19.

5.4K 146 33
                                    

"Sudah selesai?"
Pertanyaan pak Sumari kepada Kiska saat menyerahkan lebaran ulangan susulan.

Kiska mengangguk menyetujuinya. "Udah dong pak".

"Baik, lembar jawaban kamu saya terima tapi tidak ada toleransi lagi jika kamu tidak mengikuti ulangan dikemudian hari. Saya anggap jika kamu tidak hadir maka nilai kamu kosong, mengerti!".

Kiska meringis mendenger penuturan pak Sumari. Pak Sumari adalah guru matematika peminatan paling killer yang ada disekolahnya dan tidak ada satupun siswa di sekolahnya yang menyukainya.

Namanya saja matematika peminatan tapi tidak ada peminatnya sama sekali, termasuk Kiska.

"Siap pak mengerti, kalo begitu saya balik ke kelas dulu ya pak".

Pak Sumari mengangguk lalu Kiska melenggang meninggalkan ruang guru.

Saat Kiska berjalan di koridor sekolah terdengar ada suara yang memanggil namanya.

"Kiskaa woyy".

Kiska menoleh dan melihat Arum dan Azhar. Kiska rasa Arum baru saja menjemput Azhar dari ruang musik.

"Kenapa Rum?"

Tanya Kiska saat Arum dan Azhar sudah berada didepannya.

"Gue ama Azhar mau makan di kantin nih, lo mau ikut enggak Kis?"

"Enggak deh gue bawa makan. Gue bawa macaroni grean tea tauu"
Jelas Kiska dengan antusias.

"Ih mau. Kok lo ga bilang sih bawa itu ke gue Kis".

"Lah ini barusan bilang. Kan juga baru ketemu sekarang, lo taukan dari pagi gue langsung keruang guru buat ulangan susulan si Sumarot itu Rum. Mau gila rasanya gue ngeliat sin cos tan".
Keluh Kiska dengan muka memelas.

"Duh kasiannya bestiee gue"
Ucap Arum sambil menampakan muka kasian.

"Bee kamu aja yang ke kantin ya, aku sama kiska makan macaroni aja di kelas"
Ucap Arum kepada Azhar.

"Lo ga laper emang?"
Azhar menaikkan alis kanannya. Arum hari ini memang tidak sarapan karena bibi dirumahnya sedang pulang kampung jadi tidak ada yang memasak.

"Enggak terlalu sih bee"

"Ya udah, nanti gue beli roti susu. Mana duitnya? Gue udah laper banget".
Tangan Azhar meminta uang pada Arum.

"Seratus ribu cukupkan bee?"
Arum mengeluarkan uang seratus ribuan dari sakunya dan memberikan pada Azhar. Azhar yang menerima uang itu lalu berjalan menuju kantin.

Sepeninggal Azhar, Arum menoleh pada Kiska.

"Ayo gue laper banget Kis, pengen eksekusi macaroni grean tea".

Kiska mengangguk. Mereka berdua berjalan menuju kelas mereka.

Di dalam kelas hanya terisa beberapa siswa saja karena ini ada jam istirahat maka yang lainnya berhamburan untuk ke kantin mengisi perutnya.

Kiska dan Arum duduk berhadapan dengan macaroni grean tea dihadapan keduanya.

"Gila Kis, ini enak banget. Lo dapet dari mana ini?"

"Ini dikasih sama Mas Eza Rum. Gue ga tau dia belinya dimana"
Kiska memasukan gigitan macaroni kedalam mulutnya.

"Coba lo tanyain deh Kis. Ini sih macaroni mahal soalnya enak banget".

Kiska mengangguk mengiyakan.

Kiska berdehem "Rum lo secinta itu ya sama Azhar? Lo ga takut dia pacaran sama lo cuma mau manfaatin lo doang gitu? Sorry gue nanya ini ya, gue ga suka ajaa kaloo... "
Kiska kebingungan memilih kata kata yang harus dia ucapakan. Seakan mengerti Arum tersenyum.

PoignantlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang