🍁 16 [The Happy Ending?]

9 2 0
                                    

The next morning 
Manhattan, New York

Ellena tersenyum dengan mata terpejam, punggungnya menyandar nyaman di sesuatu yang keras. Tanpa berpikir panjang, dia tahu kalau itu adalah Aaron. Kedua tangan dibalut dengan lengan baju panjang melingkar di sekitar pinggang dari belakang.

"Morning. How do you sleep?"

Suara serak khas bangun tidur mengawali hari Ellena sempurna. Ellena masih mempertahankan senyumannya, "It's a deep sleep. I look fine today."

Wanita itu menurut ketika tangan melingkar itu membalikkan tubuhnya untuk berhadapan langsung dengan pemilik tangan. Ellena membalas Aaron dengan tangannya yang melingkar di pinggang pria tersebut, lalu dengan tenang merebahkan kepalanya di dada.

"Let's just talking about Gyan later after you really well."

Ellena hanya mengangguk, dia tidak mungkin menghancurkan momen pagi yang terasa manis baginya.

"Aku harus membuat sarapan, Tuan Muda Aaron," kata wanita tersebut tanpa menggerakan kepalanya dari posisi. Pelukan tersebut terasa mengerat dari sang pasangan tanpa suara membuat Ellena merasa tergelitik. Like there are butterflies flying in her stomach. "Kamu tidak lapar? Pergilah untuk mandi, aku akan ke dapur. Lepaskan pelukanmu, Aaron."

"Can't we just cuddle five minutes more before start the chaos day?" tawar Aaron yang akhirnya bersuara setelah berusaha membasahi kerongkongannya selain itu dia merasakan pergerakan Ellena yang minta untuk dibebaskan.

Yang lebih mungil memajukan bibirnya, "We can't. When your eyes are open, that means your day is starting."

Aaron melonggarkan pelukannya secara terpaksa, terlihat Ellena tidak mau menghabiskan waktu lebih panjang bersamanya, "Cook a delicious breakfast," kata Aaron yang beranjak dari kasur dan berjalan ke arah pintu kamar.

"Love, stop there!"

Aaron langsung berhenti dengan tangan yang meraih knop pintu. Tanpa membalikkan tubuh, dia tahu kalau Ellena menghampirinya. Dia hanya berdiri di sebelahnya dan meraih kedua pipi Aaron untuk berbalik menatapnya. Tidak memiliki petunjuk atas kelakuan sang wanita sedetik kemudian.

"Just for you, I'm paying our cancelled cuddle session, Love. And, good morning, Aaron Theodorus."

Kemudian, sebelah pipi kiri bekas kecupan dari Ellena terasa menghangat sesuai dengan kondisi hatinya sekarang. Mematung di ambang pintu dengan Ellena yang mendahuluinya duluan meninggalkan kamarnya sendiri.

Bersalahkah dia kalau dia merasakan desiran hangat menjalar di sekujur tubuhnya?

"Kamu akan lembur lagi hari ini?" tanya orang yang daritadi sibuk di dapur menyiapkan sarapan sederhana untuk seluruh penghuni rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu akan lembur lagi hari ini?" tanya orang yang daritadi sibuk di dapur menyiapkan sarapan sederhana untuk seluruh penghuni rumah.

Aaron merapikan ujung kemeja lengan sebelum duduk di tempat, "Tergantung. Seharusnya tidak sampai melibatkanku untuk kasus ini. Apa kamu baik-baik saja seandainya aku tinggal karena lembur?" Sepasang mata Aaron menatap cemas ke arah wanita yang berbalik memunggunginya.

Scar of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang