5# Little Secret

2.8K 166 2
                                    

Resyakilla menceritakan secara garis besar tentang kerja kelompok melalui telepon pada Mika. Ia juga sempat menyinggung sedikit tentang lokasi kerja kelompok mereka. Ia meminta Mika agar tidak banyak tanya, karena ia akan menjelaskan lebih lanjut saat mereka bertemu.

Setelah makan—brunch—dan bersih diri, Resyakilla menunggu Jonathan di ruang keluarga lantai 1. Ia memindah channel televisi dengan malas sembari memandangi layar ponselnya. Jelas sekali tidak ada yang menghubunginya, memangnya siapa dia?

Tidak lama ia menemukan Jonathan turun menggunakan tangga. Jonathan lalu duduk di sampingnya. Ia memakai kaos hitam yang terlihat kontras dengan kulitnya yang putih bersih, memakai celana pendek dan sandal santai.

“Udah siap?”

Resyakilla langsung berdiri, memakai sling bag nya. Ia mengeluarkan catatan dari dalam saku celana kodoknya. “Udah, aku punya daftar belanjaan yang perlu di beli.”

“Oke.”

Keduanya menuruni tangga menuju lantai dasar garasi.

“Oh ya, katanya Pak Warto, mobil kamu waktunya di servis ya?”

Resyakilla mengiyakan saja, “Iya kayaknya.”

“Kamu pakai mobilku aja dulu kalau mobilmu di servis.”

Resyakilla menyernyit, sama sekali tidak menyetujui gagasan itu. Bagaimana bisa ia mengendarai mobil yang harganya setinggi langit? Bukan apa-apa, memang hobi Jonathan ini adalah mengoleksi mobil mewah. Tidak heran, kalau di garasi mereka 4 dari 6 mobil adalah mobil sport dan mobil mewah miliknya. Yang 2 itu mobil Resyakilla, satunya mobil untuk angkut-angkut.

“Gampang Mas. Aku bisa nebeng Lukas kok.”

“Katanya jadwal kuliahnya sering beda. Lagian Lukas gampang telat gitu.”

Resyakilla tertawa kecil mendengar omelan Jonathan. Memang sepertinya Jonathan benar-benar memperhatikan keluarganya dengan baik.

“Kenapa? Nggak mau pake mobilku?”

“Ya nggak gitu Mas. Kan takut aku kalau harus pake mobil Mas. Dikampus itu rawan beret, nggak tega bawanya.”

“Beretin aja nggak papa. Biar nggak nganggur juga, daripada jadi sarang lebah di garasi.”

Salah sendiri siapa yang beli mobil cuma buat pajangan doang? Yang dipake cuma satu dua, yang lain parkir digarasi saja. Namun Resyakilla belum seberani itu untuk menyuarakan pikirannya. Bisa-bisa di strap berdiri sama Jonathan.

“Iya deh terserah Mas. Mas pilih aja yang mana yang boleh diberetin.” Balas Resyakilla tak enak hati.

“Atau mau aku antar jemput? Gitu pengennya?”

Resyakilla langsung menatap kearah Jonathan. Dari nada bicaranya seperti Jonathan sedang bercanda, tapi Resyakilla tidak menemukan jejak keusilan diwajahnya. Wajahnya tetap datar seperti triplek! Untung ganteng.

“Mending sama Pak Warto aja Mas.” Balas Resyakilla kemudian.

“Kenapa sih nggak mau banget Mas anterin ke kampus? Ada cowok yang naksir kamu disana?”

Resyakilla terkejut mendengar ucapan itu keluar dari mulut Jonathan. “Boro-boro naksir, cowok tau aku aja jarang.” Celetuk Resyakilla.

“Kok jarang?”

“Ya iya. Kemana-mana sama Lukas, nugas, kantin, kelas, banyakan sama Lukas. Dikiranya aku pacarnya Lukas. Kasihan banget dia, jadi jomblo gara-gara kebanyakan nempel sama aku.”

“Bagus dong. Jadi nggak ada yang gangguin kamu.”

Resyakilla syok. Ini adalah Jonathan? Benar dia Jonathan? Triplek tanpa rasa irit bicara? Yang selalu percaya diri tanpa adanya rasa insecure? Dia ini Jonathan suaminya?

Billionaire Marriage PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang