***
Jangan lupa vote!!!
***
Bel istirahat jam kedua sudah berbunyi, kebanyakan siswa-siswi yang muslim pergi ke mushola sekolah, menjalankan sholat Dzuhur berjamaah, termasuk penghuni kelas 11 MIPA 4.
Mereka sekelas menuju mushola bebarengan, dan terpisah waktu memasuki tempat wudhu. Tempat wudhu bagian perempuan terletak di sebelah kanan dan pria terletak di sebelah kiri.
Amalia menggambil air wudhu setelah itu naik ke lantai dua, memang mushola ini memiliki dua lantai. Lantai pertama untuk laki-laki dan lantai dua untuk perempuan.
Sambil menunggu temannya yang masih di bawah ia memutuskan berdiri di pagar pembatas sambil melihat ke arah bawah, dimana banyak cowok yang duduk di halaman mushola guna menunggu giliran wudhu.
Ia mengedarkan pandangannya matanya menangkap sosok bertubuh tegap dengan rambut yang basah karena air, dia Gilang.
Cukup lama ia menatap Gilang, sampai yang empu pun menatapnya balik. Dengan segera Amalia memalingkan wajahnya dan berlalu masuk ke dalam.
"Dari mana aja lu Al, di tungguin dari tadi gak dateng-dateng" kata Naura sambil memasang tali mukenah.
"Aku udah naik duluan ya, kalian tuh yang lama!!!" Sewotnya sambil berkacak pinggang.
"Udah woy ribut Mulu keburu adzan" lerai Kaila, "Lo juga San dari tadi gak selesai-selesai" lanjutnya yang melihat Santi masih sibuk dengan tali mukenah.
"Nanti yang adzan siapa ya?" Tanya Amalia
"Biasanya sih gantian Al" jawab Kaila
"Sssttt diem adzan!" Peringat Santi sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir.
***
"Eh siaapa mau yang adzan, giliran kelas kita nih" dengan kehebohannya Andi berteriak.
"Lo aja sana" suruh Gilang.
"Oh tidak, suara gue tuh mahal" gayanya, "lo aja deh Lang" berakhir dengan menyuruh Gilang.
"Ealah ribet banget Lo ketimbang adzan doang" Gilang bangkit dari duduknya menuju tempat mikrofon, dan melantunkan suara merdunya itu.
***
Amalia mendengar suara itu penasaran lantas mengintip di di sela-sela pembatas antara lantai 1 dan 2, setelah tau suara siapa ia lantas tersenyum-senyum sendiri. Gilang ganteng banget kalau gitu, batinnya tersenyum.
"Woy" Amalia terkejut dengan tepukan pada pundaknya, ternyata Santi. "Ngapain lo Al?" Tanyanya yang sendari tadi melihat Amalia bengong.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMALIA [On Going]
Teen FictionALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! *** Satu rasa, satu hati, namun tak direstui. Entah bagaimana nasip sepasang kekasih ini. Mengisahkan sepasang kekasih yang sulit untuk mendapatkan restu. Mereka berjuang meyakinkan sang nenek untuk me...