"[Name]."
"Huh?"
Mata [Name] membola setelah ia mendapati sosok orang yang ia sangat sayangi sedang berdiri di depannya, berjarak beberapa meter darinya. Sosok itu adalah Miori Shiranui.
Miori yang menyadari keberadaan [Name], kemudian menoleh dan tersenyum dengan lembut.
"[Name], sayang. Sudah pulang? Bagaimana sekolahnya? Apakah menyenangkan?"
Tanpa sadar air mata [Name] mengalir tanpa seijin nya bersama dengan isakan nya yang mulai terdengar.
Hati [Name] terasa sangat sakit, bahkan lebih sakit dari tertusuk belati.
Senyuman dan raut wajah tersebut, [Name] sangat merindukan nya lebih dari apapun.
Tanpa pikir panjang, [Name] segera berlari dan menyambar Miori dengan pelukan yang sangat erat, seakan ia enggan melepaskan pelukan tersebut.
"[Name]? Ada apa, sayang? Apa teman di sekolah mu jahat pada mu?" tanya Miori, namun [Name] tidak menjawab satupun pertanyaan dari Miori.
"Tadaima, Kaa-san," ucap [Name] dengan lirih.
―🌹🗡️🌹―
"Matsuri! Bukan nya Kaa-chan bilang untuk jangan mengganggu Nee-chan? Nee-chan sedang belajar untuk ujian! Ayo keluar!" tegur seorang anak laki-laki yang terlihat lebih tua dua tahun dari Matsuri.
"Uhh, tidak mau!! Aku ingin bersama [Name]-Nee-chan!" sahut Matsuri, tidak terima.
Sudah hampir setengah jam mencoba melepaskan diri dan tidak bisa belajar karena Matsuri tiba-tiba datang ke kamarnya dan mengajak [Name] untuk bermain.
Ujian memang penting, tapi suasana hati adik nya yang satu ini jauh lebih penting.
Entah bagaimana, setiap Matsuri sedang marah besar pada [Name], Matsuri akan tiba-tiba jatuh sakit sampai mengalami demam tinggi, dan kemudian demam nya akan reda bila ia memaafkan [Name], dan anehnya lagi itu hanya terjadi jika karena [Name].
"Matsuri!! Nanti kalau Nee-chan tidak bisa belajar saat ini, dia akan belajar malam! Kau mau Nee-chan sakit karena dia tidak tidur setiap malam?!"
"Tidak mau, tapi ini jam main ku dengan [Name]-Nee-chan!!"
"Argh, Matsuri!!!"
[Name] hanya bisa menonton dua adiknya ini bertengkar. Toh, jika dia membantu Matsuri, dia akan di marahi adik-adiknya yang lain karena pilih kasih, sedangkan kalau dia membela adik laki-laki nya ini, Matsuri akan kembali jatuh sakit karena marah padanya.
Ah, memikirkan itu, kepala [Name] menjadi berdenyut sakit.
"Aish, ada apa ini ribut-ribut? Oh, kalian lagi?"
Tiba-tiba dari ambang pintu, Miori datang sembari berkacak pinggang dan menggeleng pelan melihat tingkah anak-anaknya ini.
"Kaa-san, tolong aku," ucap [Name] dengan wajah memelas.
Miori menepuk dahinya dengan pelan sembari menghela nafas berat.
Astaga, kenapa anaknya tidak ada yang normal nya?
Yang satu terlalu keras kepala, yang satu terlalu galak, yang satu terlalu lemah pada keinginan anak kecil sampai-sampai merepotkan dirinya sendiri, dan masih banyak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
『ANOTHER』❅ S.Shinazugawa X Readers (Remake)
Fanfic____________________________________ "Jawab, Sanemi-san. Apakah kekuatan ini adalah berkah, ataukah sebuah kutukan?" ____________________________________ Note : - Sebagian cerita mengandung spoiler. - Squel sedang di rencanakan. - Kemungkinan Kara...