𝟚𝟞

91 54 134
                                    

***

Jangan lupa vote dan komen!!!🔪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen!!!🔪

***

"Tumben di anterin Leon, biasanya bareng Gilang terus"

Amalia menoleh kebelakang dan mendapati Andi yang berjalan sendirian. Memang gedung fakultas mereka bersebelahan, jadi melewati pagar yang sama.

Amalia memperlambat langkah kakinya, agar bisa berjalan beriringan bersama Andi. "Gilang sakit, demam"

"Kok bisa?" Pertanyaan aneh iru muncul begitu saja.

"Ya bisalah, orang sakit mana ada yang tau"

"Maksud gue, Gilang tuh orangnya jarang sakit. Dari dulu SMP gue bareng sama dia terus, kalau sakit bisa keitung jari" jelas Andi, memang benar dari dulu Gilang jarang sekali sakit jika tidak tubuhnya benar-benar lelah.

"Apa mungkin dia kecapekan kerja ya"

"Mungkin aja" setelah itu tidak ada pembicaraan di antara mereka. Mereka berjalan beriringan hingga berpisah saat akan memasuki gedung fakultas masing-masing.

Saat sampai di dalam kelas, ternyata sudah ada Naura yang duduk di samping tempat yang Amalia duduki. Ia bercerita jika hari ini Gilang sakit.

Saat dosen sedang menjelaskan materi, Amalia seringkali tidak fokus. Karena memikirkan Gilang.

"Jangan di pikirin terus, nanti kita jenguk sama-sama" Naura menyadarkan Amalia dari kegiatan melamun nya itu.

Mungkin selesai nanti pulang dari kampus, ia akan kerumah Gilang. Tapi sebelum itu Amalia ingin membawa buah tangan untuk Gilang.

***

"Kita bareng aja ya berangkatnya" kata Santi yang sedang mengambil kunci mobil di dalam tas.

Saat ini Amalia, Santi, Joko, dan Andi sendang berada di parkiran. Mereka semua berniat menjenguk Gilang. Kaila tidak ikut karena dia sedang berada di luar kota bersama keluarganya.

"Nanti kita mampir di toko buah dulu ya San"

Saat Santi ingin memasuki mobil di bagian kemudi. Tiba-tiba kunci yang di tanggannya di sahut oleh Andi.

"Biar gue aja yang nyetir, Lo duduk belakang sama yang lain" Santi hanya menurut apa yang di katakan Andi.

Andi mengendarai mobil Santi dengan kecepatan sedang, membelah jalanan kota Jogja yang tampak sedikit ramai.

Melihat pedagang buah di pinggir jalan, Andi menepikan mobil. Amalia, Santi dan Naura turun membeli beberapa buah.

"Enaknya beli buah apa ya?" Tanya Amalia entah pada siapa.

AMALIA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang