1. Mikeyla...

147 12 1
                                    

Manusia sangat mahir dalam bermain perasaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manusia sangat mahir dalam bermain perasaan. Senyuman manis menjadi andalan setiap manusia yang hidup di muka bumi ini. Senyuman yang tampak manis ternyata tak selalu menggambarkan kebahagiaan. Entahlah, sekarang sangat sulit untuk membedakan kebahagiaan dan kesedihan. seakan manusia hanya memiliki senyuman dalam wajahnya.

Seperti seorang gadis yang mengayuh sepeda, mengenakan seragam sekolah itu. Ia memperlihatkan senyum manisnya, meskipun tadi malam dia harus melihat pertikaian kedua orang tuanya. Entah kekuatan apa yang dia punya, hingga dia bisa setegar itu. Perempuan itu bernama Mikeyla, yang memiliki senyuman manis di bibirnya. Senyuman yang bisa meluluhkan setiap orang yang melihat, pasti mereka akan mengira gadis itu sangat bahagia dan periang. Namun, nyatanya semua itu salah. Ada sedihan yang dia sembunyikan dalam hatinya.

"WAW..." Mikeyla bergumam sambil mendongakkan kepalanya untuk melihat langit yang saat itu sangat cerah dan berwarna biru indah.

Dari kejauhan, terlihat para siswa memasuki gerbang besi biru yang lumayan tinggi dengan raut wajah yang kesal karena harus sekolah lagi setelah libur dua minggu. Ada juga yang bahagia karena bisa bertemu banyak teman. Bisa bercanda dan tertawa bersama menikmati jam kosong.

Mikeyla membelokkan sepedanya melewati gerbang sekolah yang masih terbuka lebar. Seperti biasa, dia menyapa Pak Umar, satpam SMA Tunas Bangsa yang sedang berjaga di depan gerbang dengan senyum manisnya. Keramahan Mikeyla membuat dia sudah seperti bersahabat dengan Pak Umar. Jika Mikeyla tidak menyapa Pak Umar maka Pak umar-lah yang akan menyapa Mikeyla.

Setelah menyapa Pak Umar, dia langsung menuju parkiran sepeda. Mikeyla memarkir sepedanya di parkiran yang sudah mulai penuh. Namun, jam masih menunjukkan setengah tuju pagi. Biasanya jam segitu parkiran belum begoti ramai. Mungkin Hari pertama masuk sekolah membuat siswa lain bersemangat untuk berangkat pagi.

Mikeyla berjalan menuju ke kelas barunya dan menyapa setiap teman yang dia lewati dengan senyum manisnya. Ia terkenal orang yang ramah, tak heran jika dia memiliki banyak teman. Bahkan dia juga terkenal di kalangan adik kelas. Karena selalu tersenyum manis ketika di panggil dan tidak sombong.

Bel berbunyi dengan indah, semua siswa masuk ke ruang kelas masing-masing. Hari ini hari pertama masuk sekolah maka siswa hanya menyatat jadwal pelajaran dan membentuk susunan pengurus kelas. Melalui voting, Mikeyla mendapat suara terbanyak sebagai wakil ketua kelas mendampingi Ardan sebagai ketua kelas. Sebenarnya dia tidak mau menjadi wakil ketua kelas karena nanti akan menambah beban pikirannya yang harus mengurus kelas dengan murid-murid super bermasalah semua. Namun, Mikeyla tidak bisa berkutik ketika dipilih langsung oleh Bu Rina selaku wakil kelasnya.

"APA? ANJIRR Pak Bimo ngajar matematika di kelas kita?" Teriak Mikeyla sambil melihat jadwal pelajaran yang telah dibagikan. "Duh, bayangin aja udah serem banget." Mikeyla terkejut ketika mengetahui guru matematikanya adalah Pak Bimo. Guru yang sangat menjengkelkan dan bertindak sesukanya sendirinya. Ia selalu memberikan banyak tugas yang tidak wajar kepada muridnya.

Tak Seindah SenyumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang