➷ Chapter 16

1K 132 7
                                    

Minho menatap sosok mungil di kursi penumpang yang kini tertidur pulas dengan jas tipis miliknya sebagai selimut.

Dan ya, Jisung memang benar benar tidur selama perjalanan. Rasa kantuknya datang begitu kuat, ngebuat si manis mau gak mau tidur dengan posisi gak nyaman di kursi mobil.

"Ji...," panggil Minho dengan sangat lirih.

Yang dipanggil hanya menggeliatkan tubuh sedikit, lalu menarik jas milik Minho dan tidur kembali.

Sebenarnya Minho bimbang sekarang ini. Pemuda Lee itu gak mau bangunin Jisung yang lagi tidur, tapi kalau gak dibangunin, masa dia mau membiarkan si manis tertidur dengan posisi gak nyaman kayak gitu? Kalau digendong, itu sama aja bohong, karena Jisung pasti bakalan kebangun juga.

Setelah beberapa menit berpikir, Minho memutuskan untuk menggendong yang lebih muda. Urusan Jisung kebangun atau nggak, ya itu nanti aja dipikirkannya.

Tangan berotot itu perlahan lahan mengangkat tubuh mungil itu ke dalam gendongannya, sambil sesekali merapikan jas miliknya yang dialih-fungsikan sebagai selimut.

Pemuda Lee itu berjalan dengan sangat pelan, berusaha agar Jisung tidak kebangun.

Namun sayangnya, harapannya tak terkabul.

"Hyungie..."

Karena Jisung malah terbangun dengan kondisi dalam mode little space.

"Eh? Kebangun ya? Maaf ya," ucap Minho sambil melirik ke arah Jisung, lalu kembali fokus kepada pintu di hadapannya. Berusaha untuk membuka pintu tersebut tanpa harus menurunkan Jisung dari gendongannya.

"Hyungie?" Jisung kembali memanggil Minho sambil sesekali ngedusel di dada bidang Minho.

Entah kenapa anak itu jadi makin manja. Mungkin karena efek sering ditinggal sama Minho sendirian di rumah.

"Napa, Jisungie?" tanya yang lebih tua saat sudah memasuki ruang tamu.

Yang lebih muda gak langsung menjawab, malah menatap Minho dengan binar gembira.

"Hyungie... Jiji minta peluk boleh?" Akhirnya Jisung kembali bersuara dengan mata masih memancarkan binar memohon yang sangat menggemaskan.

Ditanya pun mengangguk dengan senyuman terulas di bibirnya. Direngkuhnya si manis masih dengan posisi Jisung dipangku oleh Minho. Tangan pemuda Lee itu sesekali menepuk nepuk pelan punggung Jisung, seolah ingin mengantarkan si manis ke alam mimpi.

"Hyungie... Jangan tinggalin Jisung sendirian lagi ya? Jisung takut...," pinta si manis sambil kembali membuka kedua netranya yang awalnya mulai tertutup.

Minho loading sebentar. Ini sebenarnya pertanyaan simpel yang orang bodoh pun bisa menjawab dalam kurun waktu beberapa detik, namun Minho merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Jisung. Yang mana membuatnya sedikit khawatir.

"Hyung gak bakalan ninggalin Jisung lagi kok. Maaf ya, beberapa hari ini hyung sering pulang malem dan ninggalin Jisung sendirian di rumah. Besok besok gak lagi deh," jawab Minho pada akhirnya.

Mendengar jawaban dari Minho yang sesuai dengan harapannya, membuat Jisung tersenyum senang.

"Makasih, Hyungie.. Jiji sayang hyung!" ucapnya sebelum akhirnya tertidur di pangkuan Minho.

Melihat pemuda tupai tersebut sudah tertidur kembali, Minho lantas berjalan dengan sangat pelan menuju kamar Jisung.

Cklek
Klik

Pintu kamar dibuka, lampu pun dinyalakan. Setelahnya, Minho beranjak menuju matras kecil nan tipis yang biasa digunakan oleh Jisung untuk tidur.

Direbahkannya si manis di sana.

Camelia [Minsung]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang