15# Kejutan Malam (Negeri di atas angin)

2K 109 1
                                    

Happy reading!
Sorry for typos 🤪

***

Resyakilla berjalan menaiki tangga halaman rumahnya. Rumah yang mirip kastil modern ini benar-benar seperti penjara emas untuknya. Ia memandanginya cukup lama, teringat saat pertama kali ia datang kesana, tempat ini mirip sekali seperti istana kastil modern yang pernah ia ceritakan kepada Papanya waktu kecil. Dan ia tidak percaya karena melihatnya langsung ketika dewasa.

Resyakilla tersenyum lemah, Jonathan, meskipun sekarang berstatus sebagai suaminya, Resyakilla masih belum terlalu percaya jika ia memang suaminya. Jonathan lebih mirip seperti pangeran berkuda yang muncul dari buku ceritanya. Pangeran fantasi yang tidak akan pernah ada di cerita dongeng kehidupannya.

Memasuki rumah, ruangan begitu terang, suara televisi menyala dengan keras. Resyakilla segera menghapus air matanya. Ia berlari cepat, hendak melihat mungkinkah Jonathan yang ada disana.

Tapi nihil, yang ia temukan malah senyuman lebar kedua temannya—Lukas dan Janice yang sudah menunggunya disana.

Resyakilla memasang senyumannya seceria mungkin.

“Hei... Kalian berdua tumben kesini.” sapa Resyakilla pada Janice. Ia memeluknya sekilas, lalu bercipika-cipiki.

“Itu hanya berlaku buat gue Lilty'*... Bukannya manusia ini selalu numpang sarapan disini ya?” alis Janice terangkat sebelah yang merujuk kepada Lukas.

Lukas memasang wajah geramnya, “memang ya, kenapa sih selalu gue terus yang kena? Nggak Om Jo, nggak Janice! Semua kejam!”

Resyakilla tertawa melihat Lukas yang kesal. Janice juga tertawa kecil karena berhasil menjahilinya.

“Kenapa kalian malam-malam kesini?” tanya Resyakilla lagi. “Mau nginep? Nobar?”

Janice menggeleng. “Jadi gue tadi denger dari Mama, katanya Grandma kesini cuma sebentar, terus malam ini terbang ke Kalimantan sama Grandpa. Nah karena udah ijin nginep disini, jadi yaudah lanjut aja meskipun tanpa Grandma.”

Resyakilla mengelus pipi Janice seolah hendak menciuminya, “Unch deh, lo emang ponakan yang paling buaiiikkk...”

“Hei! Gue juga! Gue yang kemana-mana sama lo, kok lo pilih kasih sih!”

Resyakilla memandang Lukas, lalu tersenyum lebar, “Lukas juga deh.” ucapnya.

“Apaan! Nggak ikhlas gitu. Yaudah gue balik aja deh, nggak jadi camping!”

Janice segera menahan tangan Lukas, “Jangan ngambek dong Luke. Kayak anak kecil aja!”

Camping apa maksudnya?”

Janice dan Lukas saling berpandangan lalu tertawa, ia segera menyuruh Resyakilla untuk berkemas karena sebentar lagi mereka akan berangkat. Resyakilla yang tidak tau apa-apa hanya bisa menuruti semua perkataan mereka.

***

Lilty’ lo tadi barusan ketemu Grandma, ya?” tanya Janice memperhatikan Resyakilla yang membuka lemari pakaian dan mencari pakaian untuknya.

Gerakan Resyakilla berhenti sejenak, tapi ia melanjutkan memilih pakaian tebal untuknya. “No. Kata siapa?”

Janice menghela nafasnya, “just be honest with me. Lilty’ lo barusan habis nangis, mata lo masih sembab. Lukas said if you went somewhere for groceries, but i don’t trust him.”

Resyakilla membawa pakaiannya, meletakkannya kekasur. “No. Just trust him. He’s right.”

But you don’t brought anything else with you. So you’re lying, Lilty’...” ungkap Janice.

Billionaire Marriage PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang