ᴘʀᴏʟᴏɢ

7.4K 486 13
                                    

Reruntuhan gedung berhamburan bagai diserang badai, mobil-mobil berserakan tak berbentuk lagi, tubuh-tubuh tak bernyawa tergeletak dimana-mana.

Tap tap tap

Kaki jenjang dibalut sepatu boot hitam milik seorang gadis bersurai hitam pekat itu melangkah pelan, ia sendiri yang hiduo di lautan mayat itu. Matanya menatap kosong ke depan, wajahnya pucat bagai tak lagi ada kehidupan, ia berjalan gontai tanpa tujuan.

'bunuh'

'bunuh'

'bunuh'

Suara itu bergema di dalam kepalanya, suara yang selalu menghantuinya setiap saat. Membuatnya tak mampu menahan gejolak keji di dalam diri. Membuatnya membantai habis semua makhluk hidup yang berada di dekatnya.

Tap tap

Langkahnya terhenti, ia berbalik melihat kekacauan yang baru saja ia perbuat. Satu itu kota sudah hancur lebur dibuatnya. Gedung runtuh, mayat manusia tergeletak dimana-mana, bau anyir darah tercium begitu pekat di hidungnya.

Dug

Ia jatuh berlutut, pandangannya masih kosong menatap ke depan. Ia mengangkat kedua tangannya, kemudian ia tatap tangan dipenuhi noda darah itu.

'bunuh mereka Alea'

'habisi manusia-manusia lemah itu'

'kau yang terkuat'

"gak... Berhenti... BERHENTI! AAAAAAAARRRRRGGGGGHHHHHH" gadis itu menjerit seraya mencengkam rambut panjangnya.

"aku gak mau punya kekuatan ini! Berhenti!" serunya seraya menutup telinga dengan kedua tangannya. Ia sudah tak sanggup menangis, sudah sebanyak apa air mata yang ia keluarkan? Ia tak mampu menangis lagi.

"mama... Papa... Kenneth... Semuanya, semuanya mati" gadis itu bergumam seraya menggigit kukunya sendiri, sorot matanya bergetar bagai orang hilang akal. Tunggu, mungkin ia memang sudah kehilangan akal.

Jug jug jug

Gadis itu mendongak mendapati tiga buah helikopter yang mendekat ke arahnya.

"itu dia! Cepat kepung! Tim bravo kepung dari utara, charlie dari barat!" seru seorang pria berseragam tentara lengkap.

Gadis itu menatap sekelilingnya yang sudah dipenuhi oleh pasukan tentara yang membidik senjata mereka kearahnya.

'ayo Alea, bunuh mereka semua'

'mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan kekuatanmu'

'bunuh saja mereka Alea"

'bunuh'

'bunuh'

'bunuh'

Gadis itu menggeleng cepat, tatapannya menatap ke segala arah dengan ketakutan. "jangan, jangan mendekat. Jangan mendekat!!!" seru Alea pada para tentara itu. Namun tentu saja tidak digubris oleh mereka.

Mereka pasti mengira bahwa Alea ketakutan karena keberadaan mereka, namun faktanya Alea tidak mau mereka juga ikut meregang nyawa di tangannya.

Bruk

Sebuah jaring besar dijatuhkan dari helikopter itu untuk menangkap Alea, kini pergerakkan Alea sudah berhasil dibatasi berkat jaring besar nan berat itu.

"TEMBAK!!!"

Seluruh anggota menembak Alea secara brutal, membuatnya kini menjerit kesakitan karena ribuan senapan mesin yang menanamkan peluru di tubuhnya.

ARISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang