6 Oktober
Manhattan, New York
Seminggu setelah kejadian Ellena masuk rumah sakit, dua harinya dia dibawa pulang ke Manhattan sesuai perkataan Johnson dan prosedur rumah sakit. Dia belum diperbolehkan untuk bekerja oleh Aaron membuat Aiden bekerja ekstra bolak balik dari penthouse ke perusahaan dan mengatur ulang jadwal sang nona muda.
Selama dua hari wanita tersebut pulang ke mansion karena permintaan sang kekasih, karena tidak ada yang mengurus Ellena 24 jam penuh. Tetapi kebosanannya di mansion dan bujuk rayunya, Aaron terpaksa membawa pulang kembali ke penthouse.
Di sinilah, wanita itu berada, sedang duduk setengah berbaring bersandar pada dua bantal yang ditegakkan, matanya fokus melihat tayangan televisi pagi itu dengan semangkuk penuh buah segar di pangkuannya. Sudah lima hari berlalu, Aaron benar-benar memastikannya tidak banyak bergerak untuk mempercepat penyembuhan di perutnya.
Seorang asisten rumah tangga hadir di apartemen paling atas tersebut, Aaron hanya memakai jasa sampai jam pulangnya. Pagi tadi, Aaron meminta sang asisten untuk memotong buah segar yang dibelinya kemarin malam dan membawanya ke ruang pribadi Ellena.
Walaupun, dia masih kesulitan bergerak, Ellena tetap berjalan terseok-seok sambil memegang jahitan di sekitar perutnya, seharusnya dua hari kemudian, sudah bisa dilepas kalau menurut dokter pribadi keluarga mereka. Dia mendengar bunyi lift berdentang dan tersenyum manis penuh hangat menyambut seorang pria muda yang menenteng seuah tas kantor dengan jas hitam dengan satu tangan.
"Astaga, sayang! Kenapa keluar dari kamar?"
Ellena masih mempertahankan senyumannya dan berusaha mengambil tas kantor pria tersebut, namun segera dijauhkan dan meletakkannya di sofa dan memapah wanita tersebut untuk duduk di ruang tamu.
"Kamu mau sesuatu? Kenapa tidak memanggil Jessy? Bagaimana kalau jahitanmu koyak? Akan semakin lama penyembuhannya dan kamu tidak akan kuizinkan untuk bekerja sebelum dokter mengatakan kalau kamu sudah dalam kondisi baik."
Sorot mata pria terlihat menahan kesal, sedangkan sang kekasih hanya tersenyum dan memberikan kekehan kecil. Aaron yang merasa kalau tidak sesuai dengan dugaannya segera mendongak dan melihat wajah bersinar Ellena. "Kenapa tertawa? Belum tahu kalau aku sedang marah?" tanya Aaron dengan mata yang menyipit.
"Aku tahu, sayang. Aku kebosanan berbaring di kamar nyaris 48 jam kalau bukan ke kamar mandi. Jadi aku pikir ada baiknya jalan sebentar."
Aaron mendengus kecil karena tidak bisa memarahi wanita di depannya lebih panjang. Memang dia tidak diperbolehkan untuk berjalan jauh-jauh, hanya di ruangannya saja dan tinggal menekan tombol di remote yang diberikan untuk memanggil sang asisten.
"Masih ingin berjalan? Akan aku temani, love." Aaron berucap setelah mensugesti diri untuk meredakan amarahnya.
Ellena mengalungkan tangan ke leher pria tersebut dan membenamkan wajahnya di ceruk leher sang kekasih, "Mau seperti ini saja," ucapnya dengan pelan, Aaron mendengarnya dan tidak bisa menyembunyikan senyumnya.
Wanita muda di depannya ini memiliki seribu satu cara untuk membuat Aaron kembali jatuh cinta sampai dia tidak tahu cara untuk melepas diri darinya. Dengan penuh kehati-hatian, dia memindahkan Ellena ke pangkuan dan melonggarkan pelukan di pinggang ramping waniya tersebut.
Dia tidak mau melukai luka yang sebentar lagi akan sembuh.
Ternyata Ellena memiliki sisi manjanya juga, batin Aaron yang mengelus rambut wanitanya yang sedang merebahkan kepala di bahu Aaron. Sebelah tangan wanita tersebut menyingkap perlahan lengan kemeja Aaron dan meringis pelan.Banyak bekas luka di pergelangan tangan tersebut, beberapa ada yang masih basah dan lainnya telah menjadi bekas.
"Jangan lakukan ini lagi, Aaron." kata Ellena sambil mengusap bekas luka dengan jempolnya. "Aku terluka dengan kamu melakukan ini."
Dengan perlahan, Aaron membawa wajah sang wanita bertemu dengan matanya. Kedua pasang mata berbeda warna saling bertemu dengan tatapan lembut, saling mendekatkan diri satu sama lain dan melebur menjadi satu kehangatan.
Jangan tinggalkan aku, Ellena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scar of Love ✔
RomanceAaron memberikan seluruh hidupnya untuk mencari pembunuh sang ayah angkat dan para kekasihnya. Bersama dengan wanita elegan bernama Ellena, dia mengorek informasi yang ada. Tidak disadari kalau dia akan jatuh ke dalam pesona wanita tersebut. Tapi...