༺CHAPTER 17༻

1.8K 195 15
                                    

"Tujuh ribu kali lagi!" teriak Sanemi sembari bersandar pada pilar rumah nya.

"KAU GILA?!" batin [Name] berteriak tidak terima.

Baru saja [Name] keluar dari masa latihan pemulihan, sekarang ia di hadiahi latihan keras oleh Sanemi.

Ada rasa menyesal [Name] menaruh hati pada laki-laki tersebut.

Biarpun punya perasaan lebih, Sanemi masih tetap memberi [Name] latihan yang keras, seperti biasanya. Cinta memang cinta, tapi latihan juga tetaplah latihan.

"Enam ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan!"

"Tujuh ribu!!" teriak [Name] sembari mengayunkan bokuto nya.

"Cukup! Istirahatlah, ku beri satu jam."

[Name] mengangguk pelan, kemudian berjalan menuju teras kediaman Sanemi dan merebahkan tubuhnya, melepas penat.

"Ku kira aku akan mati," gumam [Name].

"Apa yang kau katakan, bodoh. Kau tidak akan mati hanya karena latihan semacam itu," sahut Sanemi

[Name] menghela nafas, kemudian menutup matanya dengan lengan nya.

"Ku harap Uzui-san, Inosuke, Kamado-san, dan Agatsuma-san baik-baik saja," gumam [Name] pelan.

"Bukankah yang mereka cari hanya iblis biasa, kenapa kau sangat mengkhawatirkan mereka?" tanya Sanemi, tidak bergerak dari tempatnya, tapi matanya melirik ke arah [Name].

"Soalnya perasaan ku sedikit tidak nyaman saat aku melihat mereka berangkat," ucap [Name].

"Mungkin aku hanya terlalu khawatir karena banyak pemburu iblis berguguran, lupakan soal tadi," lanjut [Name] dengan senyuman di wajahnya.

Hening panjang, sebenarnya [Name] sudah hampir tertidur, namun jiwa nya terasa tertarik kembali ketika Sanemi memanggil nya.

"Hey, [Name]," panggil Sanemi.

"Ya? Ada apa, Shinazugawa-san?" sahut [Name] di ambang antara sadar dan tidak.

"Bisakah kau panggil aku dengan nama ku?" tanya Sanemi malu-malu.

"Eh? Shinazugawa-san, kan?" sahut [Name], menyingkirkan tangan nya dari atas wajahnya, kemudian menoleh ke arah Sanemi.

"Maksud ku, nama kecil ku."

"Tapi―"

Kalimat [Name] terpotong karena tiba-tiba saja Sanemi sudah berada di atasnya, menindih nya sembari menatap nya dengan raut wajah datar.

"[Name], coba panggil nama ku," ucap Sanemi.

"Tapi, Shinazugawa-san―"

Cup!

Wajah [Name] seketika berubah menjadi merah, matanya terbelalak, tubuhnya seketika membatu, otaknya seperti berhenti bekerja seketika. Sudah tiga kali Sanemi berani mencium nya.

"Gyahh! Apa yang kau lakukan!!"

"Shinazu―"

Cup!

"H―hentikan, Shinazugawa-san―"

Cup!

"Cukup panggil nama kecil ku, itu tidak akan menyusahkan mu."

"Tolong menjauh dari atas ku, Shinazugawa-san―"

Cup!

"Kenapa?"

"Kalau ada yang melihat ini, mereka akan salah paham!"

Sanemi terkekeh pelan, kemudian menyeringai.

『ANOTHER』❅ S.Shinazugawa X Readers (Remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang