30||"Kamu berharap aku nyium bibir kamu?"

43 3 0
                                    

Jam istirahat Azela tak berniat untuk ke kantin,ya karna ia malas. Alhasil dirinya memilih untuk diam di dalam kelas dengan novel di tangannya.

Setengah tengah dirinya asik mengikuti alur novelnya. Tiba tiba ponselnya bergetar dan di dapati tlpn dari papahnya.

Papah is Calling....

"Hallo Azela?"

"Hmm"

"Maaf papah ganggu waktu kamu,bisa kamu temui papah di ruang kepsek"

"Untuk apa? Saya rasa hari ini saya tidak membuat onar karna saya di kelas"

"Ada yang berlu papah bicarakan 5 menit kamu dari kelas mulai sekarang"

Tut...tutt

Delvon mematikan tlpn nya secara sepihak.

"Cihh,apa apaan nih",gumam Azela lalu ia segera ke ruang kepsek.

****

"Permisi",ucap Azela kala memasuki ruang kepsek

"Silah duduk Azela",ucap pak Subroto kepsek.

Azela mengangguk nurut lalu Azela mendudukan diri nya di sofa panjang ruang kepsek.

"Untuk apa saya di panggil kesini pak?",tanya Azela pada pak Subroto.

"Saya rasa saya tidak membuat onar apa pun. Bahkan membolos pelajaran tidak",lanjut Azela.

"Memang benar kamu tidak membuat onar Azela"

"Azela sebelumnya bapak minta maaf jika ada kesalahan perihal saya bicara. Begini Azela bapak sering mendapatkan laporan terutama dari guru BK. Kamu sering membolos di jam pelajaran dan hampir setiap hari terlambat. Namun bapak mengetahui pula kamu bisa mempertahankan nilai mu. Absen mu sangat terdaftar banyak Azela. Bahkan jika kamu terus melakukan itu kamu bisa di skors",ucap pak Subroto panjang lebar.

"Lalu?",tanya Azela.

"Namun ada beberapa pula nilai kamu yang melonjak jauh dari sebelum nya. Bapak berharap kamu bisa memperbaiki nya",ucap pak Subroto.

"Dan untuk apa dia dipanggil di sini?",tanya Azela seraya melirik ke arah Delvon.

"Atas dasar permintaan papah kamu,kamu akan melanjutkan ke sekolah ba--"

"Maaf pak sebelumnya,maaf juga saya memotong pembicaraan bapak. Namun saya sudah mengetahui maksud ucapan bapak. Jika saya di pindah ke sekolah saya lebih memilih untuk tidak bersekolah. Saya tidak rugi juga",tutur Azela yang memotong ucapan pak Subroto.

"Azela ini demi kebaikan dan masa depan kamu",ujar papah nya.

"Mana janji mu untuk menjadi murid yang baik di sekolah pada mama?",lanjut Delvon.

Azela mengeluarkan senyum devilnya kearah Delvon "Demi kebaikan masa depan seperti anda? Tssskk saya tidak minat"

"Dan janji saya ke mama saya itu urusan tanggung jawab saya pada mama saya bukan anda",lanjut Azela.

"Maaf tuan Delvon, sepertinya pak Delvon perlu berbicara ini empat mata. Saya persilahkan saya permisi",ucap pak Subroto lalu meninggalkan mereka.

"Azela papah ngak mau kamu selalu melampiaskan kemarahan kamu sama papah ke dalam pembelajaran kamu",tutur papahnya sekepergian pak Subroto.

"Saya tau maksud anda baik,dan saya ucapkan terimakasih untuk niat baik anda. Tapi maaf saya tidak akan akan melakukan hal itu",balas Azela beranjak dari duduknya untuk keluar dari ruangan.

Baru dua langkah dirinya berjalan Delvon bersuara membuat Azela menghentikan langkahnya.

"Azela,apa sih yang harus papah lakukan supaya kamu bisa kembali? Bilang sayang", ucap Delvon pelan.

Livermorium dan KovalenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang