"Duhh, tubuhku penuh dengan memar," gumam [Name].
[Name] kembali terkekeh ketika ia mengingat bahwa diawal ia menyaksikan anggota Kisatsutai lainnya, mereka sempat menyebutkan bahwa Sanemi adalah laki-laki kejam dan tidak berperasaan.
"Kalau diingat-ingat, reaksi mereka sama seperti reaksiku saat aku pertama kali berlatih dengan Sanemi-san," gumam [Name] sambil tertawa pelan.
Saat ini ia berada di kamar mandi Sanemi, ia perlu mengobati memar ini dulu sebelum ia kembali berlatih, dan benar sekali, ia sama sekali belum bisa mengalahkan Sanemi.
Ini adalah waktu istirahat yang di berikan Sanemi karena permohonan dari [Name], dan tanpa pikir panjang Sanemi menyetujuinya, tentu saja karena ia tau bahwa ia sudah membuat banyak memar di tubuh semua lawan nya.
Boom!!
Suara itu mengejutkan [Name].
Dengan segera [Name] berjalan mendekati asal suara tersebut setelah ia membereskan kain dan ember yang ia pakai.
"Baiklah, aku akan menghajarmu lebih dahulu."
[Name] seketika berdiri dihadapan Genya dan Tanjiro, melindungi kedua orang tersebut sebelum Sanemi berhasil menghajar mereka.
"Barrier!"
Boom!!
Sanemi meninju barrier milik [Name], membuat suara yang sangat keras dan memekakkan telinga, seperti suara sebuah kaca tebal yang dipukul dengan sekuat tenaga.
"Sanemi-san, hentikan! Kau sudah seperti ingin membunuh mereka!"
"Menjauh, [Name]! Aku memang ingin membunuh mereka berdua! Berhentilah untuk melindungi mereka, aku tidak ingin melukaimu!"
"Kenapa kau begitu, Genya hanya ingin di akui oleh mu!"
"Aku tidak perlu mengakui seseorang yang memakan iblis!"
[Name] tidak menghiraukan Sanemi, ia menoleh ke arah Tanjiro dan Genya.
"Tanjiro, bawa Genya pergi dari sini sebelum semuanya menjadi tidak terkendali, aku akan menahan Sanemi-san dan meminta izin kepada Oyakata-sama untuk mengijinkan kalian pergi tanpa menuntaskan latihan nya!"
"[Name]! Jangan berani!" teriak Sanemi ketika ia mendengar ucapan [Name].
"Genya, maafkan aku karena aku tidak bisa menolong mu tepat waktu."
Mendengar ucapan [Name], raut wajah Genya menjadi sedih, ia seketika merasa telah merepotkan [Name].
"Ibara!"
Sebuah tanaman berduri besar yang terbuat dari kaca berwarna merah muncul dan menahan tubuh Sanemi, sementara lapisan kaca yang melindungi [Name], Tanjiro dan Genya seketika menghilang.
"[Name], sialan!" teriak Sanemi, murka, terlebih ketika ia melihat Tanjiro pergi bersama Genya. Ingin rasanya ia mengejar kedua orang tersebut, namun ia sama sekali tidak bisa bergerak.
Ketika Tanjiro dan Genya sudah tidak lagi terlihat, [Name] segera menghilangkan tanaman berduri yang menahan Sanemi.
"[Name], kau――"
Ucapan Sanemi seketika terhenti ketika ia melihat [Name] hampir kehilangan keseimbangan nya saat ia berdiri.
"[Name]!" teriak Sanemi, ia segera menangkap tubuh [Name] yang terhuyung, menyandarkan tubuh gadis tersebut padanya.
Keadaan nya seketika menjadi senyap.
"Maaf, kepala ku tiba-tiba sakit―" ucap [Name] saat merasakan tubuhnya yang tiba-tiba terasa tidak lagi berpijak pada tanah, melainkan berada dalam gendongan Sanemi.
KAMU SEDANG MEMBACA
『ANOTHER』❅ S.Shinazugawa X Readers (Remake)
Fiksi Penggemar____________________________________ "Jawab, Sanemi-san. Apakah kekuatan ini adalah berkah, ataukah sebuah kutukan?" ____________________________________ Note : - Sebagian cerita mengandung spoiler. - Squel sedang di rencanakan. - Kemungkinan Kara...