, " Tinggal ! "

Wu Ji Zong terdiam, akhirnya bangun dari pembaringan, mengambil koran dan membacanya, tiba-tiba bertanya, " Aku akan berulang tahun bulan depan, kau datang tidak ? "

“ Hah ? ” Gu Xiao Chen tercengang, dia tampak sangat sehat !

“ Gu Xiao Chen, hidup papa ku sangat panjang, kura-kura berusia seribu tahun loh. ” Wu Hao Yang bercanda dengan santai, pak tua itu akhirnya menerima.

“ Kau bocah busuk ! ” Wu Ji Zong berteriak.





Ku pikir readers sudah bisa melihat bayangan kebahagiaan ! 😘😘😘

My Girl 《我的女孩》Penulis asli: 《拓拔瑞瑞》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang