***
Jangan lupa vote!!!
***
Setelah makan di angkringan, ia di antar Gilang pulang ke rumah tepat jam menunjukkan pukul 18.30. Saat memasuki rumah terdapat semua keluarganya sedang berkumpul di ruang tv, kecuali kakeknya.
Ia menghampiri ayah, dan mamanya. Menyalimi kedua orang tuanya. Ia mengambil duduk selonjoran di lantai beralaskan karpet bulu.
Membongkar semua barang bawaannya, termasuk barang dari Gilang. Sebelum pulang tadi ia sempat meminta Gilang mengantarkannya ke sebuah kedai yang berisi aneka gorengan seperti sosis, dll.
"Wih kakak beli apa aja?" Tanya Fely
"Ada telur gulung, sosis bakar, takoyaki"
"Lo beli lampu tidur di mana kak, bagus banget" spontan Leon saat ia mengeluarkan lampu tidur pemberian Gilang, dan mengangkatnya mengamati setiap detail.
Amalia yang melihat nya langsung merebut dan menyembunyikannya di belakang badan, dengan mata yang melotot.
"Jangan pegang-pegang!!!" Deliknya.
"Pelit amat lo kak"
"Ini tuh limited edition" sambil menancapkan kabel di colokan sebelah tv.
"Gak ada yang jual" lanjutnya.
"Halah palingan banyak di toko sovenir" julid Leon.
"Enak aja, ini tuh bikinan Gilang"
Fely yang mendengar nama asing di sebutkan lantas bertanya, "Gilang siapa kak?"
"Pacar aku ma, hehehe" cengirnya yang menampilkan deret gigi putihnya itu.
"Wah anak ayah udah besar, udah punya pacar"
"Palingan gak lama putus" Lion yang di sebelahnya mencubit bibir kembarannya itu.
"Kalo ngomong di jaga, jangan asal ceplos" mencubit dan menarik bibir Leon.
"Leon iri kan gak punya pacar?, Makanya nge julid terus"
***
Lengkap dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya. Melangkah keluar kamar menuju dapur. Gilang terbiasa melakukan aktivitas sarapannya sebelum berangkat ke sekolah.
Menuangkan sayur asem ke dalam piring dan lauk ayam goreng. Jangan lupakan sambal yang lelah berada di dalam piring Gilang setiap harinya.
Setelah makan seperti biasa ia mengantarkan Anisa terlebih dahulu, Gilang tidak seperti lelaki di luaran sana yang mengantar-jemput pacarnya.
Meskipun ia memiliki pacar, namun keluarganya masih lebih penting. Untungnya Amalia mengerti keadaanya.
"Seger amat tuh muka" celetuk Andi saat ia memasuki kelas
"Gimana Lang, Diterima gak?" Tanya Joko kepo
"Di terima, di juga bilang kalo dia suka gue"
"Makan-makan gak nih?" Kata Andi menaik-turunkan alisnya.
"Heh Andi Junaedi!!! lo lebih kaya dari Gilang, malah minta traktir Gilang"
"Secara gak langsung Lo ngatain Gilang miskin!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMALIA [On Going]
Roman pour AdolescentsALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! *** Satu rasa, satu hati, namun tak direstui. Entah bagaimana nasip sepasang kekasih ini. Mengisahkan sepasang kekasih yang sulit untuk mendapatkan restu. Mereka berjuang meyakinkan sang nenek untuk me...