༺CHAPTER 31༻

1.2K 127 4
                                    

Di bawah langit biru, [Name] termenung sendiri.

"[Name], ku dengar dari gagak Katsugai, apakah benar jika segel dari kekuatan mu mulai rusak?"

Sekuat apapun [Name] mencoba mengingat semuanya, [Name] tetap tidak bisa mengingat apa yang ia lakukan saat ia menggunakan berserk dan itu membuatnya kesal.

"Bagaimana aku bisa berlatih kalau seperti ini?" [Name] bergumam pelan, "Tapi syukurlah kini beliau sudah terlihat baik-baik saja."

Sebenarnya [Name] memang berniat untuk membuka segel berserk yang sempat di segel oleh Ayahnya dan juga ia harus berlatih untuk mengendalikan nya.

Walaupun resiko nya sangat besar, dimana jika [Name] tidak bisa mengontrol emosi nya dengan baik, maka ia bisa saja membunuh seorang manusia.

Tapi dengan di buka nya segel itu, setidaknya kekuatan nya bisa untuk mengimbangi iblis bulan atas pertama. Tebtu saja harus di dukung dengan beberapa latihan, karena percuma jika ia kuat tapi masih tidak sanggup menebas leher iblis yang begitu keras.

Ia harus jadi kuat, dengan begitu setidaknya ia bisa melindungi dirinya sendiri atau sekiranya agar ia bisa melarikan diri dari Muzan, walaupun ia merasa kemungkinan itu terjadi hanya dua persen.

Sebelumnya [Name] sempat meminta izin kepada Oyakata-sama tentang usulan [Name] mengenai berserk ini.

Setelah Oyakata-sama sembuh sepenuhnya, beliau kemudian meminta [Name] dan beberapa saksi yang melihat berserk, untuk menceritakan apa yang mereka lihat dari [Name], guna untuk mencari tau lebih jelas tentang kekuatan tersebut.

Berdasarkan penuturan yang Ayahnya jelaskan, [Name] menggambarkan berserk yang tidak di segel akan membuat penggunanya di kuasai oleh emosi kemarahan, karena itu pengguna yang berada di dalam mode berserk setidaknya harus bisa membunuh satu target nya, barulah ia bisa keluar dari mode berserk.

Walaupun ada masa dimana [Name] takut jika nanti tangan nya akan menebas orang-orang tidak bersalah, namun Oyakata-sama dan beberapa Hashira lain nya mengatakan bahwa [Name] adalah bagian dari keluarga mereka. Jadi jika [Name] melakukan kesalahan yang tidak di sengaja, maka mereka akan melindungi [Name].

Tapi tetap saja menurut [Name], ini membuatnya terasa sedikit terbebani.

"Aaaahhh! Apa yang harus ku lakukan?!" batin [Name], frustasi.

"[Name]."

[Name] terkejut ketika ia mendongak dan mendapati Sanemi sudah berdiri tepat di depan nya.

"Sanemi-san?"

"Dari mana datangnya? Kapan?"

Karena terlalu dalam terlarut dalam lamunan nya, ia sampai tidak menyadari Sanemi datang.

"Err― Ingin pergi ke suatu tempat?"

―🌹🗡️🌹―

Bunga wisteria yang telah mekar sempurna terbentang indah di depan mata [Name].

"Bagaimana kau menemukan ini?" gumam [Name], takjub.

Sanemi tersenyum, ide nya untuk membantu [Name] melupakan rasa stress berlebih nya berhasil.

"Aku tidak sengaja menemukan nya saat aku pulang dari misi bersama dengan Iguro, ku dengar kau menyukai bunga wisteria."

Senyuman [Name] mengembang, "Terima kasih, Sanemi-san," ucapnya, sambil menatap bunga-bunga tersebut.

『ANOTHER』❅ S.Shinazugawa X Readers (Remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang