𝟚𝟜

111 65 83
                                    

***

Jangan lupa vote dan komen di setiap paragraf!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen di setiap paragraf!!!

***

Amalia mendorong troli belanja yang di penuhi banyak barang. Mulai dari beras, minyak, gula hingga makanan ringan.

Agak kesusahan sebenarnya, mau bagaimana lagi. Masih banyak catatan belanjaan yang belum ia ambil. Sedangkan Gilang, tadi dia ijin ke toilet tapi sampai sekarang belum kembali.

"Gilang lama banget" Amalia menggerutu sambil memasukkan belanjaan ke dalam troli yang hampir penuh.

Tak sadar hingga ada sepasang tangan yang ikut bantu mendorong troli Amalia. "Sendirian aja"

Amalia melirik sekilas, "idih kamu ngapain pegang-pegang" ia mengambil tangan Anton untuk menyingkir dari pegangan troli dan sedikit mendorong tubuh kekar itu. Ya, orang tadi adalah Anton.

"Makin galak aja" dengan kurang ajarnya Anton mencolek pipi Amalia.

"Gak usah sentuh pacar gue" Gilang yang baru datang dari toilet, melihat Amalia di ganggu oleh Anton segera menghampiri dan menepis kasar tangan tersebut.

***

"Masih banyak yang belum??" Tanya Gilang, pasalnya troli yang ia bawa sudah hampir penuh. Tetapi Amalia tak kunjung menyelesaikan belanjaannya.

"Udah kok, ayo kita ke kasir" ia meletakkan jajan terakhir yang ia ambil ke dalam troli.

Mereka berjalan menuju kasir dengan Amalia yang memimpin jalan. Tepat di tikungan lorong Amalia jatuh terpeleset. Lantai yang ia pijak masih basah karena baru saja di pel, dan ia tidak melihat tanda lantai basah.

Gilang di belakang sana mati-matian menahan tawa, tapi ia juga kasihan dengan pacarnya itu. "Ayo bangun ngapain masih ndelosor di situ"

Amalia menerima uluran tangan dari Gilang. Ia merasa malu lantaran banyak pasang mata yang melihatnya. Stelah berdiri Amalia merapikan baju dan mengusap-usap bokongnya yang terasa linu.

"Bokong aku sakit Lang" Amalia mengadu seperti anak kecil yang mengadu pada ayahnya. karena malu terus di tatap Amalia langsung menyembunyikan wajahnya di lengan Gilang.

"Masih sakit gak?" Tanya Gilang, dia kembali mendorong troli ke arah kasir. Amalia hanya mengganguk sesekali mengusap bokongnya.

"Adiknya lucu ya mas" celetuk mbak kasir. Entah sudah ke berapa kalinya Amalia di sebut 'adik'.

"Ini pacar saya mbek"

"Oh saya kira adiknya" sambil tertawa garing. "Totalnya 843.500" lanjutnya membacakan total pesanan.

Amalia mengeluarkan uang yang tadi di beri oleh mamanya dari Sling bag, dan menyerahkan pada mbak kasir.

AMALIA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang