***
Jangan lupa vote!!!
***
Cinta itu mudah,
seperti matematika
bisa ber tambah (+)
Bisa ber kurang (-)
Bisa ter bagi (:)
Atau cinta juga bisa menghilang
Menghilang dengan segala kenangan***
Saat ini Amalia berada di teras belakang rumahnya, dimana terdapat banyak burung peliharaan kakeknya. Ia duduk di salah satu kursi, sambil memainkan handphone nya. Muncul satu notifikasi, segera ia buka dan ternyata dari Gilang.
Gilang
Al nanti sore mau keluar gak?Kemana?
Mau gak?
Kalo mau nanti jam 4 sore gue jemputOke
Ia lantas tersenyum-senyum sendiri karena ini pertama kalinya Gilang mengajaknya keluar.
Melihat jam yang ternyata sudah pukul 1 siang, Amalia memutuskan untuk pergi ke dapur untuk makan siang.
Di sana juga ada Fely yang tengah menghangatkan makanan.
"Mah, nanti sore aku ijin keluar ya. Mau main"
"Sama siapa?" Tanyanya
"Sama Gilang, yang biasanya dia nganterin aku pulang sekolah"
"Ya udah nanti hati-hati, pulangnya jangan kemalaman..."
"Nanti sore mama mau ke kantornya ayah" lanjutnya
Farid memiliki kantor yang di dalamnya mencakup berbagai macam jenis kelengkapan isi rumah, Contohnya seperti sofa.
Ayah dan mananya dulu hanya merintis usaha kecil-kecilan sehingga sekarang bisa berkembang jauh lebih baik.
Amalia bersyukur lahir di tengah-tengah keluarga yang sukses, terpenuhi segala kebutuhan.
***
Seperti apa yang dikatakannya beberapa hari lalu pada temannya. Hari ini tepatnya hari Sabtu, ia akan menembak Amalia.
Ia berniat meminta bantuan ibunya untuk membuatkan setoples cookies, menambah pelengkap sebuah barang yang akan ia berikan kepada Amalia.
"Bu, buatin setoples cookies dong"
"Siapa yang pesen?"
"Buat calon mantu" ucapnya seraya tertawa.
"Gaya banget calon mantu, punya pacar aja enggak"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMALIA [On Going]
Teen FictionALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! *** Satu rasa, satu hati, namun tak direstui. Entah bagaimana nasip sepasang kekasih ini. Mengisahkan sepasang kekasih yang sulit untuk mendapatkan restu. Mereka berjuang meyakinkan sang nenek untuk me...