Keringat bercururan di dahi Saka, rambutnya basah seperti habis keramas tapi bedanya ini basah karena keringat bukan air. Latihan basket kali ini selesai lebih awal karena banyak anggota lain yang tidak hadir akibat hujan deras yang tak kunjung berhenti. Berbeda dengan Saka, meskipun ada badai Saka akan tetap ikut latihan karena lapangan basket merupakan tempat pelariannya dari masalah hidup.
"Ka kita balik dulu yaa," Ucap Bara mewakili teman-temannya lain yang akan pulang juga.
"Oke. Thanks ya udah nyempetin dateng latihan."
"Okee duluan Ka."
Sekarang hanya tinggal Saka dan Fahri, Saka duduk di tepi lapangan sedangkan Fahhri pergi ke toilet untuk mandi. Seperti biasa sehabis latihan Fahri harus mandi dulu agar tubuhnya wangi dan tidak bau keringat. Ia tipikal orang yang suka harum, jika berteman dengan Fahri siap-siap akan mencium bau parfumnya yang menyengat hidung. Entah dia memakai semua parfum satu botol atau bagaimana, yang pasti parfum dia sangat menyengat di hidung.
Saka sebagai teman yang baik tidak mempermasalahkan aroma menyengat parfum Fahri, meskipun dulu pertama kenal dia selalu komplen ke Fahri tentang bau parfumnya yang menyengat. Tapi lama kelamaan Saka mulai terbiasa dengan ciri khas bau Fahri.
Merubah seseorang tidaklah gampang karena setiap orang memiliki prinsipnya masing-masing, makanya Saka tidak menyuruh Fahri untuk berhenti memakai parfum yang baunya kuat.
Hari ini Fahri datang bersama Saka karena motornya mogok dan dia lagi berantem sama pacarnya sehingga pacarnya tidak mau menjemputnya. Saka sudah hafal dengan tingkah Fahri, jika berantem dengan pacarnya maka Fahri akan datang ke Saka dan kalo sedang baik-baik saja Fahri akan bucin bersama pacarnya setengah mati. Meskipun begitu Fahri adalah teman yang baik bagi Saka. Dia selalu menolong Saka saat Saka susah.
Saka memainkan ponselnya sambil menunggu Fahri yang mandi tidak kunjung selesai-selesai mengalahkan mandinya para cewek yang akan berkencan dengan kekasihnya. Saka membuka aplikasi facebook untuk mencari keberadaan kakaknya, siapa tau ada akun kakaknya atau teman kakaknya yang masih aktif.
Saka mengetik nama Danu Putra Purnama dalam kolom pencarian. Lalu muncul banyak akun yang atas nama Danu tapi ketika di buka Saka satu persatu tidak ada yang menunjukkan akun milik kakaknya.
Sebenarnya Danu memiliki akun facebook yang bernama Pencari Purnama. itupun akun alaynya saat kelas satu SMP yang dibuat dengan Saka, yang waktu itu Saka masih SD. Saka yang memilih nama itu karena menurutnya itu merupakan nama yang sangat keren dan lagi ngetren masa itu. Pilihan Saka tak bisa ditolak oleh Danu karena jika tidak dituruti maka akan melaporkan ke Mama dan Danu akan dimarahi habis-habisan oleh Mamanya. Tapi tiba-tiba akun itu hilang entah kemana semenjak Danu memutuskan untuk pergi dari rumah.
Mencari di Facebook tak ada hasil sama sekali. Saka memutuskan melihat beranda facebooknya melihat status dari temannya facebook karena sudah lama dia tidak bermain facebook. Dia tidak terlalu suka bermain sosial media, mengupload status, mengupload foto adalah hal yang dibenci Saka. Apalagi kalo ingin mengupload status tapi enggak tau kata-kata apa yang harus dia ketik dikolom status, menurutnya hal seperti itu malah mempersulit hidup dan membuang-buang waktu.
Saat Saka melihat status teman-teman facebooknya, ada suatu akun yang bernama yuno setiawan baru saja mengupload foto. Foto itu seketika membuat Saka shock, matanya melebar dan dadanya berdebar saat akun itu baru saka mengupload sebuah foto dan dalam foto itu terlihat dengan jelas ada kakaknya. Foto itu bercaption "Rindu banget kenangan tiga tahun lalu". Wajahnya sama persih dengan wajah Danu yang terakhir kali dia lihat, bedanya tubuhnya lebih kuruss dan kulit yang sedikit lebih hitam. Mata Saka berkaca-kaca memperlihatkan antara perasaan senang dan sedih.
Tanpa basa-basi Saka mengirim pesan ke pemilik akun tersebut lewat faceebook.
hi kak perkenalkan saya Saka, adeknya Danu. Saya boleh minta nomer teleponnya kakak? Ada hal yang perlu saya tanyakan tentang Danu)
boleh 081********
Ditengah Saka yang terperangah melihat foto kakaknua, Fahri datang mengejutkan Saka menepuk pundak Saka. "Hi Ka! Kenapa? Serius banget tuh muka."
"Ini ada foto kakakku di facebook. Coba lihat. Ini Samakan fotonya." Saka menunjukkan fotonya bersama Danu kecil dan foto yang ada di facebook. "Aku yakin itu mas Danu."
"Ya emang itu Kakakmu Ka, dari wajahnya udah kelihatan sama persis. Itu fotonya di daerah mana? Coba tanya pemilik akunnya."
"Ini Aku udah dikasih nomer teleponnya, sebentar Aku telepon dulu."
Saka mengetik nomer telepon itu lalu menekan tombol bergambar telepon berwarna hijau.
"Hallo, Ini dengan Mas Yuno Setiawan?."
"Iya Mas dengan saya sendiri."
"Maaf Mas mengganggu waktunya, Apa Mas Yuno kenal sama Danu?" Saka bibirnya bergetar saat mengucapkan nama Danu. Perasaannya tak bisa tenang, berharap kali ini dia berhasil menemukan Kakaknya"
"Iya, Saya kenal dengan Danu. Malah dulu akrap banget Mas. Tapi sekarang Danu tidak ada kabar, enggak ada yang tau dia pergi ke mana."
"Dulu kenalnya di mana Mas?"
"Di Surabaya, Kita kerja bareng di sebuah bengkel."
"Mas tau nggak di mana Danu sekarang?"
"Terakhir dia bilang pengen pergi ke Jakarta. katanya dia pengen bekerja di bengkel yang lumayan gedhe, supaya gajinya juga gede. Satu minggu berikutnya dia keluar dari bengkel dan hilang tidak ada kabar. Saya coba telepon nomernya juga tidak aktif."
"Ohh, begitu ya Mas, Terima Kasih atas informasinya Mas Yuno. Sekali lagi Saya minta maaf mengganggu waktunya."
"Iya mas, kalau ketemu dengan Danu tolong titip salam ya Mas."
"Baik akan Saya salamkan."
Saka mematikan teleponnya, matanya berkaca-kaca. Dia bahagia bercampur sedih, bahagia karena akhirnya ada kabar tentang Kakaknya dan sedihnya tak mudah mencari Kakaknya di Jakarta yang begitu luas.
"Gimana Ka? Kakakmu ada di mana?" Fahri yang penasaran langsung menghujani Saka beberapa pertanyaan.
"Mas Danu pergi ke Jakarta tapi nggak tau di daerah mana." Senyum Saka hilang berganti dengan kesedihan. Harapannya untuk bertemu Kakaknya secepatnya musnah.
"Udah yang sabar Ka, setidaknya ada kabar terbaru tentang keberadaan Kakakmu." Fahri melihat jam yang melingkar di tangannya. "Ka yuk pulang, udah hampir magrib."
Saka kali ini langsung menuruti permintaan Fahri. Dia pun juga ingin cepat sampai rumah dan memberi tahu ke Mamanya tentang kabar ini. Tak terbayang di benak Saka bagaimana ekspresi Mamanya jika tau tentang kabar ini. Kabar yang mungkin telah ditunggu dari dulu tentang anak tersayangnya. Dia berharap Mamanya akan senang karena setidaknya mengetahui keberadaan anaknya yang menghilang selama hampir enam tahun
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Seindah Senyuman
Storie d'amoreMikeyla gadis 18 tahun yang pandai menyembunyikan perasaannya. Ia menipu setiap orang dengan senyum manisnya. Suatu seketika datang laki-laki yang candu dengan senyum manis Mikeyla itu. Seiring berjalannya waktu dia sadar bahwa senyum Mikeyla bukanl...