***
Jangan lupa vote dan komen!!!
***
Seperti biasa, saat ini Gilang sudah memulai berkerja setelah izin 2 hari. Pagi-pagi sekali ia sudah rapi dengan kemeja dan celana hitam. Siap untuk berangkat kerja.
Ia tidak menjemput Amalia untuk hari ini, karena Amalia memiliki jadwal masuk siang.
"Bang, nanti kalau pulang kerja beliin martabak ya" pinta Anisa pada Gilang yang sedang berdiri di depan cermin merapihkan dasi.
"Iya, mau apa lagi?" Dapat ia lihat Anisa yang berlagak memikirkan sesuatu.
"Sama es Boba deh, rasa stroberi ya"
"Iya nanti Abang beliin, sekarang kamu gak siap-siap berangkat sekolah?"
"Libur, gurunya sedang rapat" jawab Anisa, ia duduk di kursi meja belajar milik Gilang sambil memperhatikan abangnya yang tengah bersiap.
Setelah selesai Gilang keluar kamar diikuti Anisa yang mengekor di belakang.
"Sarapan dulu ya Lang?" Tanya Lilis. Gilang yang di tanya mengangguk, Lilis menyiapkan lauk pauk yang akan di makan oleh anak-anaknya.
Setelah selesai sarapan, Gilang beranjak dari duduknya dan berpamitan kepada bapak dan ibu untuk berangkat kerja.
***
Sampai di kantor, banyak orang yang menyapa Gilang karena keramahannya. Meskipun yang bekerja di kantor ini kebanyakan berusia 20 tahun ke atas.
Sebelum menuju tempat yang biasa ia gunakan kerja, Gilang menuju ke dapur umum yang berada di ujung lorong.
Di sana terdapat pria yang berumur sekitar 35 tahun sedang membuat beberapa minuman. Dia adalah OB di sini.
"Pagi mas Gilang" sapa pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMALIA [On Going]
Teen FictionALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! *** Satu rasa, satu hati, namun tak direstui. Entah bagaimana nasip sepasang kekasih ini. Mengisahkan sepasang kekasih yang sulit untuk mendapatkan restu. Mereka berjuang meyakinkan sang nenek untuk me...