༺CHAPTER 22༻

1.5K 168 12
                                    

"Koi no kokyū, San no kata: Koi Neko Shigure."

Crash!

Dengan mudah [Name] memotong kepala iblis yang menjadi lawan nya dengan bilah pisau di tombak nya.

"Shinazugawa-san! Apa kau sudah selesai?!" teriak [Name] sembari melirik ke arah belakang.

"U―Uhh. Ya, sudah selesai."

[Name] berbalik dan mendapati seorang laki-laki dengan rambut hitam, memakai baju berwarna ungu, dan memiliki tubuh yang tinggi, sedang berdiri di seberang nya, berjarak beberapa meter.

Laki-laki itu adalah adik laki-laki Sanemi. Genya Shinazugawa.

Genya tidak bisa menguasai pernafasan, tapi ia memiliki pencernaan yang spesial. Ia bisa memakan bagian tubuh dari iblis dan dapat menggunakan teknik darah iblis tersebut dalam beberapa menit atau detik, hingga akhirnya ia akan kembali menjadi 'manusia.'

[Name] tau itu dari Shinobu. Shinobu mengatakan Genya terkadang akan berkunjung ke mansion kupu-kupu untuk memeriksa pencernaan nya atas perintah Himejima, tapi Shinobu selalu memasang tampang tidak suka setiap laki-laki itu datang.

[Name] sendiri tidak mempermasalahkan nya, selama Oyakata-sama mengijinkan, [Name] tidak akan mempermasalahkan itu.

"Wah, jarak ini, jauh sekali," batin [Name], sweatdrop.

"Sudah? Ya sudah, ayo pulang," ucap [Name], kemudian ia berbalik dan berjalan menuju arah pulang.

"Ah, ya. Baik!"

Hari ini [Name] mendapat misi yang sama dengan Genya, dan kali ini [Name] tidak berangkat bersama Sanemi karena Sanemi masih menjalankan misi nya.

[Name] terkejut ketika tau ia akan di pasangkan bersama adik Sanemi dalam misi ini, di satu sisi sedikit ragu setelah ia mengingat kembali perilaku Genya saat di seleksi pemburu iblis. Dan juga saat ia berkunjung ke kediaman nya pilar batu, laki-laki itu sama sekali tidak menganggap nya ada saat ia menyapa laki-laki itu.

Tapi ternyata yang membuat [Name] lebih terkejut, sekarang laki-laki itu sedikit berubah. Tampang nya memang masih mengerikan, seperti Sanemi, tapi ternyata dia adalah orang yang baik dan pemalu.

Sepanjang jalan [Name] dan Genya hanya diam, tidak ada komunikasi lebih. Jadilah mereka hanya berjalan sembari di iringi suara jangkrik yang bersahutan.

Tapi ternyata tidak lama, Genya akhirnya membuka suara dan memberanikan diri untuk mengajak [Name] berbicara.

"Shiranui―san? Ku dengar dari Himejima-san, kau sedang dekat dengan Onii-ch―Aniki," ucap Genya, masih ragu-ragu untuk mengajak [Name] bicara.

Sedangkan [Name], ia berhenti melangkah dan menoleh ke arah Genya.

"Uh, i―ya. Ada apa?" tanya [Name].

"Tidak, aku hanya ingin bertanya. Apa kau pernah mendengar Aniki membicarakan ku?"

"Eh?"

[Name] menangkap tatapan sedih di balik wajahnya yang menyeramkan.

"Maaf, tapi aku tidak pernah mendengar nya," ucap [Name].

"A―Ah, begitu? Maafkan aku, bertanya yang tidak-tidak," ucap Genya, wajahnya tiba-tiba menjadi murung, dan [Name] tidak enak hati melihatnya.

"Uh, Shinazugawa-san? Maafkan aku sudah lancang, tapi, apakah kalian berdua sedang tidak akur? Aku tidak pernah melihat kalian berdua berinteraksi."

―🌹🗡️🌹―

[Name] masih diam termenung, setelah Genya mengiyakan pertanyaan [Name], Genya kembali diam sepanjang perjalanan. Dia tidak mengatakan apa alasan kenapa mereka tidak akur, tapi [Name] juga tidak ingin memaksa Genya bercerita karena [Name] pikir itu adalah privasi mereka berdua.

『ANOTHER』❅ S.Shinazugawa X Readers (Remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang