Start write from 2020 and revisi never end
Ini masih mature content ya
Bijaklah membaca
Chapter ini sedikit panjang sampai 5rb kata ... Selamat menikmatiAkhirnya Jungkook dan Jimin memutuskan untuk tetap menonton drama kolosal itu walau kedatangan mereka menuju teater sedikit terlambat . Jungkook sebenarnya tidak terlalu antusias, apa lagi dia tertinggal lima belas menitnya .
Lebih baik terlambat dari pada kekasih manisnya cemberut . Jadinya Jungkook menikmati wajah Jimin saja , setiap perubahan ekspresinya dia sangat suka. Jimin begitu terpukau pada beberapa tarian kontemporer yang di mainkan dalam teater tersebut , si namja manis ikut terhanyut dalam setiap gerakan dan nyanyian dalam drama yang di bawakan .
Setelah menikmati lebih baik melihat wajah jiminnya , Jungkook mengajak Jimin berjalan jalan di sebuah wahana bermain.
Dia mengajak Jimin mencoba beberapa permainan walau Jimin selalu menolak ,alhasil dia selalu saja naik sendiri . Kekasihnya itu penakut, dia sangat takut ketinggian , walau diimingi hadiah semahal apapun itu seorang Jimin lebih memilih untuk diam dan melihat dari bawah .
Jungkook masih mengenakan maskernya ketika menceritakan pengalaman bermainnya , sementara kekasihnya hanya menjadi pendengar yang baik .
Kencan mereka berakhir di sebuah kedai , mengisi kekosongan perut . Mengapa pilihan jatuh pada kedai kecil ini alasannya tidak banyak orang yang datang , jadi tidak banyak Yang akan mengenali jungkook .
Waktu menunjukkan pukul delapan malam , Jimin yang mengenakan sweeter besar milik kekasihnya masih merasa kedinginan .
beruntung hari ini tidak hujan dan mengganggu kencan mereka . "Sayang coba toge ini, ini sangat enak".
Jungkook menggunakan sumpit mengambil sejumput dan mengarahkan sumpit itu pada kekasihnya .
Jimin mencoba tumisan toge tersebut, kepalanya mengangguk setuju sambil mengunyah makanannya .
"Hyung kau mau tambah kimchi?".
"Tidak. Kau mau? Aku pesankan lagi?". Jimin menggelengkan kepalanya. Dan Jungkook kembali menyuapi Jimin sayuran . "Jimin , kau mau tinggal bersamaku?".
Namja manis itu mengernyitkan dahinya . Jungkook kembali memakan toge lalu berbicara sambil mengunyah.
"aku ingin Kita selalu bersama , pagi siang dan malam . Ayo kita tinggal bersama".
"Andwe nanti Hyung cepat bosan padaku". Jawab Jimin ringan . Dia enggan Melihat kekasihnya yang memandang nya .
Jungkook tersenyum tipis , tangannya mengusap saus di bibir Jimin , kekasihnya itu makan begitu berantakan . Mereka berdua kembali menikmati makan malam .
Beberapa orang masuk ke dalam kedai , berkisar tujuh orang , mereka duduk di tepat di sebelah bangku pasangan jikook . Jimin enggan menoleh untuk melihat beberapa orang yang baru saja masuk dan membuat keributan .
Saat kembali dengan hikmat menikmati makanannya , tiba tiba seseorang memanggil nama Jimin . Namja manis yang merasa namanya di panggil menoleh melihat orang di sebelah mejanya .
"Kau park Jimin? Masih ingat aku?".
Jimin seketika mengeratkan pegangan pada sumpitnya .
"maaf ?". Tanya Jimin , tangannya sudah bergetar . Perubahan ekspresi menjadi ketakutan itu di lihat oleh kekasihnya .
"Ah kau secepat itu melupakanku?". Kata pria tersebut , sambil menscan Jimin dari wajah sampai kaki . "Kau semakin wawhh".
Pria itu menjilat bibirnya , kemudian menatap Jimin penuh nafsu . Jungkook kepalang emosi, pandangan mata itu jelas sangat melecehkan kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Asisten✅(Jikook)
FanfictionBagaimana rasanya menangis tanpa suara? Jimin mampu bertahan sampai akhir bersama luka hati yang masih terpendam . Dia tidak berniat menyembuhkan luka itu , sampai pada akhirnya Jimin yang menyembuhkan luka hati orang lain . Jimin yang lembut dan p...