52. Cinta, masih tidak sadar 4

214 38 0
                                    

Ketika mendengar dia teriak kesakitan, Wu Hao Yang segera melepaskannya, takut akan menyakitinya. Tapi dia masih tidak melepaskannya, seolah dia menolak untuk melepaskan apa yang menjadi miliknya. Ia meraih lengannya dan menatap Feng Jing Xin, tidak berniat mundur karena ini, bahkan berkata dengan arogan, " Dia milikku ! Lebih baik kau lepaskan ! "

" Dia milikmu ? " Feng Jing Xin berhenti dengan sengaja, samar-samar melontarkan sepatah kata, " Siapa ? "

Wu Hao Yang terkejut, matanya menembus kabut, menyeringai dan berteriak, " Yang jelas, dia bukan milikmu ! "

Feng Jing Xin melihat ke bawah dan menyapu Yao Yong Xin yang ada dalam pelukannya, meskipun sudah mabuk dan tidak sadarkan diri, dia masih mengerutkan kening, di antara alisnya ada kesedihan yang tak terhindarkan. Malam yang redup mencerminkan hatinya yang sakit, wajahnya yang halus ditutupi dengan sisa air mata, bulu matanya yang panjang juga ditutupi dengan air mata kristal. Tampilan seperti itu terlalu menyedihkan dan pasti akan membuat seorang pria ingin melindungi.

Feng Jing Xin tiba-tiba melepaskan, Wu Hao Yang buru-buru membawanya ke dalam pelukannya, mencegah pria lain menyentuhnya.

“ Kau harus menjaga dengan ketat. ” Feng Jing Xin meninggalkan kalimat ini dan tidak berkata apa-apa lagi.

Wu Hao Yang tampaknya telah tersentuh, memeluk Yao Yong Xin dengan erat, berbalik dan pergi.

Penjaga sangat ketakutan hingga tidak berani tidur, baru saja mendengar suara wanita menangis lagi,  sekarang mengenakan mantelnya dan keluar untuk melihat situasinya. Begitu mendekati taman bermain, melihat tiga orang berdiri di sana.

Ia menggigil, apakah itu buronan lain ?

Tapi pria itu berjalan lurus ke arahnya dengan tangan melingkari wanita itu. Penjaga itu mundur ketakutan, melewati mereka berdua,  berlari ke sisi Feng Jing Xin, " Pak polisi ! "

Feng Jing Xin berkata, " Tidak apa-apa, orang sudah dibawa pergi,  di sini aman. "

Penjaga pintu mendengarnya mengatakan ini, hanya mengira pria itu juga seorang polisi, merasa lega dan bertanya dengan rasa ingin tahu, " Pak polisi, kejahatan apa yang dilakukan wanita ini ? "

“ Hukuman mati. ” Feng Jing Xin  berkata perlahan dan melangkah pergi, mata penjaga itu melebar.

Malam semakin larut, ada aliran rambu lalu lintas di depannya.

Wu Hao Yang juga minum sebelumnya jadi tidak mengemudi, sekarang hanya bisa memeluknya dan berjalan menuju sudut jalan. Menghentikan mobil dan langsung pergi ke rumah Wu. Yao Yong Xin sangat mabuk sampai tidak bisa membedakan timur, barat, utama dan selatan. Karena minum banyak alkohol dan mobil bergoyang, dia  merasa perutnya tidak nyaman.

Pada pukul sebelas malam, keluarga Wu sudah tidur sejak awal.

Pelayan itu mencium bau alkohol yang kuat, bertanya dengan cemas,
" Tuan muda ketiga, Nona Yao mabuk ? "

“ Aku akan menanganinya. ” Wu Hao Yang berbisik, naik ke atas dengan Yao Yong Xin di tangannya.

Pelayan itu tiba-tiba terkejut, apakah mereka akan tidur bersama malam ini ?

" Sangat tidak nyaman... " Yao Yong Xin menutup mulutnya dan hampir muntah. Wu Hao Yang baru saja membuka pintu dan buru-buru berkata, " Tunggu ! Pergi ke kamar mandi baru muntah ! "

Tapi Yao Yong Xin sudah tidak bisa menahannya lebih lama, dia memuntahkan semuanya.

Jas dan kemejanya kotor, Wu Hao Yang mengutuk dalam bahasa Inggris. Ia tidak menurunkannya, juga mengabaikan muntahan itu, tetap membawanya ke kamar mandi.

Yao Yong Xin segera bersandar di kloset dan duduk di lantai, muntah lagi.

Wu Hao Yang melepas jasnya dan hanya mengenakan celana panjang, memperlihatkan dada yang kuat. Ia meminta pelayan untuk membawa pergi pakaian kotor, bergegas ke kamar mandi dengan marah. Yao Yong Xin tertidur sambil memegang kloset. Melihatnya muntah seperti ini, kemarahan Wu Hao Yang tiba-tiba menjadi kasihan, tidak tega mengucapkan kata-kata yang kasar.

Wu Hao Yang melangkah maju untuk mengangkatnya, serta melepas pakaiannya. Tapi itu terlalu rumit, terlalu banyak kekuatan yang digunakan, akhirnya berubah jadi merobek. Ini adalah pertama kalinya ia melakukan hal semacam ini, membuka baju dan memandikan seorang wanita, menggosok sampo dan shower gel, menyentuh tubuhnya, namun berubah menjadi berhati-hati.

Melihat lekuk tubuh Yao Yong Xin yang menarik, ia tiba-tiba memiliki keinginan dan menggertakkan giginya.

Setelah akhirnya selesai mandi, Wu Hao Yang membungkusnya erat-erat dengan jubah mandi dan mengangkatnya ke tempat tidur, lalu ia mandi dengan tergesa-gesa.

Melihat waktu, sudah pukul dua belas.

Ponsel Wu Hao Yang berdering, mama Yao menelepon untuk menanyakan Yao Yong Xin, ia berkata, " Mama Yao, Yong Xin minum anggur dan tidak bisa mengemudikan mobil. Malam ini tinggal di rumah ku. "

Begitu mama Yao mendengar ini, dia bergumam, " Apakah banyak minum ? Sampai tidak bisa mengemudikan mobil ? Hao Yang, kau jaga dia ! "

" Oke. " Wu Hao Yang menutup telepon dan menatap orang di tempat tidur. Darahnya membengkak dan hampir mimisan.

Jubah mandi Yao Yong Xin tidak tahu sejak kapan terbuka. Dia tidur miring, lekuk yang menawan, dua buah dada yang putih, dan ... menatap ke bawah, Wu Hao Yang menelan ludah, satu langkah maju untuk mengikat jubah mandinya, membalik selimut untuk menutupinya.

Wu Hao Yang jatuh ke sisinya, menatap wajahnya yang tertidur dan menatapnya, akhirnya bersandar padanya tanpa sadar, memeluknya dan tertidur.

Yao Yong Xin mendengkur ringan, menggosoknya dengan kekanak-kanakan, menemukan sudut yang nyaman, terus tidur nyenyak.

" Wu Hao Yang! Dasar bocah busuk ! "

" Hao Yang! Hao Yang ! Kau bangun ! "

" Mereka berdua ... Yong Xin ? "

Pagi-pagi sekali, dua tetua keluarga Wu dan mama Yao bergegas masuk ke kamar. Mama Yao menjawab telepon kemarin, merasa tidak tenang, jadi bergegas ke sini pagi-pagi sekali. Kedua tetua keluarga Wu barusan sedang sarapan, ketika mama Yao tiba, baru tahu Yao Yong Xin ada di rumah Wu. Setelah menanyai pelayan, mereka bertiga berlari ke kamar tidur dengan terkejut, ketika mereka membuka pintu, mereka melihat pemandangan seperti itu.

Keduanya tidur di ranjang yang sama, dan mereka sepertinya tidak mengenakan apa pun di bawah selimut ?

Wu Hao Yang dan Yao Yong Xin akhirnya terbangun oleh suara itu,  membuka mata mereka dengan berat.

Yao Yong Xin tercengang, menatap ketiga orang tua yang berdiri di depannya, melirik seorang pria yang tidur di sampingnya, seperti menyadari apa yang sedang terjadi. Itu hampir merupakan tindakan refleks. Ia menendangnya dari tempat tidur.

" Wu Hao Yang ! Kau tidak tahu malu ! "

Wu Hao Yang mendengus, terlempar dari tempat tidur bersama selimut,
" Kau wanita kenapa begitu galak ? "

—————————————————————————————————

My Girl 《我的女孩》Penulis asli: 《拓拔瑞瑞》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang