༺CHAPTER 40༻

1.4K 101 5
                                    

Setelah kejadian di hari itu, semuanya kini telah berubah menjadi damai dan tenteram.

Satu-persatu Hashira dan pemburu iblis mulai menempuh hidup baru, contohnya adalah [Name] dan juga Sanemi.

[Name] telah melepaskan marga Shiranui dan mengganti nya dengan Shinazugawa, [Name] Shinazugawa.

Tepat setelah [Name] berhenti merenungi kepergian Amane, Sanemi segera menepati janji nya kepada [Name] untuk melamar gadis tersebut.

Satu hari sebelum dilaksanakan pernikahan [Name] dengan Sanemi, kedua calon pasturi itu menghabiskan waktu mereka dengan berziarah ke makam keluarga mereka.

Mereka beebagi cerita, bahwa mereka akan memulai hidup yang bahagia, karena itu anggota keluarga mereka yang telah pergi bisa tenang sekarang.

―🌹🗡️🌹―

Waktu dengan cepat terus berganti, kini [Name] tengah mengandung buah hati mereka berdua yang sudah berusia hampir sembilan bulan.

Shinobu dan Aoi sempat mengatakan kalau sepertinya bayi yang berada di dalam kandungan [Name] adalah kembar.

Setelah mendengar itu, seketika Sanemi langsung tiba-tiba menjadi sangat overprotective, bahkan yang [Name] hanya ingin ke teras untuk sekedar menghirup udara segar saja sampai di tanya macam-macam.

Sedangkan selama mengandung, [Name] seketika menjadi sangat manja dan selalu ingin Sanemi berada di samping nya. Ia akan segera bangun dari tidur nya dan segera mencari Sanemi ketika ia menyadari Sanemi tidak ada di samping nya.

[Name] sangat senang karena Sanemi selalu menuruti keinginan kecil nya, selalu membantu nya, bahkan sampai menggantikan [Name] untuk mengurus pekerjaan di rumah.

―🌹🗡️🌹―

"Nemi," panggil [Name] sembari berjalan menghampiri Sanemi yang tengah duduk di teras.

Setelah mendengar suara [Name], Sanemi langsung menoleh dan menghampiri [Name] yang berjalan dengan susah payah karena jiwa nya masih belum terkumpul sepenuhnya.

Mereka berdua duduk di teras, [Name] duduk di pangkuan Sanemi, dengan posisi duduk menyamping, dan dengan kepalanya yang disandarkan pada dada bidang suaminya tersebut.

"[Name], kau bertambah berat," ucap Sanemi sembari terkekeh pelan.

"Uh, kalau saja aku tidak sedang mengandung, akan ku hajar kau," gumam [Name] pelan, namun Sanemi yang berada di samping nya dapat mendengar nya.

"Nak, lihatlah, Ibu mu bilang ingin menghajar Ayah. Bukankah itu jahat?" ucapnya, sembari mengelus perut buncit [Name].

Duk! Duk!

"Ukh, kau sedang mengadu kepada mereka?" gumam [Name] pelan.

Sanemi terkekeh pelan, ia memejamkan matanya sembari menompang kepalanya di atas perut buncit [Name], merasakan anak-anaknya yang menendang perut [Name] di dalam sana.

Begitulah Sanemi dan [Name]. Semenjak [Name] dikatakan positif hamil, mereka berdua menjadi sering mengajak bicara bayi di dalam kandungan tersebut, apalagi setelah tau bahwa bayi tersebut adalah anak kembar dan ketika mereka sudah mulai menendang.

"Aku tidak sabar ingin melihat mereka," ucap [Name] sembari mengelus kepala Sanemi.

"Aku juga."

Sanemi tersenyum dengan lembut, ia mendekatkan wajahnya kepada [Name], kemudian menghadiahkan ciuman lembut di dahi dan bibir sang istri tercintanya.

『ANOTHER』❅ S.Shinazugawa X Readers (Remake) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang