Jangan lupa vote dan comment ya.
***
"Lo mau minum apa? Eh tapi adanya air putih. Air putih aja ya? Hahaha." Mikeyla meninggalkan Saka di teras rumahnya.
"Iya terserah."
Saka duduk di teras menunggu Mikeyla mengambilkannya air minum untuknya sehabis dia menjemput Mikeyla di bengkel. Rumah Mikeyla tak seperti biasanya, kali ini sepi. Tidak terlihat ibu yang sedang menjahit ataupun Anna yang bermain.
"Nih diminum dulu." Mikeyla meletakkan segelas air putih di meja sebelah Saka. Lalu dia duduk di kursi kosong sebelah meja.
"Tante sama Anna dimana Key? Tumben kok rumah sepi amat."
"Kayaknya masih ngaterin baju ke pelanggan, sebentar nanti juga pulang."
"Eh iya Key. Waktu Aku lihat foto keluargamu, wanita di sebelahmu itu siapa?"
"Kakak Aku." raut wajah Mikeyla berubah sedih. "Tapi dia udah meninggal." menundukkan kepala.
"Sorry Key, Aku enggak bermaksud ngingetin Kamu."
"it's oke Ka, santay aja hehe." Mikeyla menunjukkan senyumnya.
Dari depan rumah terdengar suara kaki yang sedang berlari. "Kak Sakaaa." Anna membentangkan kedua tangannya dan berlari terlebih dahulu menuju Saka meninggalkan ibunya yang masih berjalan di belakang.
Anna jatuh dipelukan Saka dengan nyaman seperti pelukan seorang ayah ke anaknya. Saka mengusap pundak anak kecil itu. Mereka menunjukkan senyum kebahagiaan yang melekat indah di bibir.
"Kak Saka dari mana aja? mm.. Kok ngak pernah main ke sini," Ucap Anna dengan raut wajah kesal dan memanyunkan mulutnya.
"Waktu itu Kak Saka ke sini tapi kamu lagi tidur jadi enggak Kak Saka bangunin deh."
"Oh gini ya Kak."
Ibu datang dengan membawa tas yang berisi kain batik dari Bu Sari untuk dijadikan baju batik. Dia Berjalan dengan pelan, wajahnya sedikit pucat dan lelah. Tapi selalu berusaha menunjukkan senyum indahnya. "Eh ada Saka, kapan datengnya?" Ibu membalas uluran tangan Saka untuk bersaliman, lalu Saka menyium punggung telapak tangan Ibunya Mikeyla.
"Baru aja tante, nganterin Mikeyla. Soalnya ban sepedanya bocor," Ucap Saka.
"Maaf ya Saka. Mikeyla selalu ngrepotin kamu." Ibu melirik ke arah Mikeyla yang sedang mencubit gemas pipi Anna.
"Enggak apa Tante, tadi kebetulan bengkelnya deket sama rumah saya."
"Ohh untung aja deket rumah kamu, kalo enggak Mikeyla pulang jalan kaki atuhh hehhe. Terima Kasih ya Saka udah nganterin Mikeyla pulang." Bu indah memperlihatkan senyumnya.
"Iya Tante sama-sama."
"Anna ayok mandi dulu udah sore." Ibu mengulurkan tangan ke Anna
Anna meraih tangan Ibu dan menggandengnya. "Ayokk."
Sekarang di teras rumah hanya tersisa Saka dan Mikeyla. Udara sore yang sejuk menambah kenyamanan Saka untuk tidak pulang. Bunga bermekaran di halaman rumah Mikeyla menambah indah untuk dilihat oleh mata. Bunga mawar tumbuh dengan subur berwarna merah,pink dan putih. Kupu-kupu yang mendarat menghisap madu di bunga mawar merah yang baru saja di tanam Mikeyla.
"Gue heran, Anna kok bisa akrap gitu sama lo. Padahalkan kalian baru kenal," Ucap Mikeyla.
Saka menunjukkan senyum jahilnya sambil memainkan gelas berisikan air di tangannya. "Kamu jahat sih sama dia makanya dia kurang kasih sayang seorang kakak hahaha."
Mikeyla yang mendengar perkataan Saka dengan spontan langsung mencubit tangan Saka. "Ihhh, Gue tuh baik tau. Lo aja yang selalu ngira gue jahat."
"Iya Iyaa kamu baik banget enggak ada duanya haha." Saka menunjukkan senyum jahilnya. "Eh iya Key Ayah kamu kemana?"
"Emm, Ayah kerja di luar kota." Mikeyla menggigit bibir bawahnya menatap ke halaman rumah yang sepi. memalingkan wajahnya, takut jika Saka tau kalo dia berbohong.
"Key tante tadi kelihatan pucet kenapa? Sakit?"
"Kayaknya kecapean deh, soalnya pesenan jahitan lagi banyak."
"Key kalo ada sesuatu cerita yaa. Aku janji bakal ada selalu ada buat Kamu." Saka menatap mata indah milik Mikeyla."
"Iya-Iya bawel bangett."
"Biarin." Saka melihat jam yang melingkar pergelangan tangannya. "Eh udah jam 5 Aku pulang dulu ya. Tante di mana? Mau pamit dulu."
Mikeyla pergi ke dalam rumah memanggil Ibunya yang sedang memakaikan baju Anna setelah mandi. "Bu Saka mau pamit pulang."
Mikeyla dan ibunya lalu menuju teras untuk menemui Saka. Meninggalkan Anna di kamar dengan rambut yang masih acak-acakan karena belum disisir. Saka berpamitan dengan menyium punggung telapak tangan Ibunya Mikeyla
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Seindah Senyuman
RomanceMikeyla gadis 18 tahun yang pandai menyembunyikan perasaannya. Ia menipu setiap orang dengan senyum manisnya. Suatu seketika datang laki-laki yang candu dengan senyum manis Mikeyla itu. Seiring berjalannya waktu dia sadar bahwa senyum Mikeyla bukanl...