[Name] tersentak kaget karena ditanyai beliau secara tiba-tiba, akhirnya ia memaksa otaknya untuk mengingat kembali se-detail-detail-nya, tentang apa yang ia lihat kemarin malam.
"Saat saya baru sampai di gunung Natagumo, yang saya lihat adalah iblis perempuan tersebut menggunakan teknik darah iblisnya untuk membantu Kamado-san―"
"Bukankah itu bisa saja sebagai kebetulan, Shiranui?" sela Sanemi.
Sesaat [Name] menatap Sanemi dengan tatapan datar, namun seakan seperti mengatakan "diam kau!".
"Sanemi," tegur Oyakata-sama.
"Maafkan saya," ucap Sanemi.
Ekspresi [Name] masih terlihat datar, namun dalam hati [Name] tertawa puas.
"Saya tidak bisa menjamin 100% bahwa adik dari Kamado-san tidak akan pernah memakan manusia, namun pemikiran nya belum 100% menjadi iblis itu yang mungkin membuat nya melindungi Kamado-san."
"Apakah firasat milikmu juga mengatakan bahwa Nezuko benar-benar tidak akan pernah menyerang manusia?" tanya Oyakata-sama lagi, kemudian [Name] menunduk.
"Saya percaya kalau Nezuko akan berada di pihak kita, Oyakata-sama."
Para pilar terdiam, namun dalam hati mereka masih mengganjal perasaan tidak suka meskipun [Name] berfirasat bahwa Nezuko tidak akan menyakiti manusia.
―🌹🗡️🌹―
Pengadilan Tanjiro berakhir, akhirnya para pilar dapat percaya pada Nezuko dan Tanjiro karena Nezuko terang-terangan menatap jengah dan mengalihkan pandangan nya untuk menolak darah dari tangan Sanemi, meskipun laki-laki itu sudah menusuk nya berkali-kali.
Kemudian atas usulan Shinobu, Tanjiro dan Nezuko segera di bawa oleh Kakushi menuju mansion kupu-kupu agar luka mereka dapat di obati, sedangkan [Name] diizinkan untuk pulang.
"Maafkan saya, jika saya lancang. Tapi saya ingin bertanya tentang Shiranui. Bagaimana Anda sangat yakin bahwa firasat Shiranui selalu benar?" tanya Sanemi setelah [Name] menghilang dari pandangan mereka.
Oyakata-sama tersenyum, kemudian mendongakkan kepalanya, menatap langit walau nyatanya beliau tidak bisa.
"[Name] adalah anak yang istimewa, sebab itulah Muzan juga menginginkan nya."
―🌹🗡️🌹―
Bukan nya pulang ke kediaman pilar cinta, [Name] malah mengekori Kakushi yang membawa Nezuko dan Tanjiro menuju mansion kupu-kupu.
[Name] bermaksud ingin meminta maaf, karena saat seleksi akhir pemburu iblis, Tanjiro telah menyelamatkan nyawa nya, namun [Name] tidak bisa membantu dan membela Tanjiro saat rapat pengadilan.
"Kanao-chan!" seru [Name] sambil berlari dan memeluk gadis bernama Kanao tersebut.
"[Name]-san, bagaimana rapatnya?" tanya Kanao, tidak bereaksi apapun, dan tidak juga menolak [Name] yang memeluknya.
"Mengerikan," sahut [Name] dengan aura gloomy yang keluar dari tubuhnya.
"Bukankah [Name]-san akrab dengan mereka semua?" tanya Kanao lagi, lama-lama [Name] jadi ketularan tempramen nya Sanemi kalau begini terus.
"Kanao-chan, akrab dengan mereka bukan berarti aku tidak takut pada mereka," sahut [Name].
Mengingat terlebih sejak awal datang, [Name] sudah takut pada pilar batu, pilar api dan pilar angin, namun karena Kanroji mengatakan mereka semua adalah orang baik, [Name] akhirnya menurut dan ia seringkali bersikap datar atau bahkan sedikit kurang ajar untuk menutupi ketakutan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
『ANOTHER』❅ S.Shinazugawa X Readers (Remake)
Fanfiction____________________________________ "Jawab, Sanemi-san. Apakah kekuatan ini adalah berkah, ataukah sebuah kutukan?" ____________________________________ Note : - Sebagian cerita mengandung spoiler. - Squel sedang di rencanakan. - Kemungkinan Kara...